KETOS YANG CUEK S2 (DEFAN) [END]

Chapter 19

Assalamualaikum guys, langsung baca cb aku ya. Nih yang nunggu malpernya! Happy Reading 🤍.

*****

Hari ini Afan dan Devi sudah berada di rumah barunya. Rumah dengan 3 tingkat,ya.. lumayan gede lah ya.

Keluarganya tidak ikut,karena dad david harus ke luar kota ditemani oleh mom lesi dan mami afan harus mempersiapkan untuk melahirkan anak keduanya. Yaitu adek afan,jika bertepatan 3 hari lagi untuk kelahirannya.

Setelah selesai bersiap,Devi kini tengah memasak untuk makan malam.

Saat sudah selesai memasak dan selesai menata makanan dimeja makan,ada sebuah tangan kekar melingkar di perutnya dengan dagu yang di tautkan di bahunya. Siapa lagi jikan buka suaminya,Afan.

"Eh sayang ngagetin aja"ucap Devi

Afan tersenyum "masak apa cii istri aku ini?"

"Yaa masak makanan kesukaan kamu,liat tuh ada ayam sama nugget"

Afan tak melepaskan pelukannya ia malah semakin mempererat pelukannya.

"Sayang lepasin dulu ya,kita makan"

"Gamuu"manja afan

Devi mengelus pipi Afan "makan yuk aku udah laper nih,masa kamu ngebiarin aku laper"

"Yaudah deh ayo"afan terpaksa melepaskan pelukannya

Mereka menyewa ART untuk 5 orang yang bertugas di rumah barunya,padahal 1 saja sudah cukup. 2 bodyguard 1 satpam dan 2 untuk pembantu yang membereskan pekerjaan rumah.

Setelah selesai makan malam Devi dan afan naik kekamar.

Dikamar mereka sedang rebahan saja.
Hanya ada keheningan menyelimuti mereka.

"Sayang"panggil Afan
"Hmm"

"Kamu udah siap?"tanya afan
Devi mengerutkan keningnya
"Siap apa?"

Afan hanya memasang raut wajahnya menjadi cemberut.

Devi terkekeh "kenapa si sayang hemm?"Devi mengguyel-uyel pipi Afan

"Ayo dong yangg, kamu udah siap belum?"tanya Afan
"Emm"Devi berpura-pura berfikir

"Kamu udah belum itunya?"tanyanya lagi
"Udah"

Mata Afan seketika berbinar mengetahui jika istrinya itu sudah selesai dengan tamu bulanannya.

Afan langsung saja berlari mengunci pintu kamarnya.

Nafas Devi tercekat seketika malu jika ia dan Afan akan melakukan hubungan suami-istri malam ini.

Afan naik ke kasur dengan ia merangkul pinggang Devi.

"Siap sayang?"afan menatap mata Devi intens

Nafas Devi semakin tercekat dan jantungnya berdegup kencang.

"T-tapi..."bibirnya seketika bergetar
"Whay?"afan membelai lembut pipi Devi

"T-tapi aku takut"cicitnya
"Takut kenapa hm? Takut sakit?"tanyanya dan Devi mengangguk kecil.