[15].

474 39 5
                                    

Sebelum membaca utamakan vote terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum membaca utamakan vote terlebih dahulu

Jangan lupa tandai typo!!

☆☆☆☆

Aku duduk terengah-engah sembari menghirup udara yang rasanya akan habis. Jantungku hampir copot tiba-tiba mendengar suara teriakan, lalu harus melerai istriku yang sedang mengamuk.

Kepala terasa pusing sebab aku masih bermimpi indah. Bermimpi yang malu untuk aku sebutkan tapi begitu menyenangkan jika kuingat. Aku bermimpi melewati kegiatan itu bersama luna. Rupanya efek melihat lekuk tubuhnya aku bisa memimpikan selebihnya. Aku suami yang memperhatikan memang.

Saat ini wanita bercadarku itu masih menatap laki-laki yang sedang sekarat di depan kami. Temannya yang satu lagi mencoba memangkunya. Tampak dia tak berani banyak bicara, sepertinya dia tahu, rekannya ini sudah melewati batas.

"Sudah!!! Nanti aku yang selesaikan. Kau masuk saja ke kamar utama, jangan disini!!!" Perintahku pada luna setelah sedikit lebih tenang

Luna masih terdiam tak berkutik. Sorot matanya seperti ingin menerkam sosok lemah yang ada dihadapan-Nya.

"Mbak!! Masuk!! Jangan bikin aku makin pusing!!" Ucapku dengan suara tegas

Luna sekarang melayangkan tatapannya kearahku. Melihatnya begitu, aku tiba-tiba jadi tak memiliki nyali.

"Maksudku, aku pusing saat harus dibangunkan dengan cara bar-bar begini, Mbak. Kaget aku. Sudah, kau masuk saja ke kamar kita, biarkan aku yang mengurus dia." Ucapku pelan, karena aku tak mau menjadi korban berikutnya.

"Bawa pergi temanmu sekarang sebelum aku makan dia hidup-hidup!!! Laki-laki tak tahu malu! Nafsu binatang!!" Umpat luna, kali ini sorot matanya berbicara pada Awal. Laki-laki yang sudah mulai beruban itu gemetar. Ia mengangguk dan menyeret temannya keluar.

"Mad... Mad... Kenapa malah jadi begini? Mau makan apa kita nanti? Anak istri dirumah sudah menunggu upah hari ini, kau malah mengacaukan-Nya. Sekarang kita harus bagaimana?"

Terdengar suara Awal yang sedang memarahi temannya yang lemah itu. Langkahnya tampak begitu berat, aku tahu bebannya. Belum sampai niatku memanggilnya, terdengar suara luna yang memanggil lebih dulu.

"Hey, kau!! Berhenti!!"

Laki-laki itu berhenti. Dari raut wajahnya tampak rasa takut menyelimuti.

"Diam disitu!!" Perintah luna

Aku hanya melihat saja, Kira-kira apa yang akan istri bar-bar ku lakukan.

Tampak luna masuk ke dalam kamarnya lalu keluar membawa sesuatu. Ia mendekati kedua laki-laki tersebut. Dia memberikan satu amplop uang berwarna merah. Terlihat cukup tebal

"Bawa ini!! Obati dia dan berikan makan anak istri kalian. Setelah ini, jangan lagi muncul di hadapanku lagi!!" Ucap luna tegas

Tangan laki-laki itu gemetar menerima tumpukan uang itu

Istriku Mantan MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang