Halo semua!
Jangan lupa VOTMENT nya
(Hanya mengingat kan)~happy reading~
•••
"Ak-aku gak bi-bisa bilang, " tuturnya dengan suara bergetar.
Alora melirik Kanaya. Kanaya yang paham kode dari gadis itu, ia segera membuka hoodie hijau yang ia pakai terus gadis itu memakaikan nya kepada gracia.
"Tha-thanks, " katanya tersenyum manis.
"Gak masalah ci, lain kali, kalo kamu di bully jangan diam aja, " ujar shella.
Gadis itu mengangguk pelan sambil tersenyum tipis. Orang orang baik
"Lo.. Dibully sama siapa njirr, pipi lo berdarah! " sela alora memegangi pipi gadis itu yang berdarah. "Katakan sama gue siapa? "
Gracia terdiam. Ia takut kalau memberi tahu mereka, ia akan terdapat masalah pada sang pembully karena yang membully nya sangat ber private.
"Kita bawa ke UKS dulu la, kaki nya juga berdarah, " ucap Kanaya melihat sepatu milik gracia yang sudah berdarah.
"Yaa ampunn!!!! Ayo ayo ntar infeksi, " heboh shella.
Alora dan Kanaya membantu gadis itu berjalan.
"Terimakasih, " ucap nya.
•••
Alkar, sedari tadi lelaki itu mencari keberadaan sang pacar dan temannya tersebut. Sedari tadi, setelah izin ke toilet mereka tak kunjung keluar lelaki itu takut terjadi apa apa dengan wanita kesayangan nya.
"Udah ketemu? " tanya alkar.
Langit menggeleng kan kepalanya. "Udah di cari di kelas? Siapa tahu ada, " tuturnya.
"Udah, kata teman nya mereka gak masuk pelajaran, " kata Vano.
"Jadi mereka kemana? "
Alkar berusaha berfikir. Ia takut terjadi apa apa dengan gadis tersebut. Lelaki itu sempat telintas seseorang di kepalanya alora.
Apa gadis itu melakukan sesuatu kepada meyra?
Alkar melanjutkan pencarian,tetapi saat berada di UKS ia melihat seorang gadis yang ia kenali dengan beberapa orang lainnya.
Alkar segera memasuki UKS di ikuti teman teman nya.
"Di mana meyra? " tanya alkar dingin. Ia mengarahkan tatapan tajam ke arah alora.
Gadis yang di tanya, mengkerutkan kening. "Loh... Kok tanya gue? Gue gak tahu!! "
"Lo lakuin sesuatu ke—"
"JANGAN SUKA NUDUH YA LO PADA TANPA BUKTI...!!! " potong alora. Ya, gadis itu sudah mulai tersulut emosi.
"Sekarang kalian keluar..!!! Atau gue lempar kursi ini ke perut lo..? " gadis itu memegangi kursi, lalu mengarahkan nya ke arah alkar. Benar, ia tak main main.
Akhirnya, alkar dkk keluar juga dengan tatapan permusuhan.
Alora tidak melihat sosok seseorang. Langit?
Tapi gadis itu tak memperdulikan nya. Sebelum mereka benar benar pergi, gadis itu mengucap beberapa kata. "Mulai detik ini, gue bukan anggota astrozer lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALORA TRANSMIGRASI [END]✓
Ficção AdolescenteSEBELUM MEMBACA DI WAJIB KAN FOLLOW!!! -peringatan!! *kalo gak suka sama cerita ini gak usah baca! Saya gak maksa *yang suka report, plagiat kata kasar/kotor, mending jauh jauh sana, *jangan samain cerita ini sama cerita lain dong, saya berfikir...