PART 04-hari pertama

4.8K 165 3
                                    

Heppy Reading pembaca 📖

⭐-💬-➕

••••🧁••••


Alora memandang dirinya di cermin. Ia sedikit terkejut dengan wajah nya sekarang.

Sungguh beda dari tubuh nya yang dulu. Memiliki kulit putih bersih, rambut panjang hitam pekat. Mata berlentik.rasanya, bagi Alora tubuh nya itu benar benar sudah cukup.

Tetapi mengapa Alora yang dulu lebih memilih mengejar ngejar Alkar? Padahal di dunia ini memiliki banyak lelaki.

"Fiks lah.. Gue jadi seleb sekolah nih.. " ucap nya sambil memandangi wajah nya di cermin.

Pandangan nya menurun. Ia melihat beberapa skincare yang Alora pakai. Gadis itu benar benar rajin merawat kulit nya.

"Pantas aja Alora kek gini, rupanya di bantu bahan ini, " Alora tak tahu  cara memakai nya. Ia hanya bisa melihat benda benda ini melalui televisi nya. Ia dulu tak memakai bahan scinceran, ia hanya memakai bedak itu pun dengan merek my baby.

Alora kembali menatap wajah nya.

Gadis itu mendengus. "Baju nya ketat banget sih, sesak nafas gue.. "

Ia melirik ke lemari. Tak perlu waktu lama, gadis itu membuka lemari tersebut. Mencari cari seragam yang lebih longgar dari ini. Ia tak suka pakaian ketat. Menurut nya sangat memalukan.

Alora tersenyum. Saat melihat ada satu seragam yang sekira nya muat di badan nya. Ia segera mengambil nya.

Lalu, gadis itu mengikat rambut nya setengah dengan jepit rambut.

"Nah ini baru rapi... "

Alora menyukai kerapian.

Ia segera mengangkat tas berwarna peac nya yang sudah ia siapkan malam tadi.

Dengan percaya diri, gadis itu melangkah keluar kamar dengan santai nya.

Ia menuruni tangga. Ternyata, sudah ada Alisa, bara dan sang kakak.

Mengingat kelakuan abang nya, ia  lebih memilih duduk di sebelah sang mama.

"Mah, Alora berangkat ya... " ujar Alora.

"Eh eh kamu makan dulu! " sentak Alisa.

Alora tidak terbiasa makan pagi, ia di kehidupan nya yang dulu tidak memerlukan kata sarapan. Dan gadis itu sudah terbiasa.

"Engga, nanti Alora telat"

Bara melirik arloji ditangan nya. "Baru jam setengah tujuh, nak. "

"Tumben. biasa biasanya sering telat" timpal langit yang sedang menyantap roti miliknya.

Alora memutar bola matanya malas. "Ya bagus lah! Gue datang tepat waktu, emang lo mau adek lo ini jadi cewek brandalan? " tanya Alora.

Ia segera menyalimi tangan bara dan Alisa. Tak terlupakan dengan langit, sebelum itu ia melirik langit tajam.

"Assalamu'alaikum"

Alisa dan Bara kompak menganga. "Tumben tumbenan tuh anak sholehah betul, "

Kembali ke Alora. Gadis itu berjalan menuju mobil nya. Sebelumnya ia belum pernah menaiki mobil kesekolah.

Dulu ia selalu berjalan, kesekolah. Sementara adik nya dulu, selalu di antar jemput oleh sang ayah. Tidak dengan dirinya, yang melalui jalan becek dan berlumpur. Terkadang dirinya kerap jatuh ke dalam genangan lumpur, seragam nya kotor. Ia terpaksa kesekolah dengan seragam kotor. Ia takut di marahi ayah dan ibu nya. Bukan karena takut, tetapi gadis itu malas berdebat dengan mereka, ia malas tubuh nya yang selalu menjadi pelampiasan nya.

ALORA TRANSMIGRASI [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang