Chapter 03

3.6K 279 16
                                    

"Afan"panggil seseorang tersebut
Lantas Afan dan Devi menoleh kebelakang dan mereka terkejut serta berdiri.

"C-cantika"ucap afan

Yap, ternyata seseorang itu adalah Cantika.

"Fan,aku kangen sama kamu kamu apa kabar?"tanya Cantika

"Baik"jawab afan dingin

Tanpa aba-aba saja Cantika langsung memeluk afan membuat afan begitupun Devi terkejut.

"Gue kangen banget sama Lo fan"ucap Cantika dalam pelukannya.

Afan melihat Devi yang hanya diam tanpa mengekspresikan wajahnya kecuali menekuk wajahnya menjadi datar.

"Kurang laku ya mbak?"tanya Devi

Lantas membuat Cantika melepaskan pelukannya.

Cantika menatap Devi "sorry dev"ucap Cantika tak enak

"Mas nya juga diem aja di peluk sama cewek lain, harusnya kan nyadar mas nya sudah punya saya"jelas Devi

"Sayang, maksudnya ga gitu"ucap afan menggenggam tangan Devi

"Dahlah males"ucap Devi pergi.

"Sayang denger dulu"teriak afan

"Liat can, semuanya gara-gara Lo. Kenapa main nyosor aja sih"geram afan
"Sorry fan,gue terlalu kangen sama Lo"ucap Cantika

"Can,gue tau kok Lo suka sama gue. Dan Lo kangen sama gue. Tapi please ngertiin gue. Gue ga suka Lo,gue cuman milik Devi dan gue udah tunangan sama Devi. Jadi gue mohon berhenti untuk mencintai dan berhenti untuk Lo suka sama gue. Mulai hari ini juga gue putusin kalo kita hanya sebatas teman. Kalo Lo ngelanggar....."ucapan afan terhenti

Mata Cantika sudah berkaca-kaca
"Kalo Lo ngelanggar,gue ga mau lagi kenal sama Lo"lanjut afan kemudian pergi meninggalkan Cantika sendiri.

Air mata Cantika mulai berjatuhan satu persatu kemudian ia terduduk lemas di kursi yang tadi di tempati afan dan Devi.

Ia merasa lemas karena perkataan afan tadi yang begitu menyakitkan untuknya.

Tapi apa yang di katakan afan sendiri itu benar.

"Kenapa si fan, harusnya gue dulu ga pergi keluar negeri. Mungkin gue bisa berjuang untuk dapetin Lo"gumam Cantika nangis terisak

"Harusnya gue bisa lupain Lo,tapi kenapa gue gabisa. Gue gabisa jadi jahat kayak orang-orang yang bisa hancurin hubungan orang.. gue ga bisa"lirihnya kemudian bangkit dan pergi dari taman itu.

*****

"Sayang hei"panggil afan
Afan mencengkal tangan Devi tetapi Devi menepis tangan afan.

Afan menghela nafasnya pelan.

"Sayang aku ga bermaksud loh"ucap afan berusaha menjelaskan.

Devi tetap diam tidak berbicara hanya menekuk wajahnya saja sembari bersandar di mobil putih milik afan.

"Aku refleks yang,aku mau lepasin dia tapi kamu keburu Ngomong"jelas afan tapi Devi tetap tak menjawab

Afan bingung harus membujuknya bagaimana dan dengan cara apa.

Afan berjongkok dan menggenggam kedua tangan Devi.

"Aku harus lakuin apa supaya kamu bisa maafin aku?"tanya afan menatap Devi

Devi sedikit menunduk menatap wajah Afan di bawah yang tengah membujuk Devi.

Afan menatap intens mata Devi yang kini terlihat sayu.

Afan mengecup punggung tangan Devi.

Devi bukannya salting malah kesal dan semakin sebal.

Afan sedikit mendongak menatap kembali mata intens Devi.

Devi mengerucutkan bibirnya gemas kemudian Afan berdiri dan mencubit pelan pipi chubby Devi.

"Maafin aku ya,gapapa deh kamu Anggap aku selalu salah gapapa"ucap afan

Devi tak menjawab,ia langsung saja masuk ke dalam mobil.

Dan afan hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal kemudian menyusul Devi masuk ke dalam mobil.

"Sayang ih maafin aku"rengek afan di dalam mobil dengan memasang muka pupy eyes nya.

"Ga peka banget sih,orang gue pengen di bujuk ke kedai ice cream"gumam Devi pelan dengan pandangan ke arah lain.

Devi sengaja bersuara kecil agar tidak terdengar oleh Afan,eh malah afan langsung tersenyum dan memasang sabuk pengamannya. Kemudian ia memasangkan sabuk pengaman pada Devi setelah itu melajukan mobilnya menuju kedai ice cream langganan nya itu semasa SMA dulu.

"Mau kemana"batin Devi tetapi ia tak peduli dan memainkan ponselnya membiarkan afan menyetir.

*****

Saat sudah sampai,Devi tidak menyadari bahwa afan memberhentikan mobilnya di kedai ice cream.

"Sayang turun dah nyampe"ucap afan melepaskan sabuk pengamannya dan sabuk pengaman Devi.

"Hm"dehem Devi cuek.

Afan merebut ponsel Devi membuat Devi geram tetapi tak jadi.

Ia melihat bahwa dia sekarang tengah berada di parkiran kedai ice cream.

Mata Devi berbinar begitupun afan.
"Nih udah nyampe yuk turun"ajak afan tersenyum

Devi tersenyum, kemudian mengecup pipi kiri afan.

"Yey maacii ayangg"Ucapnya senang kemudian turun dari mobil dan berlari menuju ke dalam.

Afan hanya terkekeh gemas dan menggelengkan kepalanya kemudian ia keluar menyusul Devi yang sudah berlari duluan.

Di dalam mereka langsung saja memesan 2 ice cream. Rasa vanilla dan cokelat. Hanya rasa itu yang tak pernah tergantikan dari dulu. Kecuali stoknya abis.

"Seneng?"tanya afan tersenyum
Devi tersenyum menandakan iya.

"Eh ponsel kamu nih di aku dulu ya"ucap afan dan Devi mengangguk.

Tak pernah lupa mereka saling suap menyuapi sampai ice cream tersebut perlahan habis menelusuri perut mereka.

Setelah makan ice cream afan pun mengantarkan Devi pulang kemudian ia pulang ke rumah.

*****

Kesel ga?
Baper ga?

Hope you enjoy like it 🤍
🌟🌟🌟

KETOS YANG CUEK S2 (DEFAN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang