Raina berlari kecil menuju pintu rumah, saat mendengar suara ketukan pintu dari luar.
Dirinya membuka pintu itu perlahan, dan terlihat dua orang pria seumuran Gibran. Tengah berdiri di luar dengan senyum semringah yang terukir di b1bir keduanya.
Raina membuka satu pintu rumah itu, dan terlihat jelas kedua pria itu dihadapannya.
Kedua pria itu terkejut sekaligus menatap heran kearah Raina, Raina yang melihat ekspresi itu langsung mengerti.
'Pasti mereka tidak mengenaliku karena aku tidak menggunakan cadarku' batin Raina.
"Ah, maaf kamu saudaranya Gibran ya? Apa Gibran ada dirumah?" tanya seorang pria dengan setelan jas dan juga rambutnya yang terlihat begitu rapih.
"Ngomong-ngomong kamu sangat cantik, perkenalkan namaku David. Apa kamu sudah memiliki pacar?" tanya seorang pria beruntun pada Raina.
Tangan pria itu menyender di pintu, yang Raina buka.
"Aku tidak tahu bahwa Gibran mempunyai sepupu secantik kamu perkenalkan namaku Gio, dari pada dengan David mending kamu bersamaku dijamin bahagia," ucap pria di sebelahnya pria itu.
"Kalian teman-teman Mas Gibran yang waktu itu yah?" tanya Raina.
"Bagaimana kamu bisa tahu? Jangan-jangan kamu mengagumi kami yah?" balas pria itu terkekeh.
"Kalian memangnya tidak mengenalku?" alis Raina berkerut.
"Tidak, kitakan baru pertama kali bertemu."
Raina yang mendengar itu menggeleng pelan, "Kita pernah bertemu sebelumnya,"
"Kapan?"
"Di acara pesta waktu itu,"
"Memangnya kamu mengenal kami?"
Raina yang mendengar itu mengangguk, "Aku--" saat Raina hendak berbicara tiba-tiba ada yang memotong pembicaraannya.
"Dia Raina istriku, dan kalian jangan kegenitan seperti itu! Seperti tidak ada wanita lain saja," celetuk Gibran yang tiba-tiba datang, pria itu langsung merangkul pundak Raina.
David dan Gio yang mendengar itu membelalak kaget, keduanya kembali menatap kearah Raina.
"Hah? Kamu Raina kamu melepas cadarmu?" tanya David terkejut.
"Hanya untuk dirumah saja, jika diluar aku akan memakainya." jelas Raina.
"Gibran! Istrimu untukku saja, kamukan tidak menginginkannya jadi berikan saja untukku," kata Gio yang langsung mendapatkan jitakan dikepalanya oleh Gibran.
"Enak saja! Cari wanita lain sana! Jangan istriku," cetus Gibran.
"Kan kamu tidak mau jadi berikan untukku, aku akan menerima Raina dengan senang hati!" sahut Gio tanpa malu.
"Itukan dulu si4lan," balas Gibran dirinya memeluk leher Raina untuk melindunginya dari kedua tamu menyebalkan itu.
"Ah, menyebalkan sekali." ucap Gio memutar bola mata malasnya.
"Kau yang menyebalkan datang-datang ingin merebut istriku," sarkas Gibran yang sudah dibuat emosi oleh kelakuan Gio yang sangat menyebalkan, Gibran menyesali perbuatannya karena mengizinkan dua curut itu untuk makan siang dirumahnya.
"Pulang sana kalian," usir Gibran pada keduanya.
"Apa-apaan itu! Kamikan akan makan siang disini! Bolehkan Raina?" kata David yang tidak Terima diusir oleh Gibran.
"Mas jangan seperti itu," tegur Raina pada Gibran, "Tentu saja boleh aku juga sudah menyiapkan beberapa hidangan untuk makan siang kalian,"
"Tuh lihat! Istrimu saja mengizinkan, kenapa kamu malah mengusir? Dasar manusia menyebalkan." celetuk Gio.
"Kau yang menyebalkan, datang-datang tidak sopan pada tuan rumah," sahut Gibran tak mau kalah.
Raina yang melihat itu menggelengkan kepalanya, telinganya serasa panas saat mendengar perdebatan ketiganya.
"Sudah, sudah kalian ini seperti anak-anak saja. Lebih baik kita masuk dan makan jangan ribut malu dilihat tetangga," ujar Raina mempersilahkan keduanya untuk masuk.
Gibran dan Raina berjalan dibelakang kedua curut itu, kedua tangan Gibran masih melingkar posesif di leher Raina. Dirinya tidak ingin Raina di ambil oleh siapapun.
"Mas berat," ucap Raina.
"Aku takut kamu akan diambil oleh mereka berdua,"
𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠.....
𝐆𝐚𝐣𝐞 𝐲? 𝐒𝐨𝐫𝐫𝐲 𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚.
𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤, "𝐍𝐚𝐝𝐢𝐧𝐞 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐫𝐯𝐞𝐥"
𝐖𝐚𝐭𝐭𝐩𝐚𝐝:@Zyndinne3
𝐈𝐠:@Zyndinne3
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Bercadar Ceo Posesif
Teen FictionCerita ini menceritakan tentang perjalanan cinta wanita bercadar yang bernama Raina.