Sosok Mahen yang terkenal semangat belajar dan pintar di kelas belakangan ini tak terlihat. Sudah satu minggu Mahen tidak masuk sekolah. Di mana Mahen yang selalu hadir walau hujan badai sekalipun? Di mana Mahen yang pagi-pagi buta sudah mengirimkan pesan sapaan kepada Launa?
Tidak ada, satu minggu Launa tidak mendapat pesan dari sang lelaki itu. Dua hari lalu Launa datang di kediaman Mahen, tapi ia tak mendapati lelaki itu di sana. Mirna yang merupakan mama Mahen juga tak tahu keberadaan sang anak. Mirna juga tak mencari tahu, karena menurutnya Mahen sedang butuh waktu sendiri untuk menenangkan dirinya.
Tangis gadis itu kini pecah setelah mengirim dua pesan kepada nomor yang menjadi favoritnya, kini nomor itu tak aktif akhir-akhir ini.
Di tengah tangisnya, suara berat khas milik Deon menyapa indra pendengarannya. Bahu Launa ditepuk pelan, gadis itu buru-buru menghapus jejak air matanya, tidak ingin Deon tahu kalau ia sedang menangis.
"Kenapa nangis, Lau?"
"Nggak ada yang nangis." Tidak ingin terlihat berbohong Launa mengedipkan matanya berkali-kali. "Kelilipan doang."
Tahu Launa tengah berbohong, lelaki itu merangkul kedua pundak sang gadis yang berada di sebelah Launa. "Peluk dia aja kalau lo lagi kangen sama Mahen."
Sesekali menyingkirkan gengsi, boleh kan?
Boleh. Pasalnya, gadis yang selalu diliputi gengsi itu kini justru terisak hebat dalam dekapan sahabatnya, Rora Taskia.
Deon kemudian berkacak pinggang, kedua netranya menatap Launa dan Rora yang tengah berkabung. Deon menghembuskan napasnya, ia juga bingung di mana keberadaan teman sejolinya itu.
"Nanti gue coba cari Mahen, lo nggak usah takut, mungkin dia lagi pengen tenangin diri dia," ucap Deon.
Launa mengangguk sambil tersenyum pedar. Dalam hatinya ia membatin ingin sekali segera bertemu dengan Mahen.
Terakhir kali ia melihat Mahen saat Mahen mengajaknya bersepeda, setelah itu Mahen langsung mengantarnya pulang ke rumah dan tidak ada kabar sampai saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love With Mahen (Tamat)
Teen FictionJika ada satu pertanyaan, siapa yang mampu menahan perasaan cinta terhadap temannya selama 5 tahun, maka Launa Givanya adalah orang yang tepat untuk jawaban tersebut. Launa Givanya atau yang kerap di sapa Launa ini adalah seorang gadis biasa berusi...