17 || IM IN LOVE WITH MAHEN ||

68 8 0
                                    

Siang hari bolong di wilayah sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang hari bolong di wilayah sekolah. Ibarat matahari sangat bersemangat memancarkan sinarnya hingga tak kira-kira. Dan kabar buruknya, pintu gerbang sekolah siap untuk ditutup oleh satpam.

Makin naasnya lagi, tapi sepatu Mahen malah terlepas. Jadi, mau tak mau, suka tak suka, ia harus berlari tanpa alas kaki.

Mahen yang berlari tergesa sebab panik takut terlambat masuk kelas sekejap menghela napas panjang saat ia berhasil masuk melewati gerbang sekolah.

Ting!

Mahen meringis dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahen meringis dalam hati. Chat itu sudah dikirim oleh Launa satu jam lalu, tapi notifnya baru saja masuk. Pantas saja ia tidak melihat Launa menunggu seperti biasanya, ia bahkan hampir telat karena menunggu kekasihnya itu.

Dengan berat hati, ia berjalan masuk ke dalam kelas. Senyumnya merekah saat matanya mendapati seorang gadis sedang duduk di bangku miliknya sambil menumpang dagu, tampaknya perempuan itu sudah lama menunggunya.

"Sini, Hen." Launa menawari sambil menepuk-nepuk bangku kosong di sebelah kirinya.

Mahen dengan sedikit keraguan berjalan mendekati bangku itu. Banyak mata yang menatapnya, Mahen sadar akan hal itu. Laki-laki itu terus berjalan tanpa memperdulikan sekitarnya.

Mahen menggaruk tengkuknya. "Kenapa mereka pada liatin kayak gitu, Lau?" Mahen duduk tepat di samping Launa.

"Ada gosip kalau kamu buang Sabrina karena aku," jawabnya santai. Melipat kedua tangannya dan duduk bersandar di bangku.

Napas Mahen terdengar berat. Sabrina memang bukan main, entah bagaimana caranya orang-orang bisa mendukung perempuan itu, bahkan omongannya ditelan mentah-mentah.

Gosip ini asalnya sudah pasti dari Sabrina, perempuan itu tak benar-benar berhenti mengganggu Mahen. Ia tak henti-hentinya mengejar Mahen yang bahkan tidak ingin berhenti berbalik untuk sekedar menatapnya.

"Biarin aja, nggak usah dipikirin," ucap Launa. Walaupun hatinya panas, tapi Launa tetap berusaha untuk tak menanggapi gosip-gosip seperti itu.

Laki-laki itu tersenyum kecut. "Maaf, Lau, kamu pasti nggak nyaman dengan gosip kayak gini."

I'm In Love With Mahen (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang