11 || IM IN LOVE WITH MAHEN ||

80 11 0
                                    

•💌💌💌•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•💌💌💌•

Launa yang tadinya sedang leha-leha di dalam kamar pun membangkitkan tubuhnya dari kasur empuk dan meraih sweater hitamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Launa yang tadinya sedang leha-leha di dalam kamar pun membangkitkan tubuhnya dari kasur empuk dan meraih sweater hitamnya. Padahal tadinya Launa ingin tidur, namun undangan makan malam di rumah Mahen tidak bisa ia lewatkan begitu saja, sudah lama juga ia tidak bertemu dengan orang tua Mahen.

Laura membuka pintu kamarnya, tubuhnya terjolak kaget melihat Rina yang muncul di depannya sambil berkacak pinggang menatap putrinya yang sepertinya hendak pergi meninggalkan rumah di malam hari.

"Mama... Bikin kaget aja sih," ucapnya. "Lau mau pergi ke rumah Mahen, Ma."

Rina bukan tipikal orang tua yang mengekang anaknya dan melarang anaknya bergaul dengan lawan jenis, bisa dibilang Rina adalah orang tua yang gaul sehingga bisa mengikuti zaman yang semakin lama semakin berbeda dengan zamannya dulu. Di mana sekarang teknologi semakin canggih, tidak perlu memakai handphone yang hanya ada permainan ularnya saja. Rina cukup tau perkembangan zaman apalagi di zaman anaknya tumbuh besar sekarang, maka dari itu dia membebaskan Launa untuk bergaul.

Akan tetapi, Launa sebagai anak tetap harus menghargai kepercayaan orang tuanya, ia tetap menuruti semua aturan yang sudah seharusnya. Dia tidak ingin melewati batasnya, tentu saja dia sangat menyayangi kedua orangtuanya. Oleh karena itu dia selalu memberitahu mamanya dengan siapa dia akan pergi atau ke mana dia akan pergi.

"Yaudah, hati-hati. Titip salam dari mama untuk Mahen."

Launa sudah pernah membawa Mahen ke rumahnya. Ia ingat waktu pertemuan pertama Mahen dan orang tuanya saat mereka kelas 2 SMP, saat itu Mahen menghantarkan Launa pulang sekolah dengan motor sport kebanggaannya. Di situ lah orangtuanya mengenal Mahen sebagai teman Launa, mereka sangat menyukai Mahen karena laki-laki tercatat ramah dan baik di ingatan orang tua Launa.

Kira-kira sudah lebih dari 10 menit Launa berjalan kaki menuju rumah Mahen dan akhirnya ia berdiri tegak di depan rumah Mahen. Ia mengetuk pintu sampai tiga kali baru pintu terbuka lebar dan langsung menampilkan seorang laki-laki dengan senyuman ramah.

"Ayo masuk! Mama udah masak banyak banget malam ini," ucap Mahen. "Kamu naik apa ke sini?"

"Naik delman."

I'm In Love With Mahen (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang