'Gue punya perasaan gk enak pas Thorn dateng..' batin kedua kakaknya, Gempa dan Halilintar. 'Ada yang janggal. Tapi apa?' lanjut batin Gempa. 'Ah!'
"Thorn, apa kamu lihat Taufan?" Pertanyaan itu menyadarkan Thorn, Thorn kembali bingung lalu melihat kesekitarnya. (celingak-celinguk)
...
"Ga ka'Gem. Kan ga sama aku?"
"Kalo Blaze?" Tanya Ice memancing perhatian Thorn dan lainnya.
"Ga. Aku ga lihat?-" Jawab Thorn dengan heran. "-Kenapa tanya aku sih! Kan aku ga tau apa apa!" Lanjut Thorn dengan nada kesal, dia sepertinya tidak tau apa apa. kenapa Thorn seperti... dituduh?
'nah.'
"Barangkali tau sesuatu~" dia menatap ke Thorn dengan senyum miring milik Ice, Thorn lalu menggeleng kepalanya dengan cepat- "-Nggak! Gak! Aku gatau apa apa!" Ucap Thorn sambil menggelengkan kepalanya. "Huft. Okelah kalo itu katamu." Icepun mengalihkan pandangannya dari Thorn agar Ice tidak melihat muka kesal dari Thorn.
Brak!!
Seseorang memancing perhatian kakak beradik yang ada di ruangan itu dan sontak kakak beradik itu langsung melihat ke arah pintu (Kecuali Ice, Karna dia terlalu malaz. Baru juga ngelihat kedepan suruh ngelihat kebelakang lagi).
"Blaze ya?" Ucap Ice dengan santai dengan nada menebak tebak tanpa melihat ke arah pintu. Ice tau jika ada suara gebrakan pintu atau apapun itu, pasti pelakunya Blaze/Taufan. Solar yang ada didepan Ice hanya menganggukan kepalanya.
**posisi duduk:
Halilintar Solar
Meja di ruang tamu
Gempa IceDan Thorn yang masih tetap berdiri di belakang Solar.
Kasian ga di kasih duduk sama kakak kakaknya...
"ICEE!!~" lalu Blaze mendekati Ice dan memeluk Ice dari belakang. Posisinya Blaze hanya mengalungkan tangannya bagian leher Ice. "Haha. Ketauan." Sambil mengelus rambut halus milik kembarannya itu. "Aze dari mana? Sendirian?" Tanya Ice yang masih mengelus rambut Blaze.
"Tadi sama Taufan, tapi gatau terus dia pergi. Ga kelihatan sampe sekarang." Jawab santai dari Blaze.
"Terus dari mana?"
"Pinggiran danau! Panas tapi nyaman banget! Enak, angin sepoi sepoi. Tadi aku juga foto pemandangannya! Bagus loohh!!" Sambil mengambil ponsel yang ada di sakunya.
"Nih!" Ucap Blaze sambil melihatkan Foto tersebut.
"Cantikan?! Tapi gakalah cantik sama yang aku temuin!"
"Cewe cantik!" Seru Blaze dan membuat semuanya menghadap kearah Blaze. "Cewe?" Tanya Halilintar. Blaze mengangguk cepat "Iya! Cantik banget! Aku sempet foto tapi gatau burem atau ga.. emm... Mana ya..?" Blaze membuka galery ponselnya mencari foto 'perempuan' yang dia maksud itu.
"Ini nah!" Melihatkan foto yang di maksud.'cewe?' batin orang yang ada di sana (selain Blaze). 'ah iya-'
'seorang perempuan anggun yang berada di ayunan tengah danau...'
"Buset dah, cakep bener walaupun ga keliatan mukanya" Ucap Solar, dapat di akui dia memang cantik, putih dan memiliki rambut panjang, lurus.
'Pesona Cewe Sempurna~'
"Gila lar, mata Lo gatel juga ya HAHHAHA!" Ucap Blaze dengan nada yang ngeselin, lalu mereka berdua tetap bercincong ria sedangkan Ice, Halilintar, dan Thorn hanya geleng geleng. Di sisi Gempa..
"Kayanya aku kenal dia deh.." gumaman pelan lolos dari Gempa, Halilintar langsung menurunkan kepalanya dan membuat raut wajah yang bertanya tanya ke hadapan Gempa "Apa? Siapa?" Tanya Halilintar.
"Hahaha! Ga usah kepo deh! Cuma aku doang yang tau soalnya." Jawab Gempa dengan nada mengejek untuk di Sulung.
"Sialan lo." Ucap Halilintar secara tidak sengaja, dia langsung menutup mulutnya dengan satu tangan dan melirik ke arah Gempa.
"Apa, hm?"
'syaland bener.' batin Halilintar
Lainnya yang mendengar itu hanya bisa membatin untuk kakak pertamanya itu-
'Stay save, kakak tua.' batin Thorn dan Blaze.
'gue cuma bisa bantu doa.' batin Ice dan Solar.
"A-ah! Maaf Gempaa..." Sambil menyatukan kedua tangannya di depan mukanya. Gempa hanya bisa menghela nafas lalu mengangguk, karena Gempa lagi gamau debat jadi ya, singkat aja ya ges yaa...
"Yaelah ga asik." Gumam seseorang. Seluruh anggota keluarga langsung menghadap ke sumber suara tersebut...
Taufan!!
"Lo dari mana aja njg, ga lihat gue pas di danau" Ucap Blaze dengan santai, dia tau dia sedang diperhatikan oleh Gempa jadi dia mengangkat satu tangannya dan mengarahkan kearah Gempa. (✋) Kaya lagi bilang maaf gitu. Gempa yang melihat itu langsung menjawab "Ya." Lalu mengalihkan perhatiannya dari Blaze.
Yang lain hanya menatap kebingungan oleh keduanya 'bahasa isyarat apa lagi ini..?' batin mereka (termasuk Taufan).
"E-ehhm... Sorry! Gue tinggal ke tempat lain hehe!"
"Kurang ajar banget." Yang menjawab bukannya Blaze malah Ice, Ice sedikit khawatir jika Blaze di tinggal sendirian di luar, maaann... Gimana ga khawatir orang Blaze aja orangnya kaya gitu. Ntar kalo mati giman- oke maaf.
"Maaf atuu..~ nih." Taufan menyodongkan sebuah bungkusan eskrim ke Ice. Ice yang senangpun hanya berkata "kali ini." Lalu mengambil bungkusan itu.
"Gampang banget nyogok si Ice" ucap Gempa ke Taufan, Taufan hanya bisa terkekeh kecil.
'setidaknya lah ya.'
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
- Impostor 。 [End]
General FictionAttention! 🎐 - mister - horror? - Boboiboy milik Monsta! - death wrn - ooc - harsh word - typo bertebaran - bad English Jadi ini cuma cerita khayalan dari author doang, jangan di sangkut paut kan dengan official nya ya!! Setiap bab berbeda beda, b...