"Sorry gue gak sengaja, Nama gue Sandra. Gue manusia kok, gue bukan setan yang mau perkosa lo kok bukan!!"
"SANDRA KAMU SEMBUNYI DIMANA HAH!!?"
Keduanya terkesiap saat mendengar suara teriakan kasar yang entah dari mana asalnya. Tak hanya Sandra yang ketakutan namun Jisung pun ikut takut, pasalnya dari suaranya saja Jisung sudah bisa menebak jika seseorang yang berteriak itu ada seseorang yang kasar, terdengar dari cara dia membentak tadi.
"Stt jangan bilang apapun, ayo ikut gue! Kita harus kabur dari sini! Jangan sampe kakak gue nemuin gue!"
Sandra menarik tangan Jisung dan membawanya ke area bukit lebih dalan lagi, mereka berlari dengan cepat.
Merasa energinya sangat terkuras Jisung menghentikan larinya. Sandra yang melihat Jisung berhenti pun menatapnya dengan penuh tanya.
"Kenapa berhenti? Ayo lari lagi!"
Jisung menggeleng tidak kuat, keringatnya terus bercucuran dari kening, tak lupa napasnya yang masih terdengar ngos-ngosan.
"Gue capek, kalau lari lagi gue gak kuat!" Jelas Jisung yang membuat Sandra melangkah kecil padanya.
"Yaudah kita istirahat dulu aja, tapi dimana ya?" Sandra menatap sekeliling mencoba mencari tempat persembunyian karena masih takut jika kakaknya yang kejam itu menemukan keberadaann dirinya dan Jisung.
"Nah tuh ada Goa, kita sembunyi disana aja dulu!" Jelas Sandra sambil menarik tangan Jisung, namun lelaki itu malah menolak.
"Kenapa?"
"Gak ah, gue gak mau masuk situ kalau ada setan gimana?" Tanya Jisung sambil mencoba menormalkan kembali deru nafasnya.
"Setan mulu yang ada di pikiran lo, kalau kita diem disini terus kakak gue nemuin kita nanti kita celaka!"
Akhirnya mau tidak mau Jisung masuk kedalam sebuah Goa bersama perempuan bernama Sandra itu yang entah dari mana asalnya.
Seperti orang kesetanan Jisung meminum air yang diberi oleh Yangyang dengan sangat banyak, mungkin hampir setengah botol berhasil dia minum.
"Haus banget kayaknya."
Mendengar ucapan Sandra Jisung berhenti meneguk airnya, dia lupa untuk menawarkan perempuan itu minum air.
"Sorry gue lupa, lo mau minum? Lo juga pasti capek kan?" Tanya Jisung sambil menyodorkan botol miliknya.
"Boleh?"
"Kenapa mesti gak boleh, nih minum aja gue udah lumayan banyak kok minumnya."
Sandra tersenyum kecil, lalu meneguk air pemeberian Jisung tadi.
"Oh iya sorry ya tadi gue ngira lo setan, abisnya gue kaget banget tadi jadi refleks teriakin lo setan." Jelas Jisung sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
"Oh soal itu mah santai aja, lagian lu emang gak sepenuhnya salah kok." Jelas Sandra sambil terkekeh kecil.
Bukan salah Jisung jika dirinya diteriaki setan, pasalnya Sandra memang mengenakan dress putih selutut dan tak lupa juga rambut panjangnya yang tergerai membuat dirinya berkesan seperti kuntilanak dress pendek yang berkeliaran di sekitar bukit.
"Btw lo abis dari mana? Padahal lo pake dress, kenapa malah kelayapan di bukit? mana malem malem lagi." Tanya Jisung penasaran.
Jisung memperhatikan wajah Sandra yang masih meneguk air di botol miliknya itu, dilihat-lihat Sandra cantik juga jika dilihat dari dekat.
"Emangnya gak boleh? Lu juga malem malem gini kenapa kelayapan di bukit? Udah tau penakut." Jelas Sandra.
Jisung mencebik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Spells | Park Jisung
Fiksi Penggemar"This soul will remain eternal, until the revenge is truly avenged."