Divorced with Benefits | [38. I love you berry much?]

42.6K 6.2K 3.7K
                                    

Ketemu lagiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketemu lagiii. XD

Kayaknya kita bakal nyampe ke puncak konflik deh. Wkwk. Konflik mulu diiiihhhhh.

Oh iya. Hari sabtu ada Additional Part 37 di Karyakarsa. Dan kemarin baru diupload Additional Part 38 khusus POV Kalil, siapa tau mau baca? Tapi ini wajib baca sih biar dapet feel-nya pas baca part iniii.

Semoga makin ditungguin ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga makin ditungguin ya. Semoga masih semangat vote dan komeeen biar rajin dikunjungi oleh update-an Kalil wkwk

Mana semangatnya segimanaaa kasih tau dong 🔥🔥🔥🔥

***










Setelah tahu kebenaran tentang kehamilannya, Kalil malah pergi begitu saja, pria itu menjauh tanpa mengatakan apa-apa lagi. Dan sejak saat itu, dia seperti menghilang. Sudah berhari-hari sejak kejadian itu, Gista tidak lagi menemukan kabarnya. Gista tahu kehamilannya bukan berita menyenangkan, dia juga tahu kehamilan ini tidak pantas dirayakan. Namun, nyatanya diam-diam dia mengharapkan respons baik dari pria itu. [Ada di Additional Part 37 &38 yaaa]

Dan Gista tidak mendapatkannya. Sama sekali.

Apakah 'anak' masih belum menjadi rencana di masa depan Kalil? Setelah banyak hal yang kembali mereka lalui akhir-akhir, dia belum berubah pikiran?

Menyedihkan sekali, Gista harus mengambil tisu setiap kali mengingat hal itu.

Kini, Gista sudah mengenyakkan tubuhnya di balik meja kerja setelah menghadapi beberapa klien yang datang ke plataran. Satu kotak salad buah yang dipesannya untuk makan siang sudah datang. Biar dia ceritakan sedikit tentang keadaannya sekarang, yang masih belum membaik; dia masih mual-mual pada pagi, siang, dan malam. Dan akhir-akhir ini potongan buah apa pun yang dia makan bisa membantunya meredakan gejala itu.

Gista membuka kotak makan, melihat potongan buah di dalamnya, dengan garpu, dia menyingkirkan beberapa buah untuk menemukan potongan buah stroberi. Dia menghitung. Hanya ada sepuluh. Kenapa dia hanya mendapatkan sepuluh potong di saat dia sudah memesan ekstra buah stroberi?

Divorced with BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang