"Apa yang dirasakan oleh Anak tunggal? Tenang, tetapi kesepian, meskipun kasih sayang tercurahkan dari orang tua. Namun, dilubuk hati paling dalam ingin rasanya memiliki seorang Abang."
— Siti Marhamah —
●
●
●SELAMAT MEMBACA
●
●
●+1××××××
[Hadiahnya dalam perjalanan cantik]
[Ditunggu saja, ya]
Baru saja membuka hp, Siti kembali mendapatkan pesan dari seseorang yang menerornya. Wajah Siti kembali pucat memikirkan hadiah yang dimaksud seperti apa.
"Kak Iti, pakoen?" Azieva menatap heran wajah dari Kakak sepupunya. (Kak Iti, kenapa?)
Pertanyaan dari Azieva membuatnya kembali tersadar, kembali menormalkan ekspresi wajah, barulah menoleh tersenyum.
"Hana sakoen." Menggelengkan kepala menatap Azieva (Tidak ada apa-apa)
Azieva hanya ber 'oh' saja, mempercayai perkataan Siti.
"Kak Iti," panggil Azieva lagi.
"Hmm," sahut Siti dengan singkat.
"Cerita Princees The Adams, hoe ka?" Azieva menatap sepenuhnya ke arah Siti dengan wajah bingung. (Cerita Princess The Adams, kemana?)
Pandangan Siti berusaha untuk tidak menatap Azieva, melihat cicak yang ada di dinding. "Ka loen hapus," jawabnya tanpa menatap Azieva. (Sudah kuhapus)
"Pakoen?" tanya Azieva dengan kaget. (Kenapa?)
Siti memutar otak untuk menjawab dengan logis, alasan apa yang kira-kira bisa ia beritahu kepada Adik sepupunya.
"Cerita nyan terlalu berlebihan dan sempurna bagi loen yang le kureng," jelas Siti dengan alasan. (Cerita itu terlalu berlebihan dan sempurna untuk aku yang banyak kurangnya)
Penjelasan dari Siti sepertinya membuat Azieva percaya. Alasan bisa saja dikarang, tetapi konsekuensi yang harus diterima oleh Siti tidaklah indah.
Dua persepupuan itu kembali terdiam, Azieva kembali fokus dengan hp miliknya. Sedangkan Siti memikirkan dengan takut, hadiah teror apa yang akan ia dapatkan lagi.
"Kalau aku pergi dari rumah, apakah hadiah teror itu tidak akanku dapatkan?" batin Siti mencoba memikirkan.
"Neuk," panggil laki-laki paruh baya yang berdiri di pintu kamar.
Siti mengangkat pandangannya, menatap sang Ayah dan Ibu yang sepertinya akan pergi.
"Hoe meujak, Ayah ngoen Mak?" Siti menatap kedua orang tuanya penasaran. (Mau kemana, Ayah dan Mak?)
"Meu jak ue lampoeh bak gle," jawab Ibu Siti. (Mau pergi ke ladang di gunung)
Sebuah ide terlintas dipikiran Siti, kalau ia bisa pergi dari rumah. Maka, hadiah teror itu tidak akan ia dapatkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK ROSE DEVIL (The Adams) END
RandomSeorang penulis pemula diaplikasi wattpad dengan akun @Ameerah_fauziyah tidak akan pernah menyangka, bahwa cerita pertamanya yang berjudul 'PRINCESS THE ADAMS (mafia)' menjadi awal mimpi buruk bagi hidupnya. Nama aslinya bernama, Siti Marhamah. S...