[28]

220 16 13
                                    

Aloo guys mbak author kembali nihAda yng kangen? XixixiMaaf ya kemarin lupa ngga update pdhl udh janjiKemarin benar² lupa, Inget² pas mau tidur, jdinya ngga jdi update 🙏Maaf ya🙏Tp hari ini update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aloo guys mbak author kembali nih
Ada yng kangen?
Xixixi
Maaf ya kemarin lupa ngga update pdhl udh janji
Kemarin benar² lupa,
Inget² pas mau tidur, jdinya ngga jdi update 🙏
Maaf ya🙏
Tp hari ini update
.
.
.
Janlup tandai typo
Dan janlup tinggalkan vo+men
Krna itu bisa bikin mbak author makin semangat

🎧🎧🎧

"Mana Luna, Yud?" Tanya Ibuku

Aku mendadak bisu. Tidak mungkin aku ceritakan, menantunya menghilang karena melihatku bersama Ayu. Bisa-bisa aku langsung dijadikan sate ayam

"Aku disini, Mah!!"

Oooh istriku. Saking senangnya aku langsung menghampirinya namun gesturnya menghindari ku. Aku memilih mengalah. Nanti di rumah aku akan menjelaskan semuanya.

Dunia rumah tangga memang rumit, tapi bikin candu!!

Kami berfoto bersama dengan keluarga Arland. Aku merasakan seolah-olah aku sedang bertemu dengan keluarga Luna. Aura mereka terasa hampir sama. Aneh dan janggal. Tapi mungkin hanya pikiranku saja. Karena akhir-akhir ini aku banyak menghadapi masalah.

Setelah acara selesai, kami pulang bersama-sama. Luna ikut di mobil ibuku, sepertinya dia sedang berusaha menghindari ku, aku terus mengelus dadaku agar dentuman di dalamnya sedikit tenang. Hatiku benar-benar takut, Luna meninggalkanku lagi.

Ratna dan suaminya langsung tinggal ke rumah baru mereka. Dengar-dengar tak jauh dari rumahku. Hemmmm... Begitu ya? Aku sedikit tidak suka lebih-lebih jika diingat cara Arland memperlakukan Luna diatas kuda. Aku juga melihat dia dengan Luna kemarin mengobrol di kolam ikan. Ada apa dengan mereka? Bagaimana jika dia sering mampir karena jarak rumah kami dekat? Tidak. Aku cemburu!!

"Kami pamit ya, Mah, Pah, kek," Ucap Luna menyalami dan mencium ibuku, kedua wanita itu berpelukan

"Laporan padaku jika dia nakal!!! Aku akan menghukumnya dengan tongkat ini." Ucap kakekku dan membuat kedua orang tuaku tertawa, sedangkan Luna tak merespon. Sepertinya, dia masih marah padaku

Aku mengambil koper milik Luna, akan tetapi dia menepis tanganku, meskipun lembut, aku tau dia sedang menahan diri

'Sabar Yudha.... Wanita adalah makhluk terumit. Pasal pertama adalah wanita selalu benar!!!'

"Ayah akan menemukan siapa yang melepaskan peluru timah saat kamu berkuda. Kamu tenang saja, ayah akan menyeretnya padamu, agar dia meminta maaf karna membuatmu cidera."

"Tidak apa-apa a-ayah, aku baik-baik saja. Tidak perlu di perpanjangan." Jawab Luna berbata

Meskipun dia gugup berbicara langsung dengan ayahku, laki-laki paruh baya itu mengangguk dengan senyum tipis

Istriku Mantan MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang