"Sedikit lagi, kau akan menjadi milikku" ucap pria yang duduk di kursi tersebut, perlahan tangannya mengontak-atik layar monitor nya lalu tersenyum tipis saat melihat gadis pujaan nya tengah duduk membaca buku.
🤍🤍🤍
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore,
Suasana kamar Isabella yang hening tanpa adanya'gangguan yang hanya terdengar suara rintikan hujan yang tidak lama turun.Isabella kini tengah berbaring di atas ranjang yang sangat empuk, dengan selimut yang menutupi tubuh mungil nya karna suhu ruangan yang sangat dingin.
Ia membaca halaman demi halaman pada novel yang ia beli, Sean? Sedari ia pulang dari toko buku ia sama sekali tidak melihat keberadaan Sean, entah kemana Sean pergi ia tidak perduli setidaknya ia ada waktu tenang untuk sesaat.
🤍🤍🤍
Makan malam kali ini yang biasanya hanya 5 orang dirinya dan keluarganya tapi kini menjadi 3 orang yaitu Isabella, Tasya dan juga Candra.
Sean dan Zion? Ia tidak tau kemana mereka, kata Tasya mereka sedang berada di luar.
Di pertengahan saat makan malam, suara buka pintu dan langkah kaki terdengar. Sean dan Zion datang diikuti juga dengan 2 perempuan di samping mereka yang mengaku sebagai kekasih mereka berdua.
Tasya pun menyambut hangat kedua perempuan tersebut, ia menawarkan makan lalu ditolak oleh Sean dan Zion katanya mereka sudah makan malam di luar.
Tasya pun mengangguk mengerti, Sean dan Zion pamit untuk pergi ke lantai atas tempat kamar mereka berada.
Sebelum ke atas Zion perlahan menatap Isabella, Isabella yang merasa di tatap pun menatap balik Zion, mereka bertatapan hingga Zion dengan duluan memutuskan pemandangan tersebut.
Zion pun ke atas seraya merangkul pinggang kekasihnya, diikuti juga Sean yang sudah terlebih dahulu ke atas.
Melihat itu tidak membuat Isabella cemburu, tidak ada yang ngeganjel di hatinya saat melihat kedua kakaknya memiliki kekasih. Bukannya itu bagus jika kedua kakaknya memiliki kekasih dengan begitu mereka tidak akan menganggu keseharian hidupnya di rumah.
Kini mereka bertiga pun melanjutkan makan dengan hening, selesai makan Isabella membuat teh hangat yang akan di bawa ke kamarnya.
🤍🤍🤍
Jam sudah menunjukkan pukul 8.30 malam, Isabella yang sudah makan malam mengistirahatkan dirinya di kasur sebenarnya selesai makan malam ia ada niat untuk membeli alat lukis untuk mengambar pada waktu luang namun melihat hujan yang belum reda membuat Isabella lebih memilih berdiam di kamar dengan secangkir teh di nakasnya.
Isabella mengambil segelas teh nya yang sudah ia siapkan di atas nakas lalu meminumnya perlahan. Samar-samar ia terdengar suara teriakan di kamar sebelah kanannya tepat di kamar Zion.
Isabella kembali menaruh segelas teh tersebut pada tempatnya, ia tidak memperdulikan suara tersebut.
Perlahan tangan Isabella bergerak mengambil buku sketsa yang terletak di sebelah nya lalu mengambil pensil yang sudah ia runcingnya dengan serutan.
Memulai meng-sketsa baju yang akan ia buat besok saat pulang sekolah, ia memiliki pemikiran untuk membuat baju yang ukurannya sepaha bewarna merah agar menambah kesan elegan dan juga bajunya yang menampilkan pundak mulusnya serta menarik perhatian orang padanya.
Baju yang ia buat ini akan ia pakai untuk besok malam, apa yang terjadi pada besok malam? Entahlah.
Teriakan keras perempuan kembali terdengar membuat Isabella tidak fokus dalam meng-sketsa gambar tersebut, ia pun perlahan mengambil earphone nya yang tersimpan di laci nakasnya lalu memasangkan pada telinga kemudian ia mengambil ponselnya lalu menyalakan music dengan bluetooth yang sudah nyambung pada earphone nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/358247785-288-k767251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Figuran?
Teen FictionAudrey Azura Haitama adalah seorang gadis cantik yang sangat pendiam dan cuek dengan keadaan sekitar, hidupnya selalu penuh dengan buku dan lagu. Namun siapa sangka ada hal yang ditutupi Audrey, hal yang ditutupi oleh sikap cuek dan tidak perduli i...