Bab 3

19.8K 977 13
                                        

Perlahan matanya mulai terpejam seakan hujan menghipnotis dirinya agar memejamkan mata dengan suara rintikan hujan, Isabella pun tertidur.

🤍🤍🤍

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Isabella terbangun saat dokter datang ke ruangan nya untuk mengecek kondisi Isabella bersamaan juga dengan datangnya Zion.

Dokter pergi meninggalkan keheningan yang berada di ruangan tersebut serta suara rintikan hujan yang masih turun sedari tadi,  Zion yang pun mendekati dan duduk di samping Isabella.

Tangannya terulur memegang satu telapak tangan Isabella lalu mengecupnya pelan sedangkan Isabella hanya pasrah menerima kecupan itu.

"Zion, Sean mana?" Tanya Isabella membuat Zion menatap nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Gatau, lagian kenapa juga aku harus tau" jawabnya ketus membuat Isabella mengernyitkan dahinya.

"Dia kan adik kamu"

"Ya terus? Aku gak perduli dia ada dimana, mau di makan hiu kek, kejebur kolam kek, aku gak peduli. Lagian kamu ngapain sih nanyain dia? Biasanya juga cuek-cuek aja" balas Zion panjang lebar dengan nada yang bergitu kesal padanya.

Isabella hanya mengembuskan nafasnya pelan melihat tingkah laku Zion saat ini, seperti nya Zion sedang ad masalah dengan Sean atau emang gak pernah aku dari dulu?.

"Isa sayang Zion gak?" Tanya Zion memecah suasana hening di ruangan tersebut, Isabella pun membalas ucapan Zion dengan mengangguk.

"Kalau gitu berarti Isa mau dong jadi milik Zion?" Tanyanya lagi membuat Isabella bungkam mencerna pertanyaan Zion yang ada di otaknya.

Sebenarnya Isabella paham cuman ia takut salah sangka.

"Maksud Zion?" Tanya balik Isabella, dengan Zion yang masih memegang telapak tangan dan memainkan jari-jari Isabella.

"Maksud Zion, Isa mau gak jadi punya Zion selamanya?"

"Kenapa Isa harus jadi punya Zion?"

"Karna Zion sayang sama Isa"

"Sayang sebagai kakak?"

"Lebih dari itu, Zion tambah suka deh sama sikap Isa yang jadi lembut gini"

"Kita saudara-"

"Saudara tiri Isa"

Isabella bungkam, merasa tidak enak berada di situasi saat ini. Ini baru pertama kalinya ia berada di situasi ini di dunianya dulu karna dirinya lebih suka menyendiri dan cuek jadinya tidak ada lelaki yang menyukai dirinya, ralat tidak mengetahui keberadaan dirinya ia hanya muncul jika ada tugas penting yang mengharuskan dia bertemu dengan banyak orang.

"Emm udah makan?" Tanya Isabella berbasa-basi untuk menghindari topik pembicaraan tersebut, namun kenapa Zion hanya terdiam saat Isabella menanyakannya.

"Zion gak mau tau, kamu sekarang milik Zion" tidak menjawab pertanyaan Isabella, Zion malah mengucapkan kata dengan nada dingin dan tanpa adanya penolakan.

Siapapun tolonglah Isabella saat ini, ia sangat tidak tau harus merespon gimana.

"Aku milik aku seorang Zion, kamu gak bisa memutuskan nya secara sepihak" jawab Isabella tenang namun terkesan dingin karena pemaksaan yang dilakukan Zion padanya.

"Aku gak perduli, kamu.milik.zion.seorang" ucapannya lagi, sebelum Isabella menjawab lebih dulu Zion membungkam bibir Isabella dengan bibirnya.

Isabella membesarkan matanya saat Zion menyatukan bibirnya dengan dia, ia dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Zion namun Zion dengan cepat memegang kedua tangan Isabella dengan erat menggunakan satu tangannya yang kekar hingga timbul kemerahan pada pergelangan Isabella.

Menjadi Tokoh Figuran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang