Divorced with Benefits | [5. Kamu bahagia?]

54.3K 6.5K 3.3K
                                    

Haiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haiii




Temu lagi niii. Selamat malam Mingguan bareng Dukiber. Duda Kita Bersama 😭✊🏻




Setor emot dulu bolehhh? 🐬🔥

***







17 years ago ....

Tugas prrsentasinya selesai. Tentu saja bukan karena Kalil yang tiba-tiba mengirimkan seperangkat alat kerja ke rumahnya. Semalaman Gista duduk di depan meja komputer administrasi Rumah Mimpi milik Bu Rima. Hari ini, Gista membawa kembali apa-apa yang Kalil berikan untuknya kemarin, dia jinjing tas berisi MacBook dan serangkaian peralatan lain untuk diserahkan pada pemiliknya.

Gista tahu Kalil adalah salah satu anak yang terlahir di keluarga dengan kemampuan ekonomi yang baij dibandingkan dengan anak-anak lain, tapi mengirimkan MacBook keluaran terbaru yang masih tersegel lengkap dengan tag harganya, itu agak keterlaluan, kan?

Bagaimana bisa Gista menggunakan barang baru sebelum Si Pemilik memakainya?

Hari itu, sejak pagi Gista terlalu sibuk mengurus tugas presentasi. Sehingga, dia baru punya waktu saat bel pulang sekolah berbunyi. Dia bergegas membawa semua perlengkapan milik Kalil itu ke ruang OSIS. Karena, dia yakin laki-laki itu ada di sana.

Saat langkahnya tiba di ambang pintu ruangan OSIS, tatapnya memendar. Dia tieak menemukan Kalil, mejanya kosong. Di ruangan itu, di dekat mejanya, hanya ada Jena yang sedang mengumpat terus-menerus dan Hakim yang terbahak-bahak menertawakan.

"Gis?"

Suara itu membuat Gista menoleh, dia temukam Kaezar bersama Janari hendak melangkah masuk ke ruangan, tapi posisi Gista berdiri menghalangi jalan keduanya. Gista sengaja tidak buru-buru memberi jalan, dia bertanya, "Lo lihat Kalil, nggak?"

"Kalil kan nggak masuk hari ini," jawab Kaezar.

"Oh, ya?"

"Sakit dia, Gis," ujar Janari. "Kemarin kan dia di sini sampai malam tuh sama Kae, benerin proposal PENSI sampai dapet ACC Pembina OSIS. Gue sempat chat tadi, katanya demam. Masuk angin kali."

Gista melotot. "Ah, serius?" Dia mulai merasa bersalah, pasalnya kemarin Kalil menyuruhnya pulang buru-buru saat tahu tugas Sejarah Indonesianya belum selesai.

Janari mengangguk. Sesaat, Gista bergerak memiringkan tubuhnya, memberi jalan pada Janari yang tatapnya kini teralih pada Chiasa dan Sungkara yang baru saja memasuki ruangan. "Chia, dari kantin nggak bilang-bilang." Janari mulai membuntuti langkah Chiasa.

"Males ah diikutin sama lo. Selalu jadi pusat perhatian kakel," jawab Chiasa. Setelahnya, dia menjerit karena botol air mineralnya direbut oleh Janari.

Divorced with BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang