Sesampainya di ruang tengah Solar langsung menghampiri kakaknya Taufan yang sedang duduk di sofa sambil melihat Tv.
"Bang tauf, Lo masuk kamar gw ya?" Tanya Solar dengan sedikit nada menuduh.
"Nama gw Taufan, jangan panggil gw tauf mending ufan / ganteng" lalu pose (jari telunjuk dan ibu jari membentuk ✓) dan sedikit tertawa kecil.
"Jangan ngalihin topik bang! Tinggal jawab iya atau ga!" Marah Solar dengan sedikit bentakan. Taufan mendengarnya sedikit heran dan kaget. Yaa, siapa si yang ga kaget tiba tiba di bentak?
"Kagak. Gw ga ke kamar lo, ngapain juga kekamar lo" jawab ketus dari sang kakak. Thorn yang dari tadi mendengarkan pembicaraan hendak mengangkat suara tapi sudah di dahulukan oleh kakak sulungnya.
"Emangnya kenapa kamarmu?" Tanya Hali ke Thorn dengan wajah heran.
"Kak Hali!" Thorn melepaskan tangannya dari genggaman Solar lalu beranjak lari ke bagian kanan 'Halilintar' selaku kakak sulungnya. Solar dan Taufan sedikit bingung...
"'Kak Hali?' ga ada deh perasaan, perasaan ga ada siapa siapa di deket Thorn.." batin Solar & Taufan.
"Thorn, Ngomong sama siapa?" Tanya Halilintar yang baru saja masuk rumah dan menatap Thorn "Kenapa manggil aku?" Sambil bersandar di bingkai pintu menuju luar.
"Eh?" Jawab Solar, Thorn, & Taufan secara bersamaan sambil melihat ke arah pintu depan. Melihat hal itu Thorn melirik ke Solar & Taufan yang sedang memperhatikan ke Thorn dengan tampang wajah panik.
"...L-lo..."
...
"ngomong sama s-siapa, Dek?..."
Ucap Taufan dengan kedua kaki nya yang lemas dan kepalanya yang tak bisa di ajak untuk mencernak apa yang terjadi. Solar pun hanya terdiam melihat ke arah Thorn.
...
Thorn menghadap kebagian kiri dia, yang dimana seharusnya ada sang sulung.., kini tak ada. "Aku halusinasi?-" Batin Thorn "-Tapi ini terasa nyata..?" Thorn menghadap ke arah pintu lagi dan melihat Halilintar dengan wajah yang cemas dan... heran?...
'Apa ini...?'
"Kak Hali bukannya tadi di sebelahku?" Pertanyaan itu dapat memancing si sulung untuk menanyakan hal yang sama ke adiknya itu.
"Kapan Aku di sebelahmu?-" Pertanyaan itu terlempar dari mulut Halilintar.
"-Aku dari tadi di luar sama Blaze." Lanjut dari pertanyaan Halilintar untuk Thorn.
...
Suasana menjadi tegang dan canggung, 'apa apaan ini...' batin Taufan, lalu menghadap ke Solar yang dari tadi diam dan perlahan mukanya memucat 'ini Solar ngelihatin apaan da-' kata kata itu terpotong saat sosok hitam yang berdiri lalu menghilang bagaikan debu. 'itu apa apaan..?'
...
"Aneh.."
"Solar sadarlah!" Taufan pun menggoyang badan Solar kekanan dan kekiri dan melambaikan lambaikan tangannya ke depan muka Solar, tetapi dia tidak ada respon sama sekali.
"L-lo... ga mungkin ga lihat kan..?" Celetuk Solar. Kata kata itu berhasil membuat Taufan menghentikan kegiatan yang dia lakukan itu. Lalu dia memegang kedua pundak Solar dan menatap mata Solar, lalu dia mengangguk kecil "Iya gw lihat-" Dengan suara kecil "-Tenang bukan lo doang yang lihat, gw juga lihat." Memastikan adik bungsunya itu.
Taufan lalu menggenggam erat tangan Solar "Solar tenangin diri, tarik nafas dalam. Jangan di keluari-" kata kata tersebut berhasil memancing emosi Solar yang langsung menampar pipi Taufan " Mati goblok." Taufan pun tertawa kecil melihat reflek dari sang bungsu, reflek Taufan yang di bilang cepat bisa kalah dengan 1 tamparan dari anak bungsu itu.
End.
![](https://img.wattpad.com/cover/358901425-288-k422356.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
- Impostor 。 [End]
General FictionAttention! 🎐 - mister - horror? - Boboiboy milik Monsta! - death wrn - ooc - harsh word - typo bertebaran - bad English Jadi ini cuma cerita khayalan dari author doang, jangan di sangkut paut kan dengan official nya ya!! Setiap bab berbeda beda, b...