Bab 21

918 166 3
                                    

"Perpisahan hingga pertemuan kembali merupakan hal biasa saja di dunia ini, tapi justru menjadi luar bisa ketika kembali dipertemukan dengan orang tercinta."

— Siti Marhamah —



SELAMAT MEMBACA







   Aceh, Indonesia.

   Adzan dzuhur sudah berkumandang, berbondong-bondong para pelajar SD kelas 4-6 pulang ke rumah masing-masing.

   Beberapa ada yang dijemput dengan kendaraan motor, ada juga yang pulang berjalan kaki mengingat jarak rumah dengan sekolah yang dekat.

   Salah satu dari pelajar kelas 6 SD yang pulang dengan berjalan kaki adalah, Ananda Syahira. Sekolah dengan rumahnya hanya tinggal menyebrangi jalan raya, untuk sampai ke rumah.

   Dengan hati-hati Ananda menoleh ke kanan dan kiri sebelum menyebrangi jalan, dirasa tidak ada kendaraan yang lewat atau masih jauh ia langsung berlari.

   Memang menyebrangi jalan tidak boleh berlari, tetapi Ananda merasa diikuti oleh seseorang sejak keluar dari sekolah. Setelah sampai kesebrang dengan perlahan Ananda menoleh ke belakang, mata membulat melihat seseorang berpakaian serba hitam mengikutinya.

   Ananda sudah sampai di toko miliknya di samping jalan raya, tetapi toko itu ditutup karena sang Ayah pergi salat berjamaah. Merasa sekitar yang sepi, Ananda langsung berlari masuk ke jalan lorong menuju rumah.

   Sambil berlari ia melihat kebelakang, orang itu juga ikut mengejarnya. Ananda terus berlari, ia juga diliputi ketakutan melihat rumah-rumah para tetangganya yang sepi.

   Napas Ananda ngos-ngosan saat sudah masuk kedalam rumah, ia mengintip lewat jendela orang berpakaian serba hitam itu sudah pergi. Karena beberapa Ibu-ibu tetangganya sudah pada kumpul di teras rumah masing-masing.

   Barulah Ananda menarik napas lega, ia menyeret tas belakang di lantai menuju kamar. Tidak langsung berganti pakaian, Nanda duduk di kasur dengan pikiran bingung. "Hampir 3 bulan, aku terus merasa diikuti oleh sosok berpakaian hitam." gumamnya.

   "Sejak..." Dengan cepat Nanda turun dari kasur, mendekati sebuah kalender kecil di meja belajarnya.

   "Sejak Kak Siti, menikah dengan Alexander The Adams." Nanda terdiam memikirkan kedaan Kakak sepupunya, yang sudah putus komunikasi sejak menikah.

   Ananda memikirkan sebuah kemungkinan, mungkinkah orang yang mengikutinya ada hubungan dengan Suami dari Kakak sepupunya? Bisa jadi, bahwa Alexander The Adams seorang King Black Rose Devil.

   "Tau ah, pusing." Nanda menggaruk kepala di atas jilbab segi empat.

   "Nanda manoe sembahyang!" teriak Ibu Ananda dari di dapur. (Nanda mandi Salat!)

   "Oe geut, Mak!" balas Nanda ikut berteriak. (Iya baik, Mak!)

   Nanda menarik handuk miliknya, setelah melepas jilbab yang ia gunakan. Lalu, ia langsung keluar dari kamar menuju kamar mandi, yang berada di dapur.

   Masih di Negara juga Provinsi yang sama, tepatnya di kota Banda Aceh.

   Seorang Siswi kelas 6 MIN berdiri menunggu jemputan dari sang Ibu, ia mengeluarkan hp jadul dari tas untuk menelepon sang Ibu. Saat menyalakan hp tersebut malah tidak menyala.

BLACK ROSE DEVIL (The Adams) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang