30||Cantik

1.3K 55 4
                                    

"Sh1t!" Gibran mengump4t saat melihat Raina yang kini berada di depannya dengan rambut yang masih basah dan tubuh yang hanya terbalut handuk diatas lutut.

"Ka-kamu s-sudah pu-pulang Mas?" ucap Raina terbata-bata.

"Kenapa jadi seperti ini! Kukira Mas Gibran belum pulang, b0doh kamu Raina karena tadi tidak memastikan dulu malah langsung nyelonong," batin Raina merutuki dirinya sendiri.

Gibran memandang Raina shock saat mengetahui wajah gadis itu, dirinya melihat wajah Raina yang cantik dengan kulit putih serta warna bola mata Raina yang berwarna abu bercampur coklat dan bib1r yang tipis berwarna merah muda.

"Ja-jadi ini wajah asli Raina? Cantik," batin Gibran dirinya mengucek matanya perlahan untuk memastikan bahwa yang ada di depannya itu Raina.

"Si4l kenapa wajah dan tubuhnya begitu cantik!" Wajah Gibran memerah karna melihat lekuk tubuh indah Raina yang terpampang begitu jelas dihadapannya.

"Ra-raina," panggil Gibran.

"I-iyah?"

"Aku juga lelaki normal lho, saat kamu pertama kali menunjukkan wajahmu. Kenapa kamu hanya memakai handuk? Kamu mau godain aku?" ucap Gibran dengan alis naik turun.

Raina yang mendengar itu sontak memerah dirinya langsung berlari kearah kamar mandi, dan mengunci pintu kamar mandi itu.

Melihat Raina yang mengunci pintu kamar mandi itu, Gibran mend3sah kecewa.

Pikirannya berputar kembali saat melihat lekuk tubuh Raina yang begitu menggoda imannya.

"Cantik," satu kata berhasil terluncur dari mulut Gibran.

"Raina, kamu sekarang tidak perlu menggunakan cadar lagi di depanku! Karena aku sudah melihat wajahmu." teriak Gibran.

"Aku ingin selalu melihat wajah cantikmu itu," teriaknya lagi seperti orang kesetanan.

*****

Raina yang berada di kamar mandi memerah dirinya kembali merutuki dirinya sendiri, karena hal yang terjadi beberapa menit yang lalu.

"A-apa aku lepas cadarku saja? Tapi hanya untuk dilihat oleh Mas Gibran saja," gumamnya bimbang.

Disisi lain Gibran masih menunggu Raina yang belum juga keluar dari dalam kamar mandi.

"Sepertinya aku harus berterima kasih pada Bunda karena sudah menjodohkanku dengan wanita cantik seperti Raina," gumam Gibran yang masih mengingat wajah Raina tanpa cadar itu.

"Yuhuuuu akhirnya aku bisa melihat wajahnya! Selama ini dia selalu membuatku penasaran terhadap wajahnya," Gibran bersorak senang dirinya melompat-lompat tidak jelas.

Sesekali dirinya meninju-ninju angin karena saking senangnya.

Tok!
Tok!
Tok!

Gibran mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali.

"Raina ayo keluar, kamu sedang apasih di dalam? Apakah aku boleh ikut masuk juga?" teriak Gibran dengan senyum smirk yang terukir di bibirnya.

"Cepat keluar dong, atau aku dobrak nih pintunya." ucap Gibran tidak sabaran.

Clek!

Raina membuka pintu kamar mandi itu, dirinya keluar perlahan dalam hatinya dirinya merasakan rasa ragu yang begitu dalam.

Dirinya keluar tanpa menggunakan cadar, terlihat Raina yang memakai gamis hitam dengan kerudung pasmina hitam, dipadukan dengan polesan makeup tipis yang menghiasi wajah cantiknya.

Gibran yang melihat itu tertegun, dirinya benar-benar tertegun saat melihat wajah Raina, kulit putih yang begitu indah, alis tebal, juga bulu mata lentik, bibir merah mudanya, warna bola matanya, dan yang paling menyita perhatian hidung kecilnya yang terlihat mancung.

"Di-dia beneran Rainakan? Tuhan aku harap ini bukan sebuah mimpi," batinnya yang masih tertegun melihat penampilan Raina.

"Cantik,"

𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠.....
𝐄𝐲𝐨 𝐠𝐮𝐞 𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤 𝐥𝐚𝐠𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢...
𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤, "𝐍𝐚𝐝𝐢𝐧𝐞 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐌𝐚𝐫𝐯𝐞𝐥"
𝐈𝐠:@Zyndinne3
𝐖𝐚𝐭𝐭𝐩𝐚𝐝:@Zyndinne3//𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐁𝐞𝐫𝐜𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐂𝐞𝐨 𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟

Istri Bercadar Ceo PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang