01 || IM IN LOVE WITH MAHEN ||

328 39 12
                                    

•💌💌💌•

Jangan lupa vote dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen

•💌💌💌•

Suara ricuhan burung-burung menjadi pengiring langkah perjalanan sepasang pria dan wanita yang sedang menuju ke sekolah, alunan musik terdengar seakan bersenandung mengikuti langkah kaki mereka.

Launa dengan penuh semangat menari-nari kecil mengikuti alunan musik, tak sedikit pun wajahnya menampilkan kemuraman. Berbeda dengan Mahen, pria tersebut menunjukkan ekspresi wajahnya yang sedang kelelahan bersama dengan helaan nafas berat.

Terik matahari membuat Mahen kewalahan berjalan kaki menuju sekolah, kedua kakinya terasa seperti mau patah dan tidak sanggup lagi untuk menginjak tanah.

Melihat Mahen yang tampak lelah.
Launa menepuk pundak Mahen, gadis itu memberi seutas senyuman guna untuk mengembalikan mood Mahen. Namun siapa sangka, Mahen malah menepis tangan Launa. Matanya menatap sengit gadis tersebut.

"Nggak usah senyum deh, bukannya menghibur malah bikin aku mual," ujar Mahen, perkataannya nyelekit di hati Launa.

Launa menghentikan langkahnya, entah kenapa tiba-tiba ricuhan burung tidak lagi terdengar, bahkan alunan musik seketika terhenti.

Seperti sudah tau apa yang akan terjadi berikutnya, Mahen langsung jalan tergesa-gesa sambil mempersiapkan dirinya untuk melarikan diri dari gadis dengan tatapan sengitnya, di detik selanjutnya, Mahen langsung berlari sekuat tenaga.

Launa ikut belari mengejar Mahen, ia bertekad bahwa akan menyerang pria itu jika berhasil mengejarnya.

Pria itu berlari tanpa henti, sekilas ia melihat Launa sudah hampir sampai padanya. Mahen membuka lebar mulutnya dengan mata yang melotot saat melihat Launa sudah berjarak sangat dekat dengannya.

Launa menyeringai bak seekor harimau yang sedang mendapat mangsanya. Dengan sengaja Launa menyandung kaki kiri Mahen.

"CEWEK GILA!" teriak Mahen.

Mereka akhirnya sampai di sebuah gedung besar tempat keduanya bersekolah.
Tidak berhenti sampai di sana, Launa lanjut memukuli Mahen. Sementara pria itu, Nafasnya masih terengah-engah, dia hanya diam tak membalas gadis itu, entah karena malas menanggapi Launa atau hanya ingin menjaga citra dirinya di hadapan siswa-siswa lain.

"Yang benar aja masih pagi udah bikin keributan."

"Apakah dia nggak malu begitu?"

"Kayaknya dia lagi cari perhatian orang-orang."

"Apa dia berusaha pamer kalau dia berteman dengan Mahen?"

"Dasar caper!"

Semua orang menatap Launa kesal bercampur aneh. Namun, Launa sama sekali tidak memedulikan bisik-bisik yang melontarkan kalimat hinaan untuk dirinya.

I'm In Love With Mahen (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang