Garvin telah kembali ke kamarnya kemudian berjalan jalan, mondar-mandir di depan kasurnya.
"Bagaimana jika anak itu memang anak Rafka. Aku tidak akan bisa mendekati Rea lagi setelah itu" ucap Garvin seraya mengelus dagunya
Garvin terdiam sesaat kemudian melihat tv nya.
•Breaking news•
Pemirsa, seorang pria tega menukar hasil tes DNA milik anaknya Karna tidak menginginkan seorang anak perempuan dari sang istri, laki-laki berinisial R itu tega menukar hasil tes DNA nya dengan hasil tes DNA palsu yang dia buat.
Kini dirinya dengan sang istri resmi bercerai penyebabnya adalah orang tua laki-laki berinisial R itu sakit hati dan mengira bahwa sang menantu telah berselingkuh-....Garvin menyaksikan dengan seksama dan dia tertuju pada salah satu kalimat. Kemudian mengembangkan senyuman Miring kemudian pergi ke meja kerjanya.
***
Kini pagi sudah tiba matahari terbit dari ujung timur, sinarnya yang hangat menerpa wajah Rea dan Rafka yang masih tertidur pulas di kamarnya, Sinar itu menembus dari gorden kamar yang tipis. Membuat Rafka dan Rea terbangun karna silaunya.
"Ah ternyata sudah pagi"
"Rea, kau sudah bangun. Sepertinya kita bangun bertiga"
"Bertiga?"
Rea mengangkat satu alisnya yang menandakan bahwa ia tidak mengerti akan ucapan Rafka.
"Ya, adik kecil ini juga ikut terbangun sayang"
Rafka memeluk Rea erat setelah berbicara, hembusan nafas rafka terasa menggelitik leher Rea yang membuat wanita itu memejamkan matanya.
"Sayang, kau harus bangun dan pergi bekerja" ucap Rea kemudian sambil mengelus kepala sang suami
"Biarlah... Aku akan mengambil cuti selama satu bulan. Aku akan di rumah sampai kita selesai tes DNA" jawab Rafka tanpa melepaskan pelukannya dari sang istri.
"Untuk apa?, aku baik-baik saja, dan kau percaya aku hamil? Rafka, aku sudah bilang padamu kalau ini hanya keliru, kau tidak ingat dokter berkata apa kemarin?
Rafka melepaskan pelukannya kemudian menatap Rea, begitu juga dengan Rea, mereka bertatapan sambil berbicara tentang kehamilan Rea
"Tidak Rea, testpack dengan harga semahal itu tidak mungkin rusak, apa aku harus membawamu ke rumah sakit lagi untuk memeriksa kebenarannya?"
"Jika itu akan membuatmu percaya, aku setuju"
"Aku?. tidak Rea bukan aku, kau yang seharusnya percaya"
Rea hanya diam dan mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela
"Ayo kita mandi bersama, setelah itu kita akan pergi ke rumah sakit"
"Bersama?"
"Ya, kau istriku Rea, apa kau akan menolaknya?"
"Ah-baiklah..."
Akhirnya mereka beranjak dari tempat tidur nya dan pergi ke kamar mandi berdua.
*
Setelah sampai di kamar mandi, Rea langsung membuka seluruh pakaiannya kemudian menyalakan shower dan segera membersihkan dirinya dengan sabun. Namun dari tadi Rafka masih saja belum membuka pakaiannya, Rafka belum mandi. Ia hanya menyaksikan istrinya mandi yang membuat rudalnya menegang.
"Sayang, kau lihat ini. Ini Karna ulahmu"
Rea menoleh ke arah Rafka kemudian melirik kejantanan sang suami yang sudah mengeras.
"Ulahku?, aku tidak melakukan apapun padamu, aku hanya menuruti perintahmu untuk mandi bersama. Dan kau, kenapa kau belum membuka pakaian mu dan segera mandi? Jangan membuang waktu Rafka.
"Baiklah aku akan mandi."
Rafka membuka seluruh pakaiannya dan ikut mandi bersama sang istri. Kemudian, mata Rafka tertuju pada bathtub yang tak berguna disana. Rafka mengisi air ke dalam bathtub hingga terisi seperempat.
"Sayang, ikut aku"
Rafka menarik tangan Rea kemudian membawanya ke depan bathtub tersebut.
