[18].

581 42 17
                                    

Jangan lupa pencet gambar bintang:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa pencet gambar bintang:)

.....

Mungkin ini bab terakhir sebelum author Ujian,
Dan selama author ujian author ngga update ya:)
Moon maaf🙏
Update kembali setelah author selesai ujian:)
Dan yang mau ujian SEMANGAT YA!!!:)

♡♡♡♡

"Kenapa? Takut istrimu tahu ya? Bukan seharusnya aku yang marah? Dia telah merebutmu dariku sayang." Ucapnya mendayu dan seperti biasa, aku akan bertekuk lutut.

Ayu Ruminang menarik lenganku, bergelayutan manja

Tapi kali ini, aku benar-benar takut. Teriba ingatanku tentang tendangan di lenganku, tentang tukang yang dibuat sekarat oleh istriku, membuatku berpikir ulang untuk bersikap biasa-biasa saja.

"Bukan begitu sayang. Dia sudah tahu tentangmu bahkan sebelum kami akad. Dia tidak mempermasalahkannya asal kita jangan ketemu di sini. Yukk!! Kita keluar!! Tunggu aku di luar, please...." Mohonku mencoba melepaskan diri.

Aku khawatir sekali, Luna melihatku. Bagus kalau dia hanya marah, bagaimana kalau aku yang dicincangnya atau jambak-jambakan dengan Ayu?!

"Mana sih istrimu itu, Sayang. Aku ingin berkenalan,. Janji deh, aku tidak masuk. Cukup di sini saja. Bukankah aku cukup pengertian?"

Aku menggeleng keras

"Ayo, Sayang!! Janhan di sini please, istriku itu galak sekali. Aku tidak mau berurusan dengannya."

Terserah Ayu mau memandangku tidak punya harga diri sebab takut istri. Nyatanya aku takut sekali Luna melihat kekasihku.

"Hhmmm.... Aku sudah cukup bersabar tidak bertemu denganmu selama 2 minggu ya, Sayang. So Please, aku tidak mau pisah. Aku kangen." Ucap Ayu

Belum sempat aku melepaskan diri lagi, tiba-tiba terdengar suara yang ku kenal.

"Mas, ada tamu?"

Jantungku sekarang sudah mau copot!! Tolong!! Aku tidak sanggup lagi, walau sekedar menoleh.

"Hayy!! Kamu Luna? Aku Ayu. Kekasih Yudha. Dia sudah cerita kalau kau menerima kami tetap bersama. Jadi, kuharap kita bisa bekerja sama ya," Ucap Ayu menjulurkan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya masih menggandeng lengan Yudha.

Lututku lemas, pucat wajahku ketika melihat sorot mata Luna menatap Ayu. Mata indah itu melebar, tajam seperti akan menerkam Ayu. Meski wajah Luna tertutup, aku melihat ada keringat menetes di keningnya. Luna ternyata sangat kaget sekali. Mengapa kehadiran Ayu begitu sangat memembuatnya terkejut? Sampai-sampai dia mematung begitu?

Ayu hanya tersenyum menatap Luna, lalu menatapku. Pandanganku pada istriku tidak berkedip. Sesuatu sedang terjadi dalam dirinya. Aku merasakan Luna sedang shock. Separah itukah? Bukankah dia sudah tahu tentangku dan Ayu? Aku juga tidak membiarkan pacarku itu masuk. Aku masih menjaga janjiku. Tapi mengapa Luna masih tetap bergeming?

Istriku Mantan MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang