Siang itu mereka berkumpul di ruang tengah dan membicarakan tentang apa yang akan mereka rencanakan setelah ini
"Bagaimana jika kita honeymoon"
"Honeymoon?"
"Ya Rea, setelah menikah kita belum melakukan honeymoon bahkan kau sudah hamil dan aku belum mengajakmu pergi ke sebuah tempat untuk honeymoon"
"Aku setuju, kau akan m ngajakku kemana Vin?"
Rafka, Rea, dan Garvin menoleh ke arah Tania bersamaan.
"Kita akan honeymoon ke tempat yang sama dengan Rafka dan Rea"
"Apa?!!, jadi kau masih ingin terus bersama dengan Rea?!"
"Tidak, bukan itu maksudku"
"Lalu apa?, kau ingin kita honeymoon bersama dengan Rea dan Rafka agar kau terus bersama dengan Rea kan?"
"Ini tidak ada hubungannya sama sekali Tania"
"Tidak ada hubungannya?, kau pikir aku bodoh?. Garvin jika kita berlibur bersama maka kau dan Rea tidak akan terpisah, kau masih bisa menatapnya dan kau masih bisa melihatnya, karena rea ada di sampingmu"
Rafka dan Rea bersitatap kemudian kembali menatap Garfin dan Tania.
"Tania tolong tenang dulu, aku tahu garvin tidak bermaksud seperti itu. Jika garis ini sudah mengatakan dirinya akan berubah maka garvin akan benar-benar berubah, aku mengenalnya sejak kecil. Kau tak perlu khawatir garvin tidak menginginkan Rea, ngerti hanya ingin kita bersenang-senang bersama di sebuah tempat yang sama" jelas Rafka kemudian
Tania menoleh ke arah Rafka kemudian menatap Rafka
"Apa aku bisa memegang kata-kata mu?"
"Tentu saja bisa, aku mengenal garvin sudah lama, bahkan jauh sebelum kau mengenal garvin"
"Oke, aku percaya padamu. Jadi, kemana kita akan pergi?"
"We will go to New York" jawab Rafka cepat
"New York?" Tanya Rea kemudian seraya menatap sang suami
"That's right... Are you like it?"
"Yeah, I'm very like it"
Rafka dan Rea bersitatap kemudian saling tersenyum satu sama lain.
"Baiklah, kapan kita akan pergi?" Tanya Garvin
"Besok pagi"
"Ah-oke"
***
Kini malam telah tiba, Rea sedang membereskan pakaiannya untuk dibawa ke New York. Melipat baju tersebut kemudian mengemasinya di dalam sebuah koper besar, tidak lupa juga ia memasuki baju dinas nya ke dalam sana.
"Sayang, apa sudah selesai?"
"Sedikit lagi"
"Biar kubantu, kau sedang hamil, tolong jangan kelelahan. Aku tidak mau kau kenapa-napa"
"Aku tidak apa-apa Rafka, aku hanya membereskan pakaian, Dan ini juga tidak berat. Aku hanya duduk di sini lalu melipat semua pakaian itu kemudian memasukkannya ke dalam koper dan selesai"
"Tetap saja itu akan membuatmu lelah, aku akan membantumu"
Rafka duduk di samping reak kemudian membantu rea untuk memasukkan semua pakaian tersebut ke dalam koper. Setelah selesai mereka memutuskan untuk tidur lebih awal karena khawatir besok mereka akan telat. Kebetulan Rafka juga belum membeli tiket pesawat, yang memutuskan untuk membelinya besok.
***
Sama dengan Rea, Tania juga sedang membereskan barang-barangnya. Ia memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal, semua barang yang masukkan ke dalam koper beserta alat make up yang dimiliki oleh Tania.
"Sayang apakah kau sudah memesan tiket pesawat?"
"Belum. Aku juga tidak tahu kenapa Rafka belum memberitahuku tentang tiket pesawat, mungkin Rafka akan memesan tiketnya besok"
"Secara dadakan?"
"Ya, itu yang biasanya Rafka lakukan ketika ingin pergi liburan, Rafka lebih suka membeli sesuatu secara dadakan daripada membiarkan itu terlalu lama dengan tanda kutip, memesan sebelum hari h"
Tania mendengarkan ucapan sang istri seraya mengangguk-anggukan kepalanya tanda bahwa tania memahami apa yang diucapkan oleh suaminya.
"Ya sudah sebaiknya sekarang kau tidur pasti kau lelah"
"Ah sayang, aku ingin bertempur denganmu malam ini"
"Sayang kita akan pergi ke New York besok, jika kita melakukannya malam ini, besok kita akan kelelahan, cara melakukannya di New York nanti."
"Tidak, aku tidak akan merasa kelelahan. Justru itu adalah sebuah energi untukku, jika kita melakukan di malam ini maka besok aku akan lemas tak berdaya"
"Tidak Garvin, aku tidak mau. Apa kau akan memaksaku?"
Garvin terdiam kemudian berjalan ke kasur dan segera tidur. Tania pun ikut tertidur setelah melihat sang suami tertidur di atas kasur itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THREESOME
Roman d'amourseorang gadis yang bernama Rea Flourenza Lavendre berusia 20 tahun, yang sudah kehilangan kedua orang tuanya saat berusia 5 tahun. terpaksa menyerahkan kesuciannya kepada dua orang sahabat dari perusahaan-perusahaan ternama karena ia harus menuruti...