"Apa ini? Maksudmu kita akan mandi berdua disini?"
"Ya, kau faham ternyata"
Rafka langsung masuk ke dalam bathtub kemudian mengundang sang istri untuk bergabung bersamanya. Rea menuruti permintaan sang suami dan ikut masuk ke dalam bathtub sempit itu.
Saat mereka sudah berada di dalam bathtub tersebut, dengan rakus Rafka memagut bibir sang istri sambil tangan nya yang mengelus paha mulus milik sang istri.
"Eumhh..." Desah Rea saat jari Rafka sudah memainkan klitoris milik Rea.
Rafka melepaskan ciumannya kemudian berpindah, sekarang ia memainkan salah satu puting susu milik Rea dengan mulut dan lidahnya yang membuat Rea menggelinjang kegelian.
"Ahh sayangh"
Rafka yang memang sedang mengelus klitoris milik sang istri langsung memasukkan salah satu jarinya ke dalam lubang wanita itu.
"Aahhhh"
Rafka memainkan jarinya di bawah sana yang membuat Rea meremas rambut Rafka. Kini tangan Rea juga mulai menggerayangi tubuh Rafka, tangannya berhasil mendapatkan rudal Rafka setelah mencari beberapa saat lamanya. Rea memainkan rudal Rafka yang membuat Rafka sedikit menggigit payudaranya.
"Awhh, sakit!"
"Ah-maaf sayang, itu sangat nikmat, aku tak bisa lagi menahannya."
"Kau mau melakukannya?" Goda Rea
"Of course"
Rea bangkit dari duduknya kemudian menaiki Rafka, sebelum memasukkan nya ia mengelus vaginanya terlebih dahulu agar berlendir dan mudah untuk memasukkannya. Rafka juga ikut serta membantu Rea untuk membuat liang itu becek.
Setelah becek, perlahan Rea memasukkan kejantanan suaminya ke dalam liang vaginanya. Setelah beberapa detik penis Rafka masuk ke dalam yang membuat mereka mendesah.
"Oughhh"
Rea menarik turunkan pinggulnya dengan perlahan dan merasakan sensasinya, namun Rafka yang sudah kepalang turn on memegang pinggul Rea dan menggerakkan Rea dengan cepat.
"Aahhh uhhh.... Rafka oughh.."
"Ya sayanghh... Ini sangat nikmathh.."
Mereka melakukannya selama lima menit kemudian berhenti, Rea turun dari bathtub yang di ikuti Rafka, bukan selesai. Namun, Rea menungging di depan bathtub kemudian Rafka menusuknya dari belakang.
"Aahhh..." Desah Rea saat merasakan rudal Rafka memenuhi lubang kewanitaannya.
Rafka menggerakkan pinggulnya dengan cepat yang membuat Rea mendesah tak karuan.
"Aaahhhh, Rafkahhh... oughhh... Hikss... Ahhh...." Rea sedikit mengeluarkan cairan bening dari matanya dan merasakan kenikmatan yang diberikan oleh suaminya.
"Oughhh sayanghhh.... Aku mencintaimu aahhh...."
"Raf-aahhh, aku ingin keluarhhh"
"Bersama sayanghh..."
Akhirnya mereka mengeluarkan cairan tersebut secara bersamaan. Dan merasakan kehangatannya.
Rafika mengeluarkan rudalnya dari dalam vagina Rea kemudian Rea membalikkan badannya dan menatap Rafka, Rea mengalungkan tangannya di leher Rafka kemudian menatapnya.
"Nikmat?" Tanya Rafka seraya melingkarkan tangannya di pinggang sang istri.
Bukannya menjawab, Rea malah mencium bibir Rafka dan memagut bibir itu dengan rakus. Rafka yang di perlakukan seperti apa yang dia maupun langsung membalas pagutan demi pagutan yang diberikan istrinya.
Setelah beberapa menit Mereka memutuskan untuk menyelesaikan mandinya dan segera bersiap untuk pergi ke rumah sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
THREESOME
Romanceseorang gadis yang bernama Rea Flourenza Lavendre berusia 20 tahun, yang sudah kehilangan kedua orang tuanya saat berusia 5 tahun. terpaksa menyerahkan kesuciannya kepada dua orang sahabat dari perusahaan-perusahaan ternama karena ia harus menuruti...