"don't touch my girlfriend, she's mine" ujar seseorang yang tak lain bernama 'Oliver Nathaniel' seorang pengusaha kaya raya yang kini menjadi target dia serta temannya itu.
🤍🤍🤍
Pria berambut gondrong tersebut melihat siapa yang di samping Isabella lantas pergi meninggalkan mereka.
Isabella dengan cepat melepaskan rangkulan tersebut pada pinggang nya, "Thankyou" Ujar Isabella yang di angguki Oliver.
Oliver perlahan mengulurkan tangannya ke arah Isabella, Isabella yang mengetahui apa maksud Oliver pun mengulurkan tangannya juga untuk bersalaman.
"Oliver Nathaniel"
"Isabella Aluna George"
Oliver terdiam sebentar mendengar nama tesebut lalu kemudian ia mengangguk kecil.
Tempat yang sangat ramai ini membuat sulit Oliver dan Isabella saking bercakap, hingga Oliver memutuskan untuk mengajak Isabella ke lantai atas tepat berada di balkon.
Melihat indahnya bulan dan bintang yang bersamaan menerangi langit malam, Oliver perlahan menatap Isabella yang tengah memandangi langit malam.
"Cantik" Cuman Oliver membuat Isabella menatapnya lalu mengangkat satu alisnya.
"Kau orang ke seribu yang mengatakan aku cantik, terimakasih" Balasnya membuat Oliver tertekeh kecil, tidak menyangka akan reaksi gadis di depannya ini.
"Aku tidak menyangka salah satu dari keluarga George memasuki tempat ini, bukannya Candra selalu melarang anaknya memasuki tempat seperti ini?" Lanjutnya lalu mengambil dua gelas yang berada di meja kecil samping nya yang biasanya digunakan untuk meminum 'Wine'.
Menuangkan botol berisi wine tersebut kepada kedua gelas tersebut lalu memberikan nya kepada Isabella, yang di terima baik oleh Isabella.
"Larangan adalah perintah, lagi pula ini tidak ketahuan jadi itu bukan masalah besar" Balasnya, gelas yang berisi wine ia sulangkan dengan gelas milik Oliver sebelum ia meminumnya.
"Bagaimana kalau aku mengatakan kepada Candra kalau anaknya yang kecil ini memasuki tempat seperti ini?"
"Bilang saja, namun sebelum kau bilang aku sudah terlebih dahulu merobek mulutmu secara paksa"
"Sial, kau kejam sekali"
"Kau yang memulai"
Lagi dan lagi ia terkekeh dengan perilaku gadis di depannya ini, perlahan ia meminum habis gelas yang berisi wine nya lalu menaruhnya pada meja di sampingnya.
Mendekati Isabella perlahan lalu mengulurkan tangannya, "berdansa?" Ujar Oliver yang tanpa ragu Isabella menerima uluran tangan tersebut.
Oliver menarik Isabella ke dekapannya perlahan mereka mulai berdansa, Oliver menaruh tangan kirinya di bawah pinggang Isabella, tangan kanannya yang memegang tangan kiri Isabella serta tangan Isabella yang ia taruh di pundak Oliver.
Manik mata Oliver yang menatap miliknya, jarak antar wajah mereka yang membuat rambut Light blonde Oliver menyebut rambut hitam miliknya.
"Kau tau? Aku rasanya ingin menculik mu dan menjadikan mu milikku seorang apa itu boleh?" Ujar Oliver membuat Isabella tersenyum tipis bahkan sangat tipis hingga Oliver tidak menyadari nya.
"Kalau kau bisa" balasnya singkat membuat Oliver merasa tertantang, ia dekatkan wajahnya pada gadis di depannya hingga membuat hidung mereka bersentuhan.
"Aku bahkan bisa menculik mu sekarang jika kau mau" ucapnya lagi lalu mengecup singkat batang hidung Isabella, mereka berdansa di tengahnya rembulan namun dengan tiba-tiba Isabella menyelesaikan dansa tersebut lalu pergi meninggalkan Oliver untuk ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Figuran?
Dla nastolatkówAudrey Azura Haitama adalah seorang gadis cantik yang sangat pendiam dan cuek dengan keadaan sekitar, hidupnya selalu penuh dengan buku dan lagu. Namun siapa sangka ada hal yang ditutupi Audrey, hal yang ditutupi oleh sikap cuek dan tidak perduli i...