SMANSA hari ini masih sepi, hujan pagi-pagi mulai mengguyur bumi, beriringan dengan anak sekolah yang berdatangan dengan tujuan belajar menuntut ilmu. Dari parkiran terlihat empat sekawan berjalan beriringan, yang tentunya menjadi sebuah objek pandangan beberapa siswa yang sudah datang.
Pasalnya, dua couple itu sudah sangat terkenal di sekolah. Hubungan asrama Deon dan Rora terkuar sejak kejadian di kafe, di mana Deon dan Mahen yang sedang nongkrong bertemu tanpa sengaja dengan Sabrina. Gadis itu menyebar rumor dengan cepat, Smansa jadi tau hal-hal yang sebelumnya tidak mereka ketahui.
Kini, hubungan Deon dan Rora tak lagi menjadi rahasia. Keduanya sudah terang-terangan menjalin kisah di sekolah, tak ada masalah bagi pasangan itu.
"Orang-orang kalau ngeliat matanya udah kayak mau keluar, heran gue," ucap Rora, lalu menggandeng Deon untuk memamerkan kemesraannya kepada yang lain.
"Iya, berasa jadi artis gue," balas Launa.
Mahen melirik Launa dan Rora, lalu ikut bersuara, "Udah nggak usah dipeduliin orang-orang kayak gitu."
"Diem, lo nggak diajak," ucap Rora.
Launa tertawa mendengarnya. Lalu menepuk-nepuk bahu Mahen. "Sabar, kalau sabar disayang tuhan."
Mahen mengangguk, kemudian mengacak-acak rambut Launa pelan. "Disayang kamu juga?" tanya Mahen.
Deon menatap Mahen sinis lalu mengeluarkan suaranya, "Geli banget gue liat lo begitu."
Langkah kaki Mahen kemudian berhenti, ia beralih menatap Deon dengan tatapan sengitnya.
"Iya, iya, bucin aja sono, terserah lo deh," ucap Deon lagi.
Bersuara lebih cepat sebelum Mahen membahas kembali soal dirinya yang pernah melantur di saat mabuk hari itu, ia tau kalau Mahen selalu menjadikan hal itu sebagai ancaman untuknya.
•••
Jam istirahat adalah salah satu hal yang selalu disyukuri oleh kaum pelajar. Lima menit setelah lonceng berbunyi, para guru meninggalkan kelasnya, diikuti dengan murid-murid yang berbondong-bondong menuju kantin.
"Buruan, Lau, ntar kita nggak kedapatan nasi uduknya," ucap Rora besar-besar pada Launa yang berjalan cukup santai.
"Mager gue," jawab Launa.
"Nggak usah alasan, gue udah lapar."
Launa dan Rora berjalan melewati kelas XII Mipa 4, di bangku panjang depan kelas itu sudah ada Sabrina dan teman-temannya yang duduk sambil menatap sinis pada dua gadis yang berlenggok di hadapan mereka.
"Apa lo liat-liat," bentak Rora, sangat keras. Tak ada yang berani membalasnya, mereka sudah tau kalau otak Rora sedikit konslet.
Launa tertawa geli. "Udah, Ra. Nggak kuat gue liat lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love With Mahen (Tamat)
Teen FictionJika ada satu pertanyaan, siapa yang mampu menahan perasaan cinta terhadap temannya selama 5 tahun, maka Launa Givanya adalah orang yang tepat untuk jawaban tersebut. Launa Givanya atau yang kerap di sapa Launa ini adalah seorang gadis biasa berusi...