[29]

235 12 3
                                    

Alooo author comeback 👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alooo author comeback 👋

Janlup tandai typo!! And
Janlup vo+men-nya

🎧🎧🎧

Drrttt...

Suara ponsel Yudha bergetar, tapi diabaikan oleh pemiliknya.

"Kau angkat saja, Mas! Mungkin dari pacarmu yang genit itu!!" Sindir Luna

"Aku sudah putus dengannya, Mbak. Demi kamu, aku memintanya untuk berhenti menemuiku. Kamu harus percaya!! Kamu yang utama sekarang, percaya Mbak!!" Ucapku

"Kemarin bilang gini juga kok kamu. Tapi nyatanya, kamu mojok di saat yang menurutku tidak tepat. Kamu egois, Mas!! Kamu juga maruk!! Aku tak ingin menjadi bintang buatmu meskipun paling bersinar sebab bintang yang kau maksud, 1 diantara seribu."

"Mbak!! Ya Allah!!"

Aku mengusap wajahku, menghembuskan nafas berat. Inginku segera sampai rumah lalu menjelaskan ini semua.

Luna membuang wajahnya, menghadap jendela. Dari matanya aku melihat kesedihan, apakah dia sedang cemburu? Jangan-jangan dia juga mencintaiku?!

Jalanan yang aku lewati terasa sangat panjang sekali, aku tak sabar meyakinkan Luna bahwa aku sungguh-sungguh mencintainya. Berjanji akan selalu setia dan akan menjadikan dia yang pertama.

"Mbak, dengarkan aku, please...."

Luna hanya diam saja

"Kalau niatmu mau ngomongin hubunganmu sama pacarmu, aku enyah aja Mas, jenuh aku." Ketus Luna, membuat nyaliku menciut

"Demi apapun kamu harus percaya, kalau aku sedang putuskan hubungan dengan dia saat kamu lihat itu, Mbak!!"

"Putus sambil belai-belai. Bagaimana kalau orang lain melihat? Apa kata orang, Mas?! Aku yang malu!!"

Luna melemparkan koper miliknya begitu saja ke pojok dinding. Deru nafasnya terdengar memburu. Luna benar-benar sedang marah.

"Astaghfirullah, Mbak!! Aku tidak begitu. Dia yang belai-belai. Aku sekuat tenaga, lahir dan batin aku tidak tergoda Ayu lagi!! Demi kamu, supaya kita bisa jadi suami istri seutuhnya!!"

"Alah, kamu memang selalu berdusta, Mas. Nanti kamu ketemu sama wanita ular itu. Kamu pasti bilang, aku tidak mencintai istriku, aku hanya mencintaimu." Ucap bibir Luna mengkerut

Aku mendadak menjadi gagu mendengarnya, pertengkaran ini justru membuatku menjadi seperti diatas salju, dingin. Kalimat Luna memberikan aku sebuah persepsi yang baru yang meyakinkan.

Melihat aku mematung matanya tak berkedip, membuat Luna jadi salah tingkah. Mungkin dia sadar, baru saja dia mengucapkan hal yang membuatku menahan senyum.

"Kamu cemburu kan, Mbak?" Senyumku tak bisa kusembunyikan

"Jangan bercanda kamu dengan pertanyaan aneh itu, Mas!!"

Istriku Mantan MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang