Perkataan ayahnya masih terus terngiang di otaknya saat Renjun bahkan sudah pulang dari rumah sakit. Semenjak kepulangannya, Renjun tak pernah menampakkan batang hidungnya lagi di depan kedua orang tuanya. Renjun putuskan untuk tinggal bersama Jaehyun, ayah dari anak yang sedang dikandungnya.Pada awalnya, Renjun berusaha tak peduli dan mencoba melupakan perkataan yang menyakiti relung hatinya serta meyakinkan dirinya bahwa ia akan baik-baik saja, tapi nyatanya ia tak mampu, bayang-bayang ayahnya masih terus menghantuinya.
Beberapa kali di setiap malamnya Renjun akan mengalami mimpi buruk dan bangun di pagi hari dengan perasaan gelisah. Seperti saat ini, matahari bahkan belum beranjak dari peraduannya, tapi Renjun sudah terbangun dengan bulir-bulir keringat yang menghiasi pelipisnya. Semuanya benar-benar membuatnya takut dan semakin memperparah keadaan setelah Renjun mengalami tindak kekerasan.
Renjun tak mengerti kenapa orang-orang menyakitinya baik mental mau pun fisik. Seingatnya, ia tak pernah melakukan perbuatan buruk pada siapapun, tapi mengapa ia harus mengalami semua hal ini?
Dan semenjak itu juga, Renjun memutuskan untuk mengambil cuti dan benar-benar menjaga kandungannya. Ia juga tak ingin pergi bekerja karena terlalu takut, ditambah kondisinya sekarang yang memang mengharuskan agar bedrest.
"Renjun?" Jaehyun memanggilnya yang terlihat cemas. Pria itu bahkan sampai harus terbangun dari tidurnya. "Tidurlah lagi, tidak ada apa-apa," ucap Jaehyun serak seolah sudah tahu apa yang menyebabkan Renjun terbangun dini hari. Jam dinding bahkan masih menunjukkan pukul empat pagi.
"A-aku bermimpi buruk lagi." Renjun menoleh menatap Jaehyun dengan napas terengah-engah.
Selanjutnya hal yang dilakukan Jaehyun adalah membawa tubuh mungil itu dalam dekapannya. Tangannya mengelus surai lembut sang kekasih. "Kau akan baik-baik saja. Tidak akan ada yang menyakitimu lagi."
Renjun mengangguk dalam dekapan hangat Jaehyun, mendengar detak jantung prianya yang menenangkan. Kedua matanya kini terpejam, mencoba untuk kembali tertidur meski dirasa sulit.
-
Terbiasa bekerja dari pagi hingga malam, Renjun bingung ingin melakukan aktivitas apa di rumah sebesar ini. Pelayan yang bertugas mengurus rumah ini juga sudah pulang, menyisakan Renjun seorang diri.
Kesehariannya kini hanya berbaring di tempat tidur, bermain ponsel, menonton televisi, makan, mandi dan sebagainya. Sungguh membosankan bagi Renjun yang merupakan pekerja kantoran, tapi malam ini Jaehyun berjanji akan mengajaknya pergi ke suatu tempat. Pria itu akan menjemputnya setelah pulang bekerja.
Maka ketika hari sudah petang, Renjun putuskan untuk mandi, membersihkan dirinya serta mempersiapkan diri untuk malam nanti. Penasaran kemana Jaehyun akan membawanya, sebab berhari-hari hanya diam di rumah membuat Renjun merasa suntuk.
Renjun sudah berharap bahwa Jaehyun mungkin akan membawanya ke restoran atau tempat apa pun yang mungkin istimewa untuk sepasang kekasih. Namun, mobil Jaehyun berhenti tepat di depan gerbang rumah bertingkat dua dengan lahan cukup besar yang sebagian didominasi oleh tanaman dan bunga.
"Itu rumah lamaku." Jaehyun menatapnya lekat, sedangkan Renjun hanya meresponnya dengan diam, sedikit bingung mengapa ia dibawa ke sini.
Mobil Jaehyun masuk setelah gerbang rumah dibuka oleh seseorang. Renjun kemudian melempar pandangannya ke luar mobil, melihat banyak jenis bunga-bunga yang sedang bermekaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us | JaeRen✔️
FanficBerawal dari kejadian di sebuah pesta, masalah mulai datang perlahan ke dalam hidupnya. Setiap Renjun berada dalam masalah itu, ia tanpa sengaja akan selalu bertemu dengan Jaehyun, penolongnya. Start : 25/04/23 Finish : 11/02/24 RANK #1 JAEREN 23/12...