Divorced with Benefits | [14. Putih yang Mengerikan]

46.7K 5.9K 2.7K
                                    

Temu lagiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Temu lagiii. XD


Liburannya udah selesaiii. Sekarang udah balik kerja lagi jadi mesti nyuri-nyuri waktu nulis tapi semoga updatenya lancar karena di sini udah banyak banget Tim Suksesnya Kalil kan yaaaa???


Seneng nggak?


Hari ini ngapain ajaaa? Makan makanan yang kamu suka nggak?


Silakan tandain typo ya, selamat membacaaa, tapi aku ingin komen in line yang rameee dooong xD dan jangan lupa kasi apiiii dulu. Wkwkwk 🔥🔥🔥

***








16 years ago ....

Kalil kerap mengantarnya pulang. Kalil memberikan semua benda yang Gista butuhkan. Kalil membelikan banyak hadiah yang bahkan tidak pernah berani Gista harapkan. Segala hal itu, membuat siapa saja berpikir bahwa Gista begitu menikmati hidupnya.

Padahal, ada rasa balas budi di baliknya. Ada hal yang dia lakukan atas dasar rasa terima kasih. Pada campur tangan Sankara yang membiayai sekolahnya. Pada Kalil yang selalu mempermudah segala jalan sulitnya. Pada Tante Gracia yang membantu pengobatan Bu Rima hingga mendapatkan fasilitas yang layak. Juga, pada keluarga Sankara yang kini menanggung segala kebutuhan Rumah Mimpi setelah tahu keuangan di dalamnya tidak baik-baik saja.

Jadi, hubungan Gista dan Kalil adalah sikap tahu diri karena Gista tidak berani menolak. Sementara, orang-orang berpikir bahwa Gista sedang jatuh cinta dan menikmati segalanya.

Semalam, saat pulang dari rumah sakit, Agma sempat bicara, "Gis, selamat ya, Mas Agma ikut senang kalau kamu bahagia. Mas Agma ikut senang karena ... ada yang bisa jaga kamu selain Mas Agma dan Ibu."

Lalu setelah itu, Gista melihat bagaimana Agma mulai berani menunjukkan secara terang-terangan ketertarikannya pada Shazania. Seolah-olah, selama ini Agma tahu tentang perasaannya hanya saja dia menjaga. Gista kerap menemukan Agma dan Shazabia memiliki waktu bersama, entah Agma yang sengaja menjemput Shazania dari sekolah atau keduanya sengaja keluar untuk sekadar jalan berdua.

Gista ingin menjelaskan tentang bagaimana perasaannya sekarang, tapi dia sulit menjelaskan seperti apa. Dia merasa marsh saat melihat Agma dan Shazania bersama, tapi juga tidak bisa menolak jika Kalil mengajaknya pergi berdua. Apakah ini yang dinamakan serakah dan tidak tahu diri?

Gista sadar siapa yang dia sukai sejak lama. Namun dia juga tidak bisa menolak dan melepaskan Kalil begitu saja ketika melihat kebaikan Tante Gracia dan keluarganya. Lalu, kembali dia ingat bagaimana percakapannya dengan Jena di Puncak malam itu.

Jena bilang, "Bukan lo yang minta Gis, bukan lo yang mengemis semuanya sama keluarga Kalil. Jadi lo nggak harus merasa berhutang budi," ujarnya. Dia kelihatan iba. "Tapi balik lagi ke lo, lo bisa nggak kalau seandainya ... setelah ini lo kehilangan Kalil dan segala hal yang diberikan keluarganya ke lo?"

Divorced with BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang