BLACK ROSE DEVIL (The Adams) END

Bab 8

"Takdir, Rezeki, Jodoh dan Maut semua di tangan Allah.
Namun, terkadang Allah menghendaki keempat hal itu terjadi lewat seorang Manusia."

— Siti Marhamah —

●
●
●

SELAMAT MEMBACA

●
●
●

   Seorang laki-laki paruh baya duduk dikursi kerjanya sesekali membuat kursi itu berputar, rambutnya yang sudah memutih dengan wajah mulai keriput tersenyum bahagia seperti anak kecil.

   "Aku akan panen besar dan kaya raya, hahahaha," katanya dengan tertawa seperti orang gila.

   Tok~ tok~ tok~

   Suara pintu yang diketuk dengan tidak sabaran.

   "Cih, gangu aja," gumamnya kesel.

   "Masuk!" tegasnya.

   Masuklah seorang laki-laki muda dengan wajah penuh khawatir.

   "Ternyata, Putraku," katanya dengan tersenyum, "ada apa, Putraku?"

   Wajah sang Putra itu terlihat sangat panik lalu berkata, "gawat Ayah, polisi sedang menuju kemari."

   Laki-laki paruh baya tersebut langsung kaget dengan cepat berdiri, wajahnya tiba-tiba menampakkan ketakutan.

   "Bagaimana ini, Ayah?" tanya sang Putra dengan panik.

   "Nak, kita harus per—" ucapan paruh baya tersebut terpotong dengan suara dobrakan pintu yang keras.

   BRAK~

   Masuklah tiga orang polisi yang menodongkan senjata.

   "ANGKAT TANGAN! KALIAN SUDAH KAMI KEPUNG!"

   Ayah dan Anak tersebut langsung mengangkat kedua tangan.

   "Ringkus mereka!" perintah tegas salah seorang polisi kepada kedua rekannya.

   Dua orang polisi langsung meringkus Ayah dan Anak tersebut untuk dibawa ke kantor polisi.

   "Pak, kami salah apa?" tanya laki-laki muda tersebut kepada polisi, menampilkan wajah seolah tidak mengetahui apapun.

   "Salah kalian, menanamkan daun ganja di lahan milik orang tanpa izin," jawab Polisi itu dengan wajah datar.

   "Daun ganja saja sudah salah, lalu kalian malah menanaminya di tanah milik orang lain," lanjut sang Polisi, "dengan entengnya kalian memanen dan langsung menjualnya."

   Ayah dan Anak saling menatap terkejut dengan perkataan terakhir polisi itu, benar jika mereka berdua yang menanami ganja di lahan orang lain tanpa izin. Tapi, mereka belum memanennya, apalagi sampai mendapatkan hasil.

   "Semua aset Anda, akan kami sita," ujar Polisi.

   "Gak bisa gitu," protes laki-laki paruh baya tersebut yang tidak terima.