Jangan lupa tandai typo
✥✥✥✥
Terlihat sudah pukul 08.30 pagi. Aku akan mengajak luna ketempat biasa aku menembak. Dia pasti akan terkesima melihat kemampuanku dalam menembak sasaran."Aku tak keberatan jika kamu mau membuka cadarmu,luna." Ucapku
"Aku ingin teman-temanku tau, bahwa aku memiliki istri yang cantik bak bidadari. Walau aku belum menyentuhnya sama sekali, tapi tak apalah semua butuh waktu". Batinku
"Jika ingin memamerkan kecantikan pasanganmu ajaklah ayu pacarmu, jangan aku" Ketus luna
"Kenapa sih kamu takut orang lain melihat wajahmu, mbak? Padahal perempuan pada umumnya malah berlomba-lomba untuk tampil cantik"
"Karna mereka dilahirkan dari keluarga biasa, bukan seperti keluargaku" Jawab luna dingin
"Memang keluargamu kenapa, mbak?" Tanyaku
"Keluarga mafia" Jawab luna santai
Aku sampai terkejut, apa katanya tadi? Keluarga mafia?
"Kamu kalau bicara yang benarlah,mbak. Gak lucu!! Yasudah ayo kita berangkat nanti telat loh"
Dia menganggap luna sedang bercanda. Karna dia tak mau aku tau latar belakang keluarganya. Mungkin karna dia tak percaya diri karena dari keluarga menegah kebawah sampai-sampai harus bercanda seperti itu. Sedangkan aku, pemuda tampan, berduit, dan memiliki perusahaan.
Tiba-tiba ponselku bergetar dan menandakan ana panggilan masuk, dan ternyata panggilan itu dari ayu.
"Angkat sajalah,mas. Nanti pacarmu marah"
"Biarkan saja. Nanti kalau sudah sampai rumah aku telfon balik. Ngomong-ngomong kenapa kamu tidak marah kalau aku masih berhubungan dengan wanita lain,mbak?" Tanyaku
"Memangnya aku istri sungguhan?, lagi pula, itu kan ada dalam Perjanjian pra nikah kita"
"Kalau jadi istri sungguhan memangnya kenapa?"
"Kalau begitu tinggalkan ayu selamanya, satu hawa untuk satu adam. Jika kau berhianat aku akan membunuhnya didepan matamu" Jawab luna tanpa beban
✥✥✥✥
Setelah sampai di lokasi, aku harus melewati beberapa lorong menuju lapangan tembak. Beberapa teman kami menyapa dan tak ada yang menegurnya akau sekedar bertanya. Mungkin mereka sungkan karna luna menunjukkan sikap dinginnya. Atau temanku tak nyaman dengan keberadaan luna karna pakaiannya seperti ninja, karna memakai baju hitam yang agak kebesaran dan penutup wajah, hanya terlihat matanya saja.
Saat ini aku sudah siap untuk menembak lagi. Beberapa kali aku mengenai sasaran. Aku melihat luna yang menatapnya fokus, pastilah dia sedang menatapku kagum karna aku beberapa kali mengenai sasaran. Karna olahraga ini tidak mudah hanya orang berbakat sepertiku yang bisa mengenai sasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istriku Mantan Mafia
Mystery / ThrillerKarna di bawah tekanan kakeknya yang seorang konglomerat, Sayudha Wistara terpaksa menikahi Diandra Safaluna, wanita bercadar yang penuh misterius. akan tetapi, hampir setiap momen ia sering di buat terkaget kaget dengan kemampuan ekstra dan prinsip...