"Audrey... Tolong..." Gumam lelaki tersebut saat melihat pria tersebut membuka bajunya dan baju dirinya sehingga tidak ada satu pakaian yang tersisa dalam tubuh mereka.
🤍🤍🤍
Kini pagi tak secerah biasanya, Hujan deras terus mengguyur kota, meninggalkan suara derasnya hujan ditengah ruangan yang sangat hening.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, Isabella kini terbaring diatas kasur dengan pakaian sederhana nya. Baju polos bewarna coklat yang tidak terlalu ketat namun dapat masih terlihat lekuk tubuh Isabella serta celana training yang ia pakai bewarna hitam.
Di hari Sabtu ini sebenarnya Isabella sangat ingin bersantai-santai di dalam kamarnya, menghabiskan waktu sendiri nya seraya menikmati suara hujan yang terdengar ditelinga nya, hawa dingin kamarnya serta kasur empuknya itu.
Namun sepertinya itu hanya akan menjadi sebuah khayalannya yang ia susun semalam, menghabiskan waktu sendiri? Di dalam kamar? Dengan cuaca hujan, suhu ruangan yang sangat dingin dan juga kasur yang sangat empuk? Khayalan yang sangat menarik yang harus dikubur dalam-dalam untuk saat ini.
Khayalan yang sangat menarik baginya harus digantikan dengan pertemuan dirinya dengan Jarrel untuk latihan prom night.
Isabella yang masih terbaring di atas kasur dengan mata yang tertutup perlahan ia buka, menampilkan dinding kamar yang bewarna putih. Rasa nya sangat sulit dirinya untuk menggerakkan badannya untuk beranjak dari kasur.
Sebenarnya dirinya sudah bersiap-siap sedari tadi namun entah mengapa kakinya bukannya bergerak ke arah pintu kamar melainkan kembali ke kasur.
Tatapannya kini menatap luar jendela yang memperlihatkan rintikan hujan mengguyur kota membasahi jendela kamarnya.
Tanpa berlama-lama lagi Isabella pun beranjak dari kasur, mengambil tas selempang nya bewarna putih yang berada di meja riasnya lalu memakai tas tersebut bersamaan dirinya berjalan keluar kamarnya, menuruni satu per satu tangga rumah nya.
Mungkin dirinya harus lebih cepat menemui Jarrel lalu latihan yang hanya mungkin memakan waktu sekitar 1 jam? Ya, lebih cepat lebih baik bukan?.
Kini dirinya sudah berada di lantai paling bawah, perlahan kakinya berjalan ke arah pintu ingin melewati dapur dan juga ruang tamu namun saat hendak melewati dapur, suara yang sangat ia kenali memanggil dirinya, Tasya.
"Isa... Kamu mau kemana kok rapi banget?" Ucap Tasya, membuat pergerakan Isabella terhenti kaku menatap sang mama.
"Loh? Mama... Udah balik ternyata, aku kira mama masih di luar kota sama papa"
"Iya, kita udah balik dari semalem abis selesai meeting langsung balik.. Tapi Sebenarnya mau balik hari ini cuman gara-gara papa mu yang katanya banyak kerjaan di kantor yang harus di selesaikan lagi jadi kita baliknya semalem" jelas Tasya panjang lebar membuat Isabella mengangguk mengerti.
"Anak gadis mama yang cantik ini mau kemana? Rapih banget...mau ketemu Ethan yaa?" Tanya Tasya dengan nada yang meledek membuat Isabella tersenyum canggung, kenapa harus nama itu yang di tebak oleh mama?.
"Engga ma, ini aku siap-siap mau ketemu temen aku... mau latihan buat prom night nanti"
"Oohh dikira mau ketemu Ethan... eh Isa mama boleh minta tolong gak?"
"Tolong apa ma?"
"Ini mama udah siapin makanan buat Zion... kamu boleh anterin ke Zion gak? Mama mau ke toko soalnya sama bi Inem"
Isabella mengangguk paham walau sebenarnya hatinya rasanya ingin menolak permintaan sang mama, Jujur dirinya terlalu malas untuk bertemu Zion begitu pun dengan Sean.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Figuran?
Fiksyen RemajaAudrey Azura Haitama adalah seorang gadis cantik yang sangat pendiam dan cuek dengan keadaan sekitar, hidupnya selalu penuh dengan buku dan lagu. Namun siapa sangka ada hal yang ditutupi Audrey, hal yang ditutupi oleh sikap cuek dan tidak perduli i...