Ice (Solar) lalu keluar dari gudang rumahnya dan langsung di sambut tatapan heran dari Thorn.
"Loh? Ice habis apa di gudang?" Tanya Thorn heran. 'Kenapa ni orang ada di sini si! Bisa gagal ntar!' batin Solar. "A-ah.. ga ada cuma cari barang aja tadi, udah ayo Thorn aku ajak ke depan. Mau lihat tanaman tanamanmu." Thorn yang mendengar itu langsung menggandeng tangan 'Ice' dan lari keluar.
"Thorn... Ga usah lari, aku ga kuat..." Ucap Ice pelan.
"Habisnya ini langka! Jarang banget kamu mau keluar buat lihat tanamanku!" Jawab Thorn dengan sedikit bentakan kecil.
di sisi Ice.
"Hm! Hmm!!!!" Jerit seseorang.
'Ah? Ada orang lain? Siapa lagi yang jadi mangsamu, Solar?' Batin Ice. Icepun membuka kedua matanya dan berniat untuk mencari suara tersebut. Ice melihat kesekitar dan tertuju dengan seseorang.
...
'SOLAR?'
'hah.., jika disini ada Solar... Terus yang di luar siapa?'
"Hmm!!" Ucap keduanya (Solar & Ice)
...
Tak lama setelah itu ada seseorang yang masuk keruangan itu, dan seketika ruangan itu menjadi sunyi dan hampa. 'Gempa!'
"Apa apaan ini! Basah semua! Siapa yang main di sini?!" Sunyi. "Hey jawab!" Tetap sunyi Gempa yang emosi pun memukul bingkai pintu lumayan keras.
"Hm!"
...
"Eh?" Ucap Gempa karena kaget. 'kukira tidak ada seseorang di sini.' "siapa di sana?" Ditinggal sunyi lagi. Gempa lalu memanggil Halilintar untuk pergi ke gudang sambil membawa senter.
"Yaelah! Kenapa ga lo aja yang masuk?!"
"Takut.. hehe." Ujar Gempa sedikit malu, Padahal dia yang paling galak ternyata dia bisa takut gelap ya? "Udah, masuk lah! Tadi aku dengar ada yang berbicara. Tapi sepertinya mulut dia seperti di tutup jadi hanya berbicara hm hm saja." Halilintar yang mendengar itu seketika langsung masuk. Gelap, Pengap, Sunyi.
'Ga mungkin ada orang ga si? Ruangannya aja sepengap ini..' batin Halilintar.
"Hmm!!"
"Hah? Ada orang." Halilintar pun mulai mengitari gudang itu. Dan..
"Apa apaan ini..!" Ucapan Halilintar sontak memanggil Gempa masuk ke dalam gudang.
"Ada apa?! Ada siap- hah...?" Gempa pun terdiam ketika melihat Ice dan Solar tergantung lemas. 'Bukannya tadi Ice mengajak Thorn ke depan rumah ya? Bukannya Solar lagi keluar sama teman temannya? pertanyaan itu berputar di kepala Gempa dan membuat Gempa semakin heran. Gempa menyadari sesuatu.
'ketika di ruang tamu dia (Ice) sedikit berbeda sih.. dan Ice pasti tak mau di ajak keluar oleh orang lain selain Blaze. Sedangkan Blaze sedang cari angin sendiri... Terus.. Thorn lagi sama siapa?!' Gempa membatin lalu menghadap ke Ice dan Solar.
"Bang, turunin mereka dong, buka talinya. Kaki dan tangan." Halilintar langsung mengangguk mengerti dan mengerjakan apa yang Gempa perintahkan. Gempa menarik pelan selotip yang ada di mulut Solar dan Ice. Mereka berdua terengah-engah dan berusaha menghirup oksigen.
"Kalian berdua kok bisa di sini?" Sunyi. Keduanya tak berani untuk mengangkat suara. Gempa menghela nafas kesal, "Hey aku tau kamu takut, kita keluar dulu yuk? Nanti cerita pelan pelan." Keduanya menganggukan kepalanya dengan pelan. Gempa tersenyum tipis, keduanya langsung mendapatkan belaian rambut dari Gempa.
"Tenang aja." Ucap Gempa dengan nada yang menenangkan. Ice dan Solar percaya dengan Gempa, tapi Raganya tak berani untuk mendekat dan pita suaranya seperti tersumbat. Ice dan Solar pikir mereka telah bisu, sebenarnya tidak. Ice dan Solar sudah hilang sejak 3-4 harian yang lalu, hanya Blaze dan Thorn yang tau karena mereka berdua yang sekamar dengan Ice dan Solar (Blaze Ice & Solar Thorn), tapi keduanya tetap berpositif thinking. mungkin mereka lagi menginap di rumah temennya? Kan ga ada yang tau sebelum kejadian ini?
Mereka ber4 berkumpul di ruang tengah, lalu berbincang bincang kecil dan menceritakan apa yang terjadi. Tak berselang lama Thorn masuk ke dalam rumah dan Thorn heran, 'Ice disini Solar juga disini... Lalu yang tadi menemani melihat tanamanku siapa?' batin Thorn.
Ice yang di belakang Thorn hanya mendecak lalu menghilang bagaikan debu yang di tiup angin.
"Thorn, tadi keluar sama siapa?" Pertanyaan itu langsung menarik perhatian Thorn, lalu Thorn berjalan mendekati Ke4 orang itu. Sambil menggelengkan kepalanya Thorn berkata. "Gatau... Tadi aku sama Ice tapi tiba-tiba Ice ada di sini..."
"Kamu lihat ada sesuatu ga di dia?" Tanya Ice ke Thorn.
...
...
"Ada. Kaya garis hitam di lehernya. Aku pikir kamu habis jatuh jadi aku hiraukan." Jawab Thorn. Gempa yang ada di sebelah Ice sontak menghadap ke arah Ice dan mengecek leher Ice. 'nihil.' batin Gempa.
"Ga ada di lehernya Ice, mungkin itu Ice jadi jadian." Setelah Gempa berkata itu, Ice menghadap ke Solar.
"Apa? Gw juga ketangkep kalo lo lupa."
"Gue belom ngomong apa apa."
Semua pandangan menuju ke Solar, heran, Ice belum mengatakan apa apa padahal. Yang sebelumnya Ice curiga kini tak lagi, Karna perkataan yang dilontarkan Solar itu.
Setelah di pikir pikir emang ga ada gunanya curigain Solar, kan dia juga kena?'Sial.'
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
- Impostor 。 [End]
General FictionAttention! 🎐 - mister - horror? - Boboiboy milik Monsta! - death wrn - ooc - harsh word - typo bertebaran - bad English Jadi ini cuma cerita khayalan dari author doang, jangan di sangkut paut kan dengan official nya ya!! Setiap bab berbeda beda, b...