Hari senin kali ini mungkin berbeda dari hari senin minggu lalu. Hari ini wali kelas datang ke dalam kelas bersama seorang anak laki-laki berkacamata. Hari ini kelas 11 IPA 5 kedatangan murid baru.
"Semua nya diam! Kita kedatangan murid baru, silakan kamu memperkenalkan diri" Ucap wali kelas yang merupakan seorang guru bahasa Indonesia
"Perkenalkan nama saya Park Jisung" Ucap sang murid baru.
"Nah Jisung silahkan duduk di bangku kosong itu" Tunjuk bu Cantika ke bangku kosong yang ada di barisan ke empat dekat dinding.
Jisung hanya mengangguk lalu berjalan ke arah bangku tersebut. Sedangkan bu Cantika sudah pergi keluar kelas. Karena hari ini bukan jadwal dirinya mengajar.
Jisung berdiri di samping tempat duduknya. Tampaknya dia tidak akan duduk sendiri kali ini, karena di bangku tersebut ada seseorang siswa yang sedang tidur.
Jisung menepuk pelan bahu siswa tersebut hal ini karena bangku yang di duduk siswa tersebut menghalangi jalan Jisung untuk ke bangkunya. Namun siswa tersebut seolah tidak terusik dengan sentuhan tangan Jisung dan masih menlanjutkan tidurnya. Akhirnya Jisung memukul sedikit keras bahu tersebut.
"Bangsat!" Teriak siswa tersebut yang baru terbangun dari tidurnya.
"Maaf" Ucap Jisung karena sepertinya pukulan itu terlalu kuat.
"Palak lu peyang maaf, maaf, sakit goblok!" Jawab siswa tersebut dengan tidak santai dan menatap tajam ke arah Jisung. Lalu kembali melanjutkan tidurnya.
Jisung yang merasa di acuh kan pun kembali menepuk pelan bahu siswa tersebut. Seraya berkata "Permisi, aku mau duduk" Ucap Jisung kepada siswa tersebut.
Siswa tersebut pun bangun dari tidurnya menatap dengan malas ke arah Jisung.
"Apa gak denger gue? Lu mau duduk sini?" Ucap siswa tersebut sambil menunjuk ke arah bangku di samping nya.
Jisung pun mengangguk sebagai jawaban bahwa dirinya ingin duduk di sana.
"Gak! duduk di bawa sana. Ini bangku gue, bangku Z.H.O.N.G.C.H.E.N.L.E" Ucapnya dengan sok dan penuh penekan pada setiap huruf namanya.
Zhong Chenle, akan Jisung ingat nama teman sebangkunya ini. Jisung hanya diam berbeda dengan Chenle yang tertawa songong dan di ikuti oleh kedua atek ateknya yang duduk di belakang.
Tidak kehabisan akal Jisung pun menggendong Chenle dan menaruhnya ke atas meja.
Chenle hanya melotot di perlakuan seperti itu. Satu sekolah pun tidak ada yang berani untuk bicara dengan Chenle apalagi melakukan hal ini. Satu sekolah pun takut dengan dirinya. Tapi liat si murid baru kutu buku ini beraninya.
"Woy bangsat lu berani sama gua! Lu gak tau siapa gua?" Tanya Chenle dengan tangan berada di kera baju Jisung.
"Yang pasti bukan tuhan kan?" Jawab Jisung sambil tersenyum sambil melepaskan tangan Chenle yang sedang menarik kera baju miliknya.
Bel berbunyi tanda pelajaran selalu akan di mulai. Chenle pun melepas kera baju Jisung dan turun dari atas meja.
"Selamat lu sekarang tunggu nanti" Ucap Chenle sebelum dirinya pergi berjalan keluar. Di ikuti oleh kedua antek-anteknya, Renjun dan Haechan.
Kemana mereka pergi?
Udah pasti lah bolos, emang apa lagi yang bakal mereka lakuin.
Sedangkan Jisung menatap dengan tidak peduli kepergian Chenle, teman sebangku dirinya.
•Sebangku•
Note:
Haii ges🙌
Mungkin di sini bakal banyak typo dan beberapa kata yang gak nyambung. Jadi kritik dan saran sangat di butuhkan. Lalu cerita ini murni dari pikiran aquu. Jadi kesamaan apapun itu di luar kendali aquu.Jangan lupa mampir yah ke cerita yang lain nya.
Makasihh loh udah baca sampe akhir. Semoga hari kalian bahagia!!! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebangku||JICHEN||
Teen FictionJisung si kutu buku duduk sebangku dengan Chenle si berandalan. Warn⚠️ BXB|HOMO|GAY Jisung dom Chenle sub Lokal Cerita ini murni dari pemikiran otak saya yang sinyal nya E+ jadi mohon maaf bila ada kesamaan. Star:21122023