Day 01

644 35 3
                                    

Semenjak mereka mengetahui kenyataan jika Jaemin dan Renjun sama-sama terjebak di dunia itu Mark hampir frustasi. Bagaimana bisa kedua adiknya mengalami itu, mereka hanya bisa menyelamatkan hanya salah seorang saja tidak bisa keduanya.

Sudah lelah dan pening memikirkan cara untuk menyelamatkan Jaemin dan Renjun, kini kepala Mark malah tambah pening disaat Jisung tidak terlihat sejak dari pagi tadi. Bahkan saat Mark dan yang lain bangun lebih awal pun Jisung sudah tidak ada di kamarnya.

"Temen-temen Jisung gada yang pergi sama Jisung."

Itu Jeno yang berbicara sambil melepas helm yang masih terpasang di kepalanya, iya lelaki itu baru saja menanyakan kabar Jisung kepada teman-teman dekatnya namun nihil usahanya itu tidak membuahkan hasil.

"Yang dua aja belum kelar, nih anak satu maen kabur kabur aja anjir." Khawatir Chenle sambil mencoba menghubungi Jisung untuk kesekian kalinya, meskipun tak mendapatkan respon Chenle tetap memghubungi adik bungsunya itu.

"Jadi kita harus gimana Bang?" Tanya Jeno yang membuat Chenle menatao Jeno, lalu keduanya menatap Mark yang masih memegangi kepalanya yang makin terasa pening.

"Ah gue gak tau! Gue juga gak tau harus gimana kepala gue makin pusing!!?!"

Mark pergi ke kamar sambil sedikit marah-marah karena kelewat pening memikirkan semua masalah yang tak kunjung mereda.

"Telepon lo gak di jawab sama dia Le?"

"Lu liat aja, handphonenya aja gak aktif gini." Chenle memperlihatkan layar ponselnya pada Jeno.

"Kemana sih tuh anak nekat banget pake kabur segala." Keluh Jeno sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Oh bang gue tau!"

Jeno melirik Chenle yang heboh sendiri.

"Tau apaan lo?"

"Kalau dulu waktu Bang Renjun hilang dan Jaemin pengen nyelamatin dia, bang Jaemin pergi kemana?"

"Tante Yoona." Jawab Jeno bingung.

"Yup, pinter!"

"Trus!"

"Yeu abang gue odong semua, gini nih maksud gue. Kalau misalnya waktu itu Bang Jaemin dateng ke rumah tante Yoona buat bantuin dia nolong Renjun otomatis—" Ucapan Chenle terpotong karena Jeno tiba-tiba memotong ucapannya.

"Jisung datang kesana juga buat cari tau cara biar bisa nyelamatin Jaemin sama Renjun."

"Nah kan baru konek otaknya, udah gausah lama lama ayo susul dia di rumah tante Yoona!" Chenle menarik lengan Jeno untuk pergi krluar bersamanya.

Namun Jeno menghentikan langkahnya membuat Chenle menatapnya heran.

"Kenapa lagi sih Bang?"

"Lo yakin dia bakal ada di rumah tante Yoona?" Tanya Jeno masih agak ragu.

Chenle menghela nafas.

"Apa salahnya sih kita coba?" Kata Chenle yang ada benarnya, lagian opininya tadi masuk akal juga kenapa tidak di coba.

"Bang Mark?"

"Udahlah dia butuh istirahat, kita berdua aja yang pergi."

"Enggak Le, bukan soal itu tapi gue takut dia kenapa napa kalau ditinggal sendiri di rumah." Jelas Jeno sambil menatap pintu kamar Mark yang tertutup sangat rapat tanpa menyisakan sedikit celah pun.

"Dia udah dewasa, lebih dewasa dari kita dia gak bakal mungkin ngelakuin hal bodoh itu. Lu gak percaya sama gue Bang?"

|Death Spells|


Death Spells | Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang