Day 06

190 18 2
                                    

Clak..clak...

Ada secercah air yang ada di langit langit goa menetes tepat di pipi Sandra, membuat dirinya terbangun dari tidurnya dan menggeliat kecil. Sandra bangun dari posisi berbaring, mencoba mencari keberadaan Jisung di tempatnya namun lelaki itu sudah tidak ada.

"Jisung kemana anjir? Di tinggalin gue?" Tanya Sandra pada dirinya sendiri. Dia bergegas berdiri dan keluar dari goa untuk mencari keberadaan Jisung.

"Eh lu udah bangun?"

Suara itu berhasil mengagetkan Sandra, itu Jisung dia sedang memasak mie instan pemberian Yangyang beberapa hari lalu, dia memasak mie menggunakan Self Heating.

"Udahlah, kaget banget gue. Gue kira Lo ninggalin gue sendirian di goa anjir." Celoteh Sandra sambil duduk di pinggir Jisung.

"Kagak lah, emang muka gue keliatan se antagonis itu? Muka ganteng gini lu kira orang jahat anjir."

"Yeu bukan nganggap Lo jahat, gue cuma ngira lu ninggalin gue sendirian."
Celetuk Sandra lagi, namun beberapa detik kemudian Sandra menyadari akan satu hal.

"Lo kagak tidur?" Tanya Sandra sambil menatap mata Jisung yang terlihat lelah dan sedikit memerah.

"Tidur, kok."

"Bohong, kalau tidur kenapa matanya keliatan ngantuk gitu?"

"Itumah mata lu nya aja bolor, orang gue semaleman tidur nyenyak banget." Bohong Jisung sambil memainkan kemasan mie yang dia pegang, tak berani menatap Sandra.

Padahal sebenarnya Jisung memang tidak tidur semalaman, dia tidak bisa tidur nyenyak seperti Sandra. Dia bahkan hampir guling guling kesana kemari tetap tidak bisa tidur terlelap. Dia pun merasa aneh pada dirinya sendiri, semenjak mengobati luka Sandra dan pikiran kotor itu muncul, dia seakan akan dihantui oleh nafsu yang entah dari mana datangnya.

Sejauh ini jika Jisung melihat perempuan secantik atau seseksi apapun dia tidak pernah tergoda, tapi kenapa Sandra begitu membuat dirinya mabuk? Jisung juga pening sendiri jika harus memikirkan itu. Maka dari itu menghindari hal yang tidak tidak Jisung pun memilih diam di luar goa semalaman.

Krucuk...krucukk...

Lamunan keduanya sama sama buyar, saat ada sebuah suara yang muncul dari perut Sandra. Menyadari suara itu berasal dari perutnya Sandra tersenyum lebar sambil menatap Jisung.

"Hehehe, bukan kentut kok itu suara laper." Ucap Sandra sambil memegangi perutnya.

Jisung hanya menggeleng geleng kecil, lalu dia mengambil ranselnya dan mengeluarkan sepasang pakaian.

"Nih," Jisung menyodorkan pakaian itu ke arah Sandra.

"Hah? Lu nyuruh gue makan baju?" Cengo Sandra.

"Ya enggak lah, lu kan laper nah sambil nungguin mie nya Mateng mending lu ganti baju dulu gih udah lusuh banget tuh baju Lo. Gak apa-apa kan pake baju gue?"

Sandra menatap bajunya yang memang terlihat sangat lusuh dan kotor.

"Oh, bilang dong kirain gue disuruh makan baju. Emangnya gue kanibal apa," Sandra mengambil alih baju dan celana yang ada di tangan Jisung, lalu bergegas pergi ke dalam goa.

"Jangan ngintip, bintitan tuh entar mata Lo." Peringat Sandra yang membuat Jisung memasang tampang wajahnya yang datar.

"Gak selera,"

Padahal alasan Jisung memberikan pakaian kepada Sandra bukan sepenuhnya karena lusuh dan kotor, tetapi dia selalu merasa tegang dan terpancing saat melihat Sandra mengenakan dress itu.

Jisung mencoba berhenti melamun, Sandra pun sudah masuk ke dalam goa untuk mengganti pakaiannya sedangkan Jisung kembali memasak mie untuk mereka makan berdua.

"Baju Lo besar banget anjir!"

Jisung menoleh ke belakang ternyata Sandra sudah selesai mengganti pakaiannya. Jisung sedikit menahan tawa saat tubuh Sandra memakai baju miliknya yang ukurannya lebih besar ketimbang badannya.

"Setidaknya itu lebih bagus, daripada pake dress putih mulu kayak kuntilanak." Kelakar Jisung sambil tertawa kecil.

"Ketawa Lo! Mana mie nya, udah laper banget nih gue." Jelas Sandra sambil merebut mie nya dengan wajah masam karena Jisung yang masih menertawakannya.

"Buset, gue aja yang masaknya belum sempet makan."

"Derita Lo itumah, makannya jangan ledek ledek gue." Sandra memakan mienya sendiri.

"Bjir gue gak dikasih mie sedikit pun? Yang bener aja Lo!!!" Celoteh Jisung saat melihat Sandra asik makan sendiri.

"Yaudah jangan banyak ngomel, nih cepetan!" Jisung memakan mie yang disuapkan oleh Sandra.

Uhuk.. uhukk..

Jisung terbatuk, dia mengambil air hangat yang sengaja dia buat tadi. Tapi air itu bukan air hangat seperti biasanya, itu adalah air rebusan daun kelor yang sengaja Jisung rebus untuk mengobati asam lambung yang sempat kambuh semalam.

Saat Jisung sedang meminum air rebusan daun kelor buatannya, tiba tiba Sandra terdiam. Jisung pun menatap aneh ke arah Sandra yang mendadak menjadi diam memaku.

"Heh kenapa Lo?"

Huekkkk....

Jisung kaget saat Sandra tiba tiba menyimpan mienya lalu berlari ke arah yang sedikit jauh dari tempat Jisung  duduk, dan tiba tiba memuntahkan mienya.

Jisung yang melihat itu jelas khawatir, dia berlari menghampiri Sandra yang masih mual mual.

"San, lo kenapa ih?" Jisung memegangi bahu Sandra, takut perempuan itu pingsan karena wajahnya mendadak pucat.

"Buang daun kelor itu Jisung!"

Dahi Jisung berkerut.

"Hah? Ini maksud Lo?" Jisung memperlihatkan daun kelor yang tadi iseng dia petik saat berjalan jalan di sekitar bukit.

Sandra menepis tangan Jisung hingga Daun kelor itu terjatuh.

"Buang daun kelor itu Jisung, gue gak kuat!"

|Death Spells|

Death Spells | Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang