bagian 31 : Gadis nakal saya

18 2 0
                                    

Agatha berjalan mendekati Perempuan yang sekarang tengah bersandar di mobil merah mencolok, " Aku mencarimu dari tadi."

Zoey tersenyum kaku, " Maaf. aku bertemu seseorang sebentar." Ujung mata Zoey melirik seorang Pria yang berjalan tegap tanpa melihat kiri dan kanan. seakan - akan di lorong itu hanya terdapat dirinya seorang.

" Tentang apa yang ingin kamu tanya denganku?" Zoey menoleh. dia menjadi pelupa dan mudah tidak fokus semenjak ciuman itu terjadi. dia mengelap bibirnya, " Tentang Finn. kamu bilang dia ingin mengajakku makan malam, kan?"

" Ya. dia mengatakan itu." Agatha terdiam sejenak. " Raut mukanya sedikit ragu untuk mengajak. antara ingin atau malu. "

" Mnm..Oke. aku akan menyimpulkan kalau itu hanya rencana. " Zoey mengangguk - angguk kepala sebagai tanda dia paham.

" Kamu pulang dengan apa? aku bisa memberi tumpangan, apalagi kita satu arah. " Tawar Zoey.

Agatha memberi telapak tangan di depan muka Zoey, " Tidak perlu. aku membawa sepeda motor."

" BENARKAH? LUCUNYA. KAMU HARUS MENGAJAKKU NAIK SEPEDA MOTOR. " Zoey berteriak senang. hal yang wajar untuk orang yang belum pernah naik kendaraan berjenis sepeda motor, melihatnya saja, Zoey memikirkan lebih jauh, bagaimana itu bekerja ketika kaki mulai naik ke atas motor. Zoey merasa bangga melihat orang yang bisa memakai kendaraan roda dua.

Agatha tertawa, " Tenang. akan aku jemput di depan rumah. tidak seperti Pria hidung belang yang akan menjemput di depan gang. "

pada mobil hitam terparkir rapi di baseman terdapat kaca yang begitu gelap jika di lihat dari berbagai sisi, jendela yang tertutup rapat terkecuali jendela pengemudi turun sedikit lebar dan tangan kekar yang menopang pipi di jendela mobil.  terdiam dan tak melakukan apa - apa selain duduk dan mendengar lagu di dalam mobil. kemudian, tangan itu segera berpindah ke setir mobil untuk mulai di kendarai setelah mobil Zoey mulai bergerak.

semenjak adanya bekerja secara berkelompok. di mulai pada pagi hari ini, Zoey sudah mulai malas untuk mengemas dan mengambil beberapa proposal yang sudah dia ketik. pemindahan yang sudah mulai terlaksanakan membuat para rekan bersemangat, namun juga adanya rasa iri terhadap sesama rekan sebab memiliki keberuntungan yang di pakai selama 1 kali seumur hidup bisa bekerja di perusahaan top 50 di kota. walaupun, yang sekarang mereka tengah bekerja juga di perusahaan top 50. hanya saja, rasa bosan mulai ada di dalam diri.

bersama - sama seraya di iring sesama rekan yang berkendara. pagi itu, Zoey tidak bertemu Agatha dan juga Finn untuk menyapa. mereka akan jarang bertemu selama 1 bulan ini.

Zoey bertanya pada diri sendiri, " Bagaimana aku akan bertindak jika ada Atlanna berkunjung di kantor itu? ya, tidak memungkinkan itu akan terjadi. TAPI BAGAIMANA ITU AKAN TERJADI? acuh tak acuh? menyibukkan diri? "

Zoey menghela napasnya, " Sebenarnya tidak penting. yang lebih penting adalah bagaimana yang akan aku lakukan ketika berhadapan dengan Ethan." Sebetulnya, Zoey dari awal bertekat pada dirinya berdiri teguh dengan pendiriannya untuk mendapatkan perlindungan dari Ethan. tetapi, melihat sikap yang kurang di katakan baik dia lakukan pada Zoey membuat Zoey sendiri perlahan menjadi ciut bak buah jeruk yang mengerucut.

mengatakan ' aku akan menakluk atau aku akan menjinak. dan, aku harus mendapatkan perlindungan atau aku harus mendapatkan tameng ' hal yang mudah. namun untuk meraihnya bisa dikatakan sulit jika kita ingin bersih dalam berhubungan pada Ethan.

orang - orang bilang, " Di dunia ini, tidak ada yang gratis. "

perjalanan ini sudah menarik daya dan energi Zoey pada pagi hari. yang seharusnya dia memancarkan senyuman menjadi kesuraman.

Be AnxiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang