26. Vanilla

28 15 0
                                    

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Sorenya Sheila bersiap-siap untuk pergi ke apartemen Vano. Ia segera mandi dan membersihkan diri. Sekitar 30 menit berlalu kini Sheila sudah siap dan ingin segera memesan taxi. Saat ia membuka ponselnya, terdapat pesan masuk sekitar 10 menit yang lalu. Ia lalu membuka room chat dan mendapati Biru yang memberinya pesan.

Biru ganteng
|Sayang
|Free gaa? Nyokap ngajakin makan mlm

Sheila tersenyum senang namun setelah teringat sesuatu rautnya kembali seperti semula. Ia sudah ada janji dengan Vano dan ini juga adalah misi penting. Terpaksa ia menolak ajakan Biru dengan berbohong.

Anda
|Maaf gue udah ada janji sama Tari :(
|Bilangin maaf ke tante Bianca yaaa🥺

Seperdetik kemudian Biru pun langsung membaca dan membalas pesannya.

Biru ganteng
|It's oke baby
|Tapi bsk lo harus cuddle gue titik.
|Kalo g mau gw mrh😤😠😡🤬

Sheila yang membaca pesan dari Biru sontak  tertawa keras. Ada-ada saja tingkah Biru yang membuatnya selalu geleng-geleng. Langsung saja Sheila membalas pesannya dengan kata 'iyaaa'. Sekali-kali membuat lelaki itu senang tak apa kan? Ia juga merasa bersalah karena sudah membohongi Biru.

Saat asik-asiknya melamun, Sheila disadarkan oleh dering ponselnya yang berbunyi cukup keras. Ia segera mengangkatnya kala teringat dengan seseorang. Baru saja ingin berbicara, suara di seberang sana sudah mendahului.

"Miliaaa lo jadi ke sini nggak?" Ucap Vano dengan sedikit berteriak.

Sheila menghela napas. "Sabarr woe. Ini gue baru aja mau ke sana." Ia lalu beranjak dan keluar dari rumahnya.

"Mau gue jemput?"

Sheila langsung menolak. "Nggak usah nanti ada yang liat. Gue naik taxi aja."

"Oke hati-hati," pesan Vano.

Sheila mengangguk lalu mematikan teleponnya. Netranya bergulir menatap sekitar dan menemukan sebuah taxi yang hendak lewat. Segera gadis itu menghentikkan taxinya dan memintanya untuk menuju ke apartemen Vano.

Beberapa menit telah berlalu, ia telah sampai dan segera membayar lalu masuk ke apartement tersebut. Ia mengetuk pintu apartemen milik Vano beberapa kali. Tak lama, Lelaki itu membukanya lalu mempersilahkannya untuk duduk. Keduanya duduk bersebelahan dengan Vano yang tengah menyiapkan sesuatu di laptop miliknya.

Tiba-tiba Vano berceletuk. "Biru tau lo ke sini?"

Sheila menggeleng. "Gue nggak mau ngelibatin Biru yang nggak ada sangkut pautnya dimasalah kita."

The Story Of SheilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang