BTP|24🕊

445 50 0
                                    

▪︎ 𝐁𝐞𝐡𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 ▪︎
𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐀𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰, 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐧𝐲𝐚.
𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🤍

▪︎▪︎▪︎

Saat tengah asik-asiknya menonton, sosok yang tidak Ziva inginkan kehadirannya itu malah datang menganggunya.

Siapa lagi jika bukan kekasihnya—Azkano, pemuda yang kini ikut berbaring di sampingnya sambil memeluk erat tubuhnya.

"Lepas anjing! Lo mau bikin gua mati?" tanya Ziva sambil memukul keras punggung pemuda itu.

Demi tuhan, pelukan Azka begitu erat, membuatnya kesulitan untuk bernapas.

"Yank ... lo cinta 'kan sama gua?" tanya Azka. Tentu saja setelah melongarkan pelukannya.

"Dih? Harus banget nanya begitu? Kaya orang mau mati aja," cibir Ziva dengan memutar malas bola matanya.

"Gua serius!"

"Sumpah? Lo mau mati?" Bola mata Ziva berubah membulat, menatap terkejut pada pemuda di hadapannya ini.

Azka menjauhkan tubuhnya dengan perasaan kesal, mengubah posisinya menjadi duduk tanpa mengalihkan pandangannya dari Ziva.

"Lo udah tau jawaban dari pertanyaan lo itu, Azkano. Kenapa harus lo tanyain lagi?"

Azka menggeleng pelan, kembali membaringkan tubuhnya sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Ziva.

"Karna gua cinta sama lo," katanya yang malah kembali diberi pukulan oleh Ziva, tapi kali ini pelan dari sebelumnya.

"Lo aneh, menjauh dari gua!" usir Ziva sambil mendorong tubuh kekasihnya agar menjauh.

Bukannya menjauh, Azka malah kembali memeluk Ziva. "Gak mau! Gua mau meluk lo."

"Jangan terlalu erat, sialan! Gua gak bisa napas," kesal Ziva yang malah diberi ciuman singkat oleh Azka.

Ziva benar-benar dibuat binggung oleh Azka, entah ada apa dengan kekasihnya ini. Namun, yang jelas terlihat aneh untuknya. Apa ada yang tengah disembunyikan oleh kekasihnya ini?

"Apa pun yang terjadi, jangan tinggalin gua yah. Demi tuhan, gua gak pernah mau kehilangan lo." kata Azka penuh harap.

"Sebenernya apa yang udah terjadi sama lo, Azkano? Atau jangan-jangan ada yang lagi lo sembunyiin dari gua?" tuduh Ziva. Membuat Azka langsung menggeleng cepat. "Gak ada yang gua sembunyiin, gua cuman terlalu cinta sama lo dan gak mau kehilangan lo," jelasnya dengan tenang, tapi tidak dengan jantungnya yang kini tengah berdebar kencang—berharap saja Ziva tidak menyadarinnya.

"Janji yah jangan tinggalin gua, apa pun yang nantinya terjadi," mohon Azka.

"Entah nanti apa yang akan terjadi dari ucapan lo itu, gak mungkin sepenuhnya gua terima, gua gak mau terjebak dalam ucapan gua sendiri. Jadi ... untuk sekarang gua akan tetap bersama lo, gua gak akan ninggalin lo. Tapi di kedepannya—gua gak tau, Azkano."

"Sayang—"

"Nikmatin aja alurnya. Untuk sekarang yang harus kita tau adalah—gua mau pun lo saling mencintai dan saling takut kehilangan. Lalu untuk kedepannya, biarkan alurnya berjalan sebagai mana yang sudah ditakdirkan untuk kita. Entah apa yang nantinya kita dapat, biarkan semesta yang bekerja." Ziva menaikan satu alisnya, menatap binggung pada Azka yang memasang wajah terkejut dengan mulut pemuda itu yang terbuka. "Napa?" tanyanya binggung.

𝐁𝐞𝐡𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang