"Duh duh duh, nyariin gw ya?" suara yang asalnya tepat di belakang Jarre, membuat tubuh Jarrel mematung sedemikian rupa.
🤍🤍🤍
Perlahan tubuhnya memutar ke arah suara tersebut, dan dapat terlihat Isabella yang tengah tersenyum kemenangan karena berhasil mengelabui Jarrel bersamaan juga dengan rintik hujan yang turun membasahi kota.
"Luna... Candaan lu gak lucu tau" Ujar Jarrel menatap Isabella yang dengan kemudian tanpa mendengar balasan dari Isabella, Jarrel pergi meninggalkan Isabella membuat Isabella mau tak mau pergi mengejar langkah Jarrel.
"Jarrel! Tunggu bentar" Ucap Isabella mengejar kemana langkah Jarrel pergi, hujan yang terus-menerus turun dengan deras membuat Jarrel berhenti di suatu tempat tunggu yang tersedia di pinggir jalan.
"Jarrel... Gw salah, gw minta maaf" Ucap Isabella dengan jari tangannya yang menarik ujung baju Jarrel, menandakan semoga Jarrel menerima permintaan maaf dia.
"Maaf..." Ucap Isabella sekali lagi yang tidak mendapat balasan apa-apa dari Jarrel, Jarrel yang seakan tidak perduli dengan pandangannya yang terus berfokus ke depan menunggu kapan hujan deras tersebut berhenti.
"Kalo maafin gw nanti gw kasih apa yang lu mau deh, gw jajanin nanti deh di sekolah" Ucap Isabella membuat pandangan Jarrel teralihkan, "beneran apa aja?" Tanya Jarrel menatap Isabella dengan intens menunggu balasan dari gadis di depannya ini.
"Jangan yang aneh-aneh tapi"
"Engga lah, cowok seberibawa kayak gw gamungkin minta yang aneh-aneh"
"Hujannya makin deras ya..." Ucap Isabella seraya memeluk dirinya sendiri, "dingin ya? Kayaknya hujannya masih lama deh berhentinya" Balas Jarrel yang kemudian dirinya menarik kedua tangan Isabella lalu menggosokan kedua telapak tangan tersebut dengan kedua telapak tangan dia untuk memberikan sedikit kehangatan kepada Isabella.
Isabella perlahan mematung di tempat, menatap manik matanya yang bewarna hitam dengan hidungnya yang mancung lalu rambut coklatnya yang basah, dan juga... Dirinya baru menyadari bahwa orang yang di depannya ini tidak memakai kacamata bulatnya sedari tadi
Merasa ada yang tengah menatap dirinya dengan intens, yang awal pandangan Jarrel kearah kedua telapak tangan Isabella yang dirinya berikan sedikit kehangatan kini teralih ke wajah Isabella yang tengah menatap dirinya.
"Jangan natap kelamaan entar jatuh cinta lagi sama gw" ujar Jarrel membuat Isabella dengan cepat mengalihkan pandangan nya dan juga dan menarik kembali kedua telapak tangan dirinya yang tadinya di genggam oleh tangan besar milik Jarrel.
"Hujannya keknya masih lama berhentinya, mau ga mau harus kita harus terobos aja ga sih?" Tanya Isabella yang mendapat gelangan dari Jarrel.
"Tempat studio dari sini jauh nya lumayan, tapi gw ada tempat teduh ga jauh dari sini" Jawab Jarrel, tanpa menunggu balasan dari Isabella dengan cepat itunya menarik telapak tangan kanan Isabella lalu berlari menerobos hujan.
"Mau kemana???" Ujar Isabella di sela-sela berlarinya dengan telapak tangan kanan nya yang masih di genggam oleh Jarrel, "Jarrel!!!" Teriaknya saat tidak mendapat balasan apapun dari Jarrel.
🤍🤍🤍
Kini Isabella dan Jarrel berada di sebuah lift yang menuju ke lantai atas, ternyata tempat yang tidak jauh dari tempat tunggu tersebut yang dikatakan oleh Jarrel tadi ialah sebuah gedung tinggi yang tak lain adalah apartemen milik Jarrel.
"Betah banget ya genggam tangan gw" Ucap Isabella menatap ke arah telapak tangannya yang kini masih di genggam oleh Jarrel.
"Kalo ga di genggam entar orangnya ilang lagi kayak tadi" Balasnya yang tanpa sadar ibu jari miliknya mengelus telapak tangan Isabella yang dirinya genggam membuat Isabella menatap dirinya bersamaan juga dengan pintu lift terbuka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Figuran?
Teen FictionAudrey Azura Haitama adalah seorang gadis cantik yang sangat pendiam dan cuek dengan keadaan sekitar, hidupnya selalu penuh dengan buku dan lagu. Namun siapa sangka ada hal yang ditutupi Audrey, hal yang ditutupi oleh sikap cuek dan tidak perduli i...