bagian 6 : Ini perjanjian

23 2 0
                                    

Ethan terlihat tidak peduli dengan kalimat panjang yang sudah Zoey katakan. terlihat tidak memberikan respons wajah yang baik ketika mendengar, tanpa ekspresi bak dinding yang datar walaupun begitu Zoey tetap melanjutkan ceritanya. tidak peduli Ethan mendengar apa tidak, setidaknya dia sudah memberikan beberapa informasi. jika nanti terjadi permasalahan, tentu Zoey akan menyalahkan Ethan dan menikmati memanfaatkan Ethan.

" Terima kasih sudah bantu aku di Bar kemarin. sebenarnya, aku tidak menyangka kamu ke sana. saat Sepupuku tahu aku berkunjung di bar, dia terlihat kesal dan marah, dia bilang aku harus memberi tahu dirinya agar temannya yang bernama Arzo akan melindungiku."

" Persetanan dengan Arzo, aku tidak yakin dia melindungiku karena aku adalah Sepupu dari Kyle. dia bahkan selalu ke Bar Pozzours yang tidak dapat di pungkirkan lagi dia kepala yang sudah menutupi mata dan telinga orang tentang perbuatan pidana itu."

saat nama 'Arzo' Ethan melirik ke arah Zoey dan menyeringai tipis, " Hm. jadi?"

" Jadi, tidak ada gunanya Kyle berteman dengan orang seperti itu apalagi dengan temannya bernama Ash yang selalu bermain di Biliard. dari kebiasaan yang sering ke Bar dan Biliard saja orang lain sudah tahu, keduanya tidak benar dan tidak baik. bagaimana Kyle bisa berteman dengan laki - laki seperti mereka."

" Kau Sepupu Kyle? "

Zoey mengalih pandang, " Kenapa kau bertanya?"

" Hanya memastikan yang benar, Eyca. " Kembali dengan raut muka bingung dan penasaran, Zoey memandangi Ethan dalam diam. untuk kalimat ' Aneh' tidak terbanding pada sikap Ethan, dan Zoey tentu memiliki niat curiga.

" Kamu..-apa kita saling mengenal?"

" Tidak."

Zoey terdiam kembali kemudian mengelap bibir keringnya, " Ok. atau memang kita tidak saling mengenal. apa pun itu aku juga tidak peduli."

Ethan terdiam tidak mengekspresi kembali apa yang Zoey katakan, dia fokus ke jalan yang sudah di atur oleh Map mobil. lagi pula, Zoey harus bersiap bagaimana dia bersapa dengan temannya.

hingga sampai di rumah nan besar dominan putih. masuk ke dalam halaman dengan berbaris banyaknya mobil terparkir. sampai di mana keduanya terdiam, Zoey yang sibuk dengan jantungnya yang terus bergerak dan tak bisa diam. dirinya juga sudah mengikuti arah jantung itu.

sedangkan Ethan sibuk melihat sekeliling rumah dari dalam mobil. lihat - melihat itu selesai ketika Zoey memegang tangan Ethan secara tiba - tiba," Oke, ayo kita lakukan dengan sepantasnya."

seringai nakal dan jahat kembali di bibir Ethan, keduanya keluar dan memasuki rumah megah di depan. berjalan di tuntun oleh pelayan yang sudah dari tadi berdiri di teras rumah, hingga keduanya berhenti melihat orang ramai yang sedang bersenang - senang.

Zoey dapat melihat jelas teman - temannya dan juga pacar mereka walaupun di hadang oleh beberapa orang, Zoey menjadi linglung untuk berbaur kembali. terlebih sepertinya Ethan orang yang kaku dan dingin, dia tidak akan melakukan dengan baik.

Zoey merasakan satu tangan berada di pinggangnya, menarik mendekat di samping Ethan." Ingat, lakukan dengan selesai. "

Ethan, dia terlihat pandai dalam hal seperti ini.

Zoey mengikuti apa yang Ethan lakukan, berjalan sembari mendongak menatapi Ethan. dia tampan, lembut , dan juga sedikit berbeda. " Bisakah kau berhenti menatapku?" Tanyanya.

tanpa berpaling, Zoey tersenyum. dia sepertinya merasakan mendapat kebahagiaan yang dia inginkan kembali, Sepertinya.

" Kau terlihat tampan sekarang." Pujinya terang.

Be AnxiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang