Zoey tertawa canggung. dia tidak tahu ingin membalas apa lagi, perbincangan itu sudah di ujung. angin - angin kaku sudah mulai berdatangan, cakap - cakap juga sudah mulai hilang.
" Nyonya Ruel, saya rasa percakapan kita di akhiri dengan perkenalan untuk kali ini." Putus Zoey dengan malu - malu. Ruel terlihat tidak setuju, bagai menginginkan Zoey menetap lebih lama. raut muka Ruel juga tidak bisa di sembunyikan kalau dia tak setuju, namun dia masih saja menunjukkan senyuman.
" Tentu. silakan. " Katanya. Zoey tersenyum paksa dan menunduk, bagian dari menghargai tingkat paling atas. membelakangi Ruel dan pergi dari tempat itu, " Dia cukup Aneh. " Pikir Zoey.
singkatnya, Zoey masih berdiri di eskalator dengan menatap tiap sudut dari perusahaan NG. pikiran yang tidak ingin Zoey lakukan selalu saja berdatangan, kesempatan memang tidak datang dua kali. hanya saja, apa boleh dia melakukan ini? berjalan dan berkeliling di perusahaan itu.
kesempatan...kesem-, atau mungkin itu adalah harapan.
" Kalau orang tuamu tidak baik padamu setidaknya, kamu bersikap baik dan mendukung Adikmu."
" Tolong. Aku memohon kepadamu, Kak. aku ingin, keluargaku seperti dulu. setidaknya, Kakak berada di sampingku."
Zoey menghela napas yang panjang. dia mempertimbangkan banyak hal, termasuk ini. pada akhirnya, dia kembali menaiki Eskalator untuk menuju kembali ke arah atas. dia juga sempat bertanya dengan salah satu karyawan yang sedang berjalan untuk menunjuki arah ruangan Rain.
" Saya hanya dapat mengantar Anda di depan saja. setelahnya, Anda akan berhadapan dengan Ibu Lana." Ujar seorang Perempuan, dia adalah orang yang Zoey pilih untuk mengantarnya ke ruangan Rain.
Zoey tersenyum dengan di liputi oleh kebencian ketika mendengar nama ' Lana.' dia langsung teringat dengan dua orang, Lana temannya dan juga Atlanna yang sudah membuat Zoey naik pitam sejak tadi. walau, Ibu Lana yang di bilang oleh Perempuan itu tidak ada sangkut pautnya, tetap saja membuat Zoey kesal mendengar namanya.
"Tentu..." Dua orang Perempuan yang tidak kenal satu sama lain 3 menit yang lalu telah berada di lift, bahkan setelah sampai Zoey hanya dapat berterima kasih tanpa mengatakan nama Perempuan itu.
Zoey berjalan sesuai arahan dari sang petunjuk tadi, " kita sudah berada sampai di lantai 20. Anda berjalan lurus saja melewati beberapa ruangan Manajemen senior. di depan itu, ada pintu besar. Anda cukup masuk saja, karena itu adalah ruangan Tuan Rain. "
untuk menuju pintu besar yang di ujung, Zoey melewati beberapa pintu di sampingnya. karna sibuk melihat, Zoey sama sekali tidak sadar adanya seorang Perempuan di depan. berdiri tegap dan menatap ganas.
" Halo. permisi, ada perlu apa Anda datang kemari, apakah sudah memiliki jadwal pada Tuan Rain?"
Zoey berhenti mendadak dengan raut muka bingung. melihat Perempuan di depannya, Zoey yakin dia adalah Lana yang di bicarakan Perempuan tadi. cengengesan yang sudah di berikan oleh Zoey tak mempan untuk meluluhkan hati orang di depan untuk bersikap lembut.
" Anda Lana?" Tanya Zoey.
dia mengernyit dahi, " Ya. Anda siapa?"
" Ini cukup rumit untuk di jelaskan. bagaimana Anda mempersilahkan aku untuk masuk agar kamu juga paham. " Lana melihat Zoey sinis.
Zoey paham, Lana seperti itu untuk melindungi Tuan besar. Zoey sangat menghormati Lana, dia tidak mempermasalahkan bagaimana Lana menatapinya. dia selalu melihat lana dengan tersenyum lembut.
Lana pun menghela napas melihat Zoey. berbalik dan berjalan, " Ikut saya."
" Baiklah~~ " Jawab Zoey dengan nada senang. berlari kecil sembari melompat mendekati Lana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Anxious
RomanceZoeyca Mazura, meninggalkan rumah bahkan keluarga besarnya karena sudah muak dengan perilaku kedua Orang tuanya. setelah yakin dengan keputusan itu, beberapa rumor anak konglomerat yang telah meninggalkan kediaman itu pun menyebar luas di internet d...