Chapter 28

2.3K 201 17
                                    

Hihihi balik lagi sama author,jangan pada sedih ngiranya author bikin sad ending. Tungguin aja lah pokoknya okeyy!! Happy Reading 🤍.

*****

Afan,saat ini ia berada dirumah maminya bersama Efan di gendongannya.

"Ganteng banget"gumamnya tersenyum mengesun anaknya itu kemudian membaringkan Efan yang sudah tertidur lelap di samping Kim.

Ia keluar dari kamar menuju ruang keluarga.

Sudah 2 Hari ini setelah kepergian Devi ia sering melamun,Ia selalu saja menangis. Matanya selalu saja sembab,bahkan ia seperti orang yang tidak waras. Ia berbicara sendiri seperti berbicara dengan Devi.

"Aku kangen sama kamu Dev"lirihnya
"Aku gabisa tanpa kamu sayang"

Mami afan tidak bisa melihat terus-menerus anaknya seperti itu. Ia menghampiri dan mengelus punggung afan.

Afan bersandar di pelukan sang mami. Ia tidak bisa lagi memendam semuanya.  "Kamu masih belum bisa melupakan istri kamu?"

Afan menggeleng. "sampai kapanpun,dia selalu melekat difikiran aku mi"hiksss.. "aku ga sanggup tanpa Devi"lirihnya menangis histeris dipelukan maminya

Maminya juga ikut merasakan hal yang sama,ia ikut menangis.  "Tapi kita gabisa apa-apa nak. Kita harus mengikhlaskan ini semua"

"TAPI AFAN GA SANGGUP MI!!!!"teriaknya dan terus memeluk maminya erat

Maminya mengecup puncak kepala sang anak. "jika kamu terus seperti ini,kamu ga kasian sama Devi? Dia ga akan tenang disana. Dia pasti bakal sedih. Kamu ga kasian sama mami? Liat mami sedih karena kamu?"

Setelah mendengar ucapan yang dilontarkan oleh sang mami,tangis afan pun mereda dan tanpa balasan sepatah katapun ia melepaskan pelukannya dan naik ke atas untuk ke kamarnya.

Mami afan sangat tidak tega melihat anaknya seperti itu. "yaallah,berilah kekuatan kepada anak hamba. Tolong ikhlaskan hatinya"lirihnya

Dikamar,afan merebahkan tubuhnya ke ranjang. Sepi,hampa,itu yang ia rasakan selama ini. Yang biasanya selalu ditemani oleh sang istri,Devi. Kini ia harus sendiri.

"I miss uu for uu serli artika sridevi" lirihnya kemudian ia memejamkan matanya.

Didalam mimpi,Afan berada disalah satu tempat yang sangat bernuansa putih dan sangat sejuk di rasanya.

"I-ini gue dimana?"

Tiba-tiba saja cahaya datang menyoroti dirinya.

Afan menyipitkan matanya akibat cahaya yang menembus pandangannya.

Seseorang wanita cantik menghampirinya, afan mematung ditempat dan matanya mulai berkaca-kaca.

"Devi?"

Yap. Seseorang wanita yang sangat cantik dengan pakaian serba putih serta wajah yang berseri-seri.

"Afan"ucapnya

"Dev,Dev ak-"ucapannya terhenti

"Jangan mendekat"ucapnya tersenyum

"T-tapi ak-aku kangen sama kamu sayang"lirihnya

"Maafin aku fan,aku harus ninggalin kamu sama anak kita. Kamu harus bisa mengikhlaskan aku supaya aku bisa berisitirahat dengan tenang"

"tolong jaga Efan sebaik mungkin. Jaga pengganti dia,tanpa seorang ibu,dia tidak akan pernah merasakan bagaimana rasanya dilengkapi keluarga yang bahagia" jelasnya.

Afan terdiam. "kamu kenapa harus tinggalin aku Dev? Harusnya aku yang punya penyakit itu bukan kamu!"lirihnya

Devi menggeleng. "jangan berfikir kayak gitu,ini semua takdir. Aku pamit ya,titip salam sama semuanya. Jaga diri baik-baik,aku akan selalu hadir di mimpi kamu. Aku sayang sama kamu afan,I LOVE YOU"lirihnya

Kemudian cahaya itu perlahan menghilang. "dev-- Devi,jangan pergi Dev"teriaknya

"DEVII!!!!"teriaknya terbangun,ia mengusap wajahnya kasar

"Huhhh"nafasnya terengah-engah dengan keringat yang bercucuran

Afan termenung dan menundukkan kepalanya. "Kamu selalu ada di hatiku sayang,I Love you too"

*****

Singkat cerita,Kini Efan sudah memasuki usianya. Usia Efan ini sudah 6 tahun.

Afan masih berusaha untuk melupakan Devi selama 6 tahun ini,dan ia belum mencari pengganti untuk Efan.

Saat Afan akan menjemput Efan di sekolah,afan tidak sengaja melihat perempuan tengah mondar-mandir karena mobilnya mogok.

Karena jalanan sepi dan afan merasa kasihan,afan pun menghampiri perempuan tsb yang posisinya membelakangi.

"Permisi mbak maaf,mobilnya mogok ya? Boleh ya bantu?"tanya Afan sopan

"Oh iya mas ini mobilnya mogok"ucapnya kemudian menengok kebelakang

Deghh!!

Afan melihat perempuan tsb tanpa berkedip sekalipun, Ia menjatuhkan air matanya.

"Mas kenapa ya?"seseorang itu mengerutkan keningnya

"Devi"lirihnya

Perempuan tsb mengerutkan keningnya bingung, kemudian tanpa aba-aba afan memeluk sosok perempuan yang mirip dengan Devi tsb.

Hikss. Hikss... "Dev aku kangen"lirihnya

Perempuan itu hanya mengelus punggung afan. "maaf mas, mungkin salah orang"

Tangis afan terhenti dan melepaskan pelukannya. "i-ini kamu kan Dev?"

"Kamu masih hidup? Kamu Devi kan?"

Perempuan itu menggelengkan kepalanya. "bukan mas,nama saya Adara"

Afan membendung air matanya. "t-tapi kamu mirip sama Devi"jelasnya

Afan menunjukkan foto alm.devi pada perempuan yang bernama Adara tsb.  "Ih,mirip banget gila"serunya

Afan tersenyum. Kemudian setelah mobil Adara dibawa ke bengkel oleh montir,afan membawa Adara ke mobilnya untuk menceritakan semuanya.

"Jadi,istri mas meninggal karena kanker otak?" Afan mengangguk

"Dan kamu,mirip sekali dengan istri saya. Bahkan... Maaf,saya ga sengaja peluk-peluk kamu"

Adara terdiam setelah mendengarkan penjelasan dari Afan. "jadi status kamu?...."

"Iya"

Devi terdiam. "oh kamu afan,pantes aja nama anaknya defan. Itu diambil dari nama kamu sama alm Devi?"

Afan mengangguk. "sekarang kamu ikut aku menjemput Efan ya. Biar dia tau gimana wajah asli yang mirip dengan alm. Bundanya"jelas afan dan Adara pun mengangguk

*****

Tuh di Spil dulu sih dikit-dikit,maaf ye ga nyambung 🙏🏻🗿

KETOS YANG CUEK S2 (DEFAN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang