25 || IM IN LOVE WITH MAHEN ||

33 9 0
                                    

Suasana padat Kota Jogja terasa sangat jelas di kafe outdoor yang disinggahi dia laki-laki yang sekadar ngopi-ngopi santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana padat Kota Jogja terasa sangat jelas di kafe outdoor yang disinggahi dia laki-laki yang sekadar ngopi-ngopi santai. Bunyi klakson mobil dari jalan pun sampai tak lagi dihiraukan mereka dan dianggap sepele bagi seluruh pengunjung.

Mahen dan Deon mengobrol dengan nada sedikit tinggi agar keduanya dapat mendengar suara satu sama lain. Sambil berbincang santai, Deon berulang kali menghembuskan asap rokoknya ke sembarang arah.

"ASAP ROKOK LO, ANJIR!" teriak Mahen, protes untuk ke-sebelas kalinya, sambil mengibaskan tangannya berusaha menghindar dari asap yang mengepul.

"Makanya ngerokok, norak!" Deon duduk santai, dengan kedua kalinya yang tersilang lebar.

"Lo yang norak, hidup nggak sehat."

"Heboh lo." Deon menghembuskan asap rokoknya ke wajah Mahen sampai pria itu gelagapan sendiri.

"Setan!" Mahen menepis asap rokok yang diembuskan Deon tepat di depan wajahnya sekuat tenaga.

Deon tertawa puas melihat ekspresi tersiksa dari wajah Mahen karena keusilan kecilnya.

"Launa mana?" tanya Deon kepada Mahen setelah selesai mengusilinya.

"Di rumah, bantu mamanya bikin kue," jawab Mahen.

Di tengah percakapan mereka, kebetulan tak direncanakan hadir. Seorang gadis dengan memakai rok pendek dan baju kaos putih datang menghampiri mereka.

"Hai," sapa gadis itu.

Deon dan Mahen mendongak— melihat ke Sabrina yang baru menyapa, tersenyum kikuk kepada kedua laki-laki itu. Mahen membuang muka. Respons yang Mahen berikan benar-benar tak sopan.

"Hmmm... udah lama kita nggak ngobrol," ucap gadis itu.

Deon menaikkan satu alisnya, lalu menatap Mahen yang hanya diam saja.

"Lo kemarin ribut sama cewek gue kan, Sab?" tanya Deon, laki-laki itu memberi tatapan intens pada Sabrina.

"Cewek lo?" Sabrina terlihat bingung, ia menerka-nerka siapa yang dimaksud oleh Deon.

"Rora."

"Oh, jadi Rora cewek lo? Kok gue nggak tau, ya? Padahal di sekolah itu ada banyak couple yang gue tau, termasuk Mahen sama Launa."

Perkataan Sabrina terkesan menyindir seseorang yang sedari tadi sibuk bermain dengan ponselnya.

"Nggak usah banyak omong deh lo, mending lo pergi aja dari sini. Ngapain sih nyamperin kita?" sinis Deon.

Sabrina tersenyum kikuk pada Deon. Gadis itu sungguh malu karena Deon yang terus-menerus memojokkannya. Ia rasanya ingin pergi saat itu juga, tapi apa boleh buat, Sabrina tetap saja keras kepala, ia ikut duduk bergabung dengan kedua lelaki itu.

Mahen hanya melengos, membuang pandangan ke arah lain, merasa risih dengan keberadaan gadis itu.

"Lo nggak malu?" tanya Deon.

I'm In Love With Mahen (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang