Jika ada satu pertanyaan, siapa yang mampu menahan perasaan cinta terhadap temannya selama 5 tahun, maka Launa Givanya adalah orang yang tepat untuk jawaban tersebut.
Launa Givanya atau yang kerap di sapa Launa ini adalah seorang gadis biasa berusi...
Mahen menggeleng kepala. "Nggak masalah gue, terserah kalian aja."
Launa tersenyum kecil saat mendengar itu, ada kebahagiaan terpancar di wajahnya. Bahagia karena Mahen tidak menolak dipasangkan dengannya sebagai pengantin untuk praktik pelajaran Bu Ana. Meski begitu, Launa merasa malu bila di depan kamera. Seperti kata orang, kamera belakang sangat mematikan.
"Pake dokumenter juga, ya?" tanya Launa pada Deon.
"Santai aja, nggak bakalan jelek kok di kamera, muka lo nggak jelek. Cantik, pasti bagus nanti," ucap Mahen, ia berniat untuk membuat Launa percaya diri dan tidak merasa canggung di depan kamera.
"Minggu depan, kan?" tanya Mahen.
Deon mengangguk. Kalau dilihat-lihat oleh Deon, memang yang paling cocok untuk praktik tersebut adalah mereka berdua. Karena mereka sudah sangat, pastinya tidak akan terlalu canggung saat praktik nanti. Apalagi jika Launa dan Mahen yang menjadi pengantin, chemistry di antara keduanya akan lebih mudah dibangun.
"Cih." Launa membuang muka dan menatap ke arah lain, pipinya memerah juga terasa panas. Ucapan Mahen nyatanya mampu membangkitkan kepercayaan dirinya, Launa meyakinkan dirinya untuk praktik minggu depan.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
