"Eh bang, gausah kecentilan bang di panggil mas sama temen saya... Gausah caper gitu deh bang natap-natap temen saya" ujar Jarrel dengan suara yang sedikit mendapat perhatian dari para pengunjung disekitar nya dan juga membuat Isabella tercengang dengan apa yang didengarnya dari seseorang di sampingnya ini.
🤍🤍🤍
"Maaf mas, saya kan cuman liat doang bang ga saya makan enengnya, itupun saya liat gara-gara saya punya mata mas" ucap si penjual ice cream tersebut, membuat Jarrel semakin kesel dibuatnya.
"Mas mas mas, gw bukan mas lo... Asal lu tau ya bang gw it-"
"Duh maafin kelakuan temen saya mas, makasih ya mas ice cream nya" potong Isabella terhadap ucapan Jarrel lalu dengan segera tanpa basa basi Isabella menarik tangan Jarrel untuk ikut padanya dan meninggalkan tempat ice cream tersebut.
🤍🤍🤍
"Jarrel lo gila ya?" Ujar Isabella kesal terhadap perlakuan Jarrel yang dilakukannya tadi terhadap penjual ice cream, melupakan kedua ice cream yang masih di pegang oleh Isabella di tangannya dengan ice cream jarrel yang belum diberikan sedari tadi.
"Gila apaan? Abang-abang nya lancang banget tadi manggil neng ke lu, udah gitu dia liat lu terus lagi waktu lu lagi ngomong... Dia keknya emang caper deh sama lu" sahut Jarrel membuat Isabella memutar bola matanya malas lalu menghembuskan nafasnya kasar, orang yang di depannya ini bener-bener minta di tinju sepertinya.
"Kok lu aneh banget sih, gw curiga kok bisa ya orang aneh kek lu jadi kebanggaan sekolah?" Balas Isabella seraya membuka ice cream strawberry nya lalu memakannya setelah dirinya menyimpan ice cream coklat yang sepertinya dia lupa kalau itu milik Jarrel.
Merasa heran dengan orang di depannya ini yang meributkan sesuatu hal yang harusnya tidak untuk diributkan belum lagi mengapa orang di depannya ini bawel, cocornya gede, lalu tengil sekali? Sangat berbeda dengan novel yang diceritakan.
"Eh eh eh, mulutnya tolong di jaga yah" balas Jarrel menepuk kepala Isabella namun tidak keras, "gw ga aneh, yang aneh itu abang-abang caper tadi manggil-manggil lu eneng... Jangan bilang ucapan gw tadi itu bener? Kalau lu ada hubungan sesuatu yang khususss banget sama dia?"
"Duh, gw harus banget ya jawab pertanyaan lu itu? Pertanyaan yang harusnya ga perlu di jawab"
"Jawab lah, hargai effort gw yang udah mau bertanya"
"Tapi gw ga ada sama sekali nyuruh lu buat bertanya sama gw, stop bikin gw emosi di siang bolong gini"
"Eh sorry ya cantik gw bertanya itu ga mesti disuruh karena emang dari lahirnya gw itu harus berinisiatif buat bertanya tanpa harus disuruh dulu" jawaban Jarrel membuat Isabella menginjak keras kaki Jarrel membuat Jarrel meringis pelan.
"Gw gaada hubungan apapun sama abang-abang itu, udah ya... Paham ya" ucap Isabella membuat tempat ice cream strawberry tersebut yang sudah habis ke tong sampah.
"GAK PAHAM!!!" Teriak seseorang anak kecil cowok yang tidak tau dari kapan anak kecil tersebut sudah berada di samping Isabella dan Jarrel yang sedang adu mulut daritadi.
Jawaban dari anak kecil cowok tersebut membuat Isabella dan Jarrel menatap anak kecil tersebut bersamaan, "GAK BAKAL PAHAM SEBELUM KAK GEM YANG BERI PAHAM!! PAHAM?!" lanjut anak kecil tadi dengan wajah songongnya.
"PAHAM!!!" jawab Jarrel membuat Isabella semakin tercengang dibuatnya, "bagus" ucap anak kecil tersebut lalu menatap Isabella membuat mereka beradu pandang.
"PAHAM ga kak?" Tanya anak kecil tersebut kepada Isabella membuat Isabella bingung ingin menjawab apa, apalagi dirinya kini ditatap intens dengan anak kecil tersebut dengan Jarrel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Figuran?
Roman pour AdolescentsAudrey Azura Haitama adalah seorang gadis cantik yang sangat pendiam dan cuek dengan keadaan sekitar, hidupnya selalu penuh dengan buku dan lagu. Namun siapa sangka ada hal yang ditutupi Audrey, hal yang ditutupi oleh sikap cuek dan tidak perduli i...