BTP|30🕊

537 53 1
                                    

▪︎ 𝐁𝐞𝐡𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 ▪︎
𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐀𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰, 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐧𝐲𝐚.
𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🤍

▪︎▪︎▪︎

Akhir-akhir ini hari Ziva terasa menantang, setiap harinya yang Ziva lakukan adalah menunggu Siska yang mencari perhatian pada Azka, apa lagi belakangan ini Siska sering memakai baju yang ketat dan mini, terlihat jelas untuk memancing Azka.

Jika kembali diingat, Siska pernah mengatakan jika tidak akan ada gadis lain yang akan masuk dalam kriteria Azka, hanya Ziva saja yang masuk dalam kriteria pemuda itu. Jadi, bisa disimpulkan jika Siska ingin seperti dirinya, gadis itu secara perlahan akan meniru dirinya agar bisa masuk dalam kriteria Azka.

Bahkan Ziva pernah tak sengaja memergoki Siska yang tengah memperhatikan Azka, bahkan pernah juga Ziva melihatnya secara langsung saat Siska mendekati Azka-mengoda pemuda itu di saat dirinya tidak ada.

Tempo lalu keduanya tertangkap basah oleh Ziva. Keduanya panik, Siska yang gelagapan dan Azka yang berusaha menjelaskan padanya jika yang dilihat hanya salah paham, tidak seperti yang ia pikirkan, Ziva memilih untuk pura-pura percaya saja, memilih untuk terlihat bodoh agar Siska semakin semangat untuk mengoda kekasihnya.

Menyenangkan sekali rasanya saat menikmati kebohongan yang sudah diketahui kebenarannya, karna sejauh ini yang Ziva tunggu adalah serandom apa tiap cerita rekaanya yang diceritakan Azka padanya dan akan setega apa lagi nantinya yang akan Siska lakukan padanya.

Sungguh sandiwara yang menyenangkan untuk Ziva.

"Zivanya! Turun sialan, bantu Maura siapin bahan-bahan." Suara keras Geri berhasil menyadarkan Ziva yang tengah melamun di balkon kamar.

Ziva menghela napas pelan, mengeleng pelan untuk kembali menyadarkan diri dari lamunan. Sudah cukup lama dirinya melamun-membayangkan Siska dan Azka yang bahagia di belakangnya.

Ziva menatap tajam pada Geri yang menatapnya kesal dari bawah sana, bahkan Ziva langsung mengacungkan jari tengahnya pada pemuda itu sebelum ia menghilang-kembali masuk ke dalam kamar.

Untuk saat ini dan tiga hari ke depan, Ziva dan yang lain memutuskan untuk berlibur di Vila milik keluarga Maura, menikmati masa libur panjangnya di sana. Awalnya mereka sempat memberi rekomendasi tempat murah, tapi saat Maura mengatakan jika orang tuannya memberi izin untuk menempatinya, apalagi Maura bilang jika kebutuhan mereka di sana sudah disediakan, dengan semangat Geri langsung mengiyakan, membuat Ziva dan yang lainnya memilih mengiyakan juga-lumayan dapat gratisan 'kan.

Ziva menuruni tangga dengan sedikit berlari, Vila yang di tempati memang lumayan besar, membuatnya membutuhkan waktu untuk sampai di taman belakang, di mana Azka dan yang lain berada di sana.

Di malam hari mereka akan melakukan bbq di taman belakang, bergadang di sana sambil menonton film dari proyektor mini.

"Maura! Apa yang kudu gua bantu?" tanya Ziva setelah ia berada di hadapan Maura yang tengah sibuk.

"Apa yah-" Maura terlihat berpikir. Sebenarnya ia tidak perlu dibantu, semuanya bisa ia kerjakan sendiri.

"Ikut gua beli galon yok!" Azka mendadak muncul, mendekat pada Ziva dengan hoodie ditangannya.

"Ziv! Gua ikut, sekalian mau beli sesuatu," kata Siska yang langsung bangun dari tempatnya.

"Titipin ke Ziva aja apa yang mau lo beli, gua butuh waktu berdua sama dia," titah Azka dengan menatap kesal pada Siska.

𝐁𝐞𝐡𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang