"Bella... Katanya tadi ke toilet kok nyasar nya ke sini sih, aku capek nyariin kamu... Aku kira tuh kamu di culik" Ucap Elios Yang bersamaan juga Daniel dan Jarrel menatap dirinya dan Elios.
🤍🤍🤍
Jam sudah menunjukan pukul 10 pagi, banyak rombongan murid-murid pergi meninggalkan kelas menuju kantin untuk mengisi perutnya, sama dengannya dan Joanna yang sudah berada di kantin.
Seperti biasa Joanna yang memesan makanan dengan Isabella yang tengah mencari tempat duduk. Kini Isabella sudah duduk di bangku kantin yang ia cari dengan tangan yang memegang ponsel, seraya menunggu Joanna datang dirinya kemudian memainkan salah satu aplikasi favoritnya bewarna orange namun bukan shoppe :).
Semua perhatian murid kini tertuju kepada Valeri dan satu siswi di belakangnya yang biasa di kenal ialah Vania 'sahabatnya', Vania adalah sahabat satu-satunya yang Valeri punya, diantara banyak orang yang gak mau berteman dengan Valeri karna dirinya yang disebut sebagai 'Ratu bully' membuat semua orang menjauh terkecuali Vania Raeisya.
Vania digambarkan orang yang selalu telat datang ke sekolah, dirinya yang selalu melindungi, meng-support dan terus menghibur Valeri disaat semua orang mencaci-maki sahabatnya tanpa tau kejadian yang sebenarnya.
Suasana kantin semakin riuh dengan datangnya Daniel dkk dan juga Kia, Sasya serta Ethan dkk, Daniel dkk yang duduk di bangku kantin bagian pojok kanan dengan Kia dan Sasya, Ethan dan dua temannya duduk di pojok kiri, Valeri dan Vania? Ia duduk di bangku tengah tepat di samping Isabella berada.
Joanna datang dengan nampan yang berisi dua mangkuk bakmie dengan dua gelas yang berisi es teh manis, Joanna duduk tepat di depan Isabella dengan Isabella yang sudah mengambil dan memakan makanannya.
Memakan makanannya dengan tenang seraya pikirannya yang terlarut mengingat kembali novel yang ia baca, 'harusnya sebentar lagi ada drama' batinnya berkata seraya memasukan sumpit berisi mie kedalam mulutnya.
"Bella... Lo gak ada niatan buat balik ke style lo yang lama itu? Soalnya gw rasa lo kurang cocok gitu sama style yang sekarang" Ujar Joanna membuat Isabella menatapnya dengan mulut yang mengunyah makanan.
"Ya... Ya gitu... Lo pasti tau kan maksud gw... Kek menurut gw lo lebih cakepan sama style lo yang lama gitu, tapi kalau lo nya maunya yang sekarang sih gapapa... Tapi lo tau kan kalau gw itu sahabat lo?" Lanjut Joanna dengan menekan kata 'Sahabat' pada kalimat terakhir membuat Isabella menatapnya aneh, emang ada apa dengan kata 'sahabat'? Itu tidak akan membuat dirinya untuk menuruti keinginannya.
"Gw udah suka sama style gw yang sekarang" Balas Isabella apa adanya lalu kembali memakan mie nya, dengan Joanna yang memalingkan wajahnya agar tidak terlihat wajah kesalnya serta tangannya ia kepalkan di bawah meja.
"Tapi itu gak cocok di lo" Ujarnya lagi membuat Isabella menatap nya datar, kenapa orang di depannya ini seperti memaksanya untuk ganti ke stylenya yang lama? Yang bisa dibilang culun, Harusnya sebagai sahabat dirinya harus senang dong sahabat nya berubah.
Ringisan terdengar di telinga Isabella itu adalah ringisan Valeri dengan kuah bakso yang panas tertumpah mengenai lengan kirinya membuat semua orang menatap ke arah tersebut yang terdapat Valeri, Viona dan Kia.
"Bangsat! Lo kalau jalan liat-liat, gak punya mata Lo ya?!" Marah Viona saat melihat kuah bakso yang masih panas tersebut tertumpah tepat ke arah sahabat nya.
"K-kak... A-aku gak sengaja hiks hiks hiks" Ucap Kia seraya tertunduk ke bawah dengan air mata yang sudah berjatuhan yang semakin banyak mengundang perhatian para murid.
"Gak sengaja lo bilang?! Lo pikir gw buta?!" Teriaknya membuat Kia semakin menangis, "VIONA!" Teriak Gio dari pojok seakan tidak terima dengan apa yang dilakukan Viona pada Kia sehingga Kia menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Figuran?
JugendliteraturAudrey Azura Haitama adalah seorang gadis cantik yang sangat pendiam dan cuek dengan keadaan sekitar, hidupnya selalu penuh dengan buku dan lagu. Namun siapa sangka ada hal yang ditutupi Audrey, hal yang ditutupi oleh sikap cuek dan tidak perduli i...