"Tidak semua orang di dunia ini benar-benar baik, terkadang mereka baik untuk menutupi kejahatan mereka dihadapan manusia."
— Siti Marhamah —
●
●
●SELAMAT MEMBACA
●
●
●Aceh, Indonesia.
Di rumah Bapak Muhammad Yasin, banyak sekali berkumpulnya para Saudara hingga Tetangga.
Mereka semua datang untuk mengantarkan Bapak Muhammad Yasin dan Ibu Fauziyah, untuk pergi menuju Tanah suci.
Suasana berselimut haru terjadi, keduanya juga mengajak Ibu dari Fauziyah. Yasin dan Fauziyah sedih, karena mengingat Putri mereka yang jauh di sana.
"Andaikan Siti di sini, pastilah dia akan ikut juga dengan kita." Fauziyah menatap sedih Suaminya, mata wanita paruh baya itu juga sudah sangat bengkak.
"Jangan lagi menangis Ma." Muhammad Yasin mengusap-ucap punggung sang Istri.
Siti Marhamah dulu sangat ingin pergi ke Tanah suci, tetapi dulu keluarga mereka belum memiliki uang untuk melangkah ke sana.
Namun, kini Muhammad Yasin sudah memiliki banyak uang, hasil dari penjualan ladang, tampak udang dan sawah. Total uang yang didapatkan dari ketiga hal yang dijual tersebut, mencapai 1 triliun rupiah.
Angka uang yang cukup banyak, dan terdengar tidak mungkin, mengingat tiga hal yang dijual, berada di pedesaan. Tapi, Almarhum Putra-putra dari Muhammad Yasin memberikan banyak uang, sebagai Anak yang memberikan nafkah kepada orang tuanya.
Memang pada awalnya Muhammad Yasin enggan menyentuh uang Putra-putranya, beliau takut uang itu berasal dari penjualan barang haram. Uang-uang itu baru digunakan, saat ada seseorang yang memberi tahu kematian Putra-putranya.
Seseorang laki-laki berpakaian hitam yang hanya menampakkan matanya saja, mengatakan bahwa 6 King mereka meninggal sebab ingin berhenti dari dunia gelap. Hukuman mati satu keluarga merupakan resiko yang harus diterima.
Laki-laki paruh baya itu sudah memaafkan Putra-putranya, mau bagaimanapun ikatan darah Ayah dan Anak tidak pernah putus sampai kapanpun.
Sebelum mendaftarkan untuk umrah, Muhammad Yasin telah dulu membayar hutang-hutangnya, yang sudah hampir mencapai 1 miliar rupiah. Jumlahnya cukup besar, mengingat beberapa hutang dengan bank dan rentinir yang memiki bunga tinggi.
Di tambah lagi hutang dengan beberapa orang, yang mana hutang dalam bentuk emas mayam Aceh. Pastinya semakin setiap tahun, harga emas akan terus naik, sehingga membuat hutang semakin bertambah ukuran uang.
Beberapa sejumlah uang juga diberikan dulu kepada sanak Saudara lainnya, untuk membantu ekonomi mereka yang mungkin juga hidup dalam hutang. Barulah setelah hutang-hutang dari sanak Saudara lunas, Muhammad Yasin mendaftar namanya, Istri dan juga Ibu mertua untuk Umrah.
Hari inilah keberangkatan menuju bandara, saat ini Muhammad Yasin, Istri dan Mertua berada dalam Bus rombongan travel. Beberapa mobil sanak keluarga dari calon jamaah umrah, mengikuti di belakang Bus untuk mengantarkan.
Perjalan dari desa menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, menghabiskan waktu 4 jam lamanya. Karena dari desa menuju Kota Banda Aceh, harus melewati 2 gunung yang berkelok.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK ROSE DEVIL (The Adams) END
RandomSeorang penulis pemula diaplikasi wattpad dengan akun @Ameerah_fauziyah tidak akan pernah menyangka, bahwa cerita pertamanya yang berjudul 'PRINCESS THE ADAMS (mafia)' menjadi awal mimpi buruk bagi hidupnya. Nama aslinya bernama, Siti Marhamah. S...