Halusinasi Ice #2 - 5.

191 15 0
                                    

Setelah Ice sampai di depan kamarnya, terasa hawa yang ga enak di sekitanya yang buat Ice mikir 'ini gw pengen masuk tapi hawa sekitar kamar aja udah mencekam kaya gini..'

Ice pun membuka pintu kamarnya, dan menemukan... Kalungnya? "Loh gimana bisa ada di atas mejanya Blaze? Perasaan tadi ga ada deh..." Ice pun kembali melihat sekelilingnya. Dingin, sunyi, sepi itu yang dia rasakan.

'Ga mungkin ga sih? Dari tadi aku cari di seluruh penjuru kamar ga ada.. tapi giliran aku udah keluar lalu masuk lagi, ada di atas meja Blaze.. Aneh..?' Batin Ice.

"Ya sudahlah... Masih untung ketemu. Bunda Ice kangen bunda..." Kata kata tersebut berhasil membuat air mata Ice lolos turun ke pipi Ice. Tiba tiba dia... Terbangun? "Ha..h..? Bukannya tadi udah bangun..? Kenapa aku baru bangun... lagi...?" Setelah berkata itu Ice baru sadar, lalu menatap Blaze yang tertidur dalam posisi duduk di sebelah Ice.

Ice pun tersenyum kecil, lalu mengambil posisi duduk. "Aze... Kok tidur di situ si..?" Ucap Ice sambil mengelus rambut halus milik Blaze, lalu turun ke pipi mulus milik Blaze. Wajah Ice terasa panas ketika memegang wajah Blaze "Bangun Aze. Di situ dingin, ntar sakit.." Sedikit mencubit pipi Blaze.

"Euung.." Suara Blaze yang menunjukkan kalau dia akan bangun tapi belum sepenuhnya sadar. "Iya.. Icy.. Hm..." Dia bangun dari duduknya dan beranjak ke kasur Ice dan merebahkan badannya ke tempat tidur Ice. Ice yang kaget hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah laku adiknya seperti anak kecil itu.

Ice membiarkan Aje //plak,, Blaze tidur di kasurnya dan Ice yang tak kuat melihat kelakuan adiknya itu hanya bisa memainkan rambut halus milik adiknya. Gempa dan Taufan yang mengintip kejadian itu hanya bisa tertawa kecil, lalu Halilintar yang terlihat tersenyum lepas melihat kedua adiknya akur dalam satu ranjang.

'ternyata kalian bisa selucu ini ya?'

...

Disisi lain~~

Thorn dan Solar sedang melihat kejadian itu dari jauh, tampak... iri (?) Thorn hanya bisa menghela nafas sedih sedangkan Solar melihatnya dengan rasa kesal yang dalam. Lalu Solar menutup pintu kamarnya.

"Gw ga trima banget, bangsat." Setelah bicara seperti itu, Solar di hadiahi semua tamparan yang kencang dan keras dari Thorn.

"Mulutmu di jaga. Aku tau kamu iri tapi ga gitu cara ngeluarinnya." Pipi Solar memerah karena tamparan Thorn yang keras. "Shh.. Sakit sat." Ucapnya tak sengaja, Thorn hanya memberi tatapan sinisnya ke Solar "Pardon?" Tetap dalam keadaan sinis menatap Solar.

...

"Maaf"

"Kurang."

"Maafin aku Thornie... Nanti aku beliin tanaman hias yang baru deh..."

"Dimaafin."

Solar membuang nafas lega atas kata kata yang di keluarkan oleh Thorn.

"Dua?" Ucap Thorn dengan nada ketus.

...

Solar menghela nafas sedih 'Anjing habis duit gw...' batin Solar

"Deal." Jawab Solar dengan nada terpaksa.

"Yaay!! Makasih Solar!!" Dari kata-kata nya pasti sudah tau gimana perasaan hati Thorn sekarang, senaaanggg!! Karena mau di belikan tanaman hias baru oleh Solar! Kira kira Solar dapet uang dari mana ya?..

Darii... Dompet Gempa.

...

....

"Kurang ajar tuh anak." Ucap Gempa yang menyadari kalau dompet dia hilang. Tapi Gempa tau kalau dompetnya di ambil oleh Solar.

"Bang kejar Solar lah. Dia ngambil dompetku lagi." Perintah Gempa ke Halilintar dan Taufan. Ucapannya seperti ini sudah menjadi kebiasaan Solar agar tidak di marahi oleh Thorn.

"Lah si anjing, nraktir tapi pake uang orang lain" Ngegas dari sang sulung. Gempa hanya melihat kakaknya dengan sedikit emosi dan Halilintar yang menyadari hal itu langsung terdiam seribu bahasa. 'Anjing pake salah bahasa.'

"Hehe..he... Ekhm. Sorry." Setelah Halilintar mengatakan itu, Gempa langsung tersenyum manis dan Taufan hanya nyengir lalu menaikturunkan kedua alisnya ke hadapan Halilintar.

'mampus loe, wkaakak' batin Taufan.

'mati lo di tangan gue fan.' batin Halilintar yang terdengar seperti menjawab batinan dari Taufan.

terdengar seperti sedang menjawab kata kata yang bukan sebuah pertanyaan dari Taufan, 'kan? Padahal ya ga, wkwk. Cuma mbatin doang KWKWKWKWK.











End.

- Impostor 。 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